Pada 2020, aturan ini pernah diterapkan saat pandemi Covid-19.
Sepakbola internasional tampaknya benar-benar berada di belakang Ukraina. Bentuk dukungannya sangat banyak. Mulai dari penggunaan simbol "No War" dalam sebuah laga hingga sanksi kepada Rusia. Bahkan, FIFA kini diminta mengizinkan pemain-pemain asing pergi dari klub Rusia dengan gratis. 

Perang ternyata tidak hanya membuat pesepakbola-pesepakbola asing yang bermain di kompetisi Ukraina takut. Sejumlah legiun import di sepakbola Rusia ternyata juga diselimuti kecemasan.

Selain khawatir menjadi sasaran sentimen warga lokal, beberapa pemain asing juga takut jika NATO dan Amerika Serikat (AS) terpancing untuk gantian menyerang Rusia. Itu berarti Perang Dunia III akan terjadi. Dan, itu juga berarti perang nuklir tidak bisa dihindari lagi.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, FIFA didesak untuk memperbolehkan pemain asing yang berkiprah di Liga Rusia mengakhiri kontrak dan pergi dengan status free agent.

Usulan itu dilontarkan Federasi Internasional Pesepakbola Profesional (FIFPRO). Sebagai organisasi yang bertindak sebagai perwakilan pesepakbola di seluruh dunia, mereka mendesak FIFA untuk mengubah kebijakan transfer dalam keadaan krisis.  FIFPro menilai invasi Rusia ke Ukraina telah membuat pemain-pemain di dua negara itu takut.

"Kami telah mendesak FIFA untuk melakukan itu. Ini harus diatur sesegera mungkin," ujar Anggota Dewan FIFPRO, Louis Everard, dilansir BBC Sport.



"Konflik yang semakin naik eskalasinya kami jadikan alasan untuk bisa memutus kontrak tanpa harus membayar ganti rugi kepada klub. Saat ini kami sedang membicarakan hal tersebut. Mengingat situasi yang sangat mengkhawatirkan, kami percaya bahwa para pemain harus diberi kebebasan untuk meninggalkan negara itu. Kami ingin kejelasan tentang ini sesegera mungkin," ungkap Everald.

Tercatat, ada 133 pemain asing yang bermain di Liga Premier Rusia. Itu termasuk mantan bek Liverpool, Dejan Lovren, mantan pemain sayap Ajax Amsterdam, Quincy Promes, dan eks pemain Barcelona asal Brasil, Malcom.

Jika ide FIFPRO diterima FIFA, maka akan ada 200 pemain yang dapat pergi secara gratis. Dan, menurut FIFPRO, kebijakan itu adalah hal yang paling masuk akal dan pernah diterapkan FIFA sebelumnya. Pada 2020 misalnya, karena pandemi Covid-19, FIFA mengizinkan perpanjangan kontrak secara otomatis setelah musim kompetisi di banyak negara terganggu.