Inkonsistensi, masalah klasik yang kerap menghampiri Spurs
Antonio Conte yakin tidak ada manajer yang bisa memberikan solusi instan untuk masalah Tottenham, pelatih asal Italia itu menyebut kurangnya stabilitas klub sebagai masalah yang berulang-ulang selama beberapa dekade.
Mantan pelatih Chelsea dan Inter mengambil alih kendali di Spurs pada November menyusul pemecatan Nuno Espirito Santo dan Spurs mengalami performa naik turun sejak kedatangannya.
Penampilan apik Spurs, ketika Harry Kane dan kawan-kawan sukses menumbangkan juara Liga Premier Manchester City dengan skor 3-2 di lanjutan Liga Premier, dan setelah itu di laga berikutnya Spurs mengalami kekalahan tipis 1-0 dari Burnley.
Lebih menyakitkan, Spurs harus tersingkir dari Piala FA setelah ditumbangkan Middlesbrough dan kekalahan tersebut memastikan bahwa Spurs harus mengakhiri musim dengan tangan kosong lagi, sementara permasalahan inkonsistensi juga mengancam mereka gagal finis di zona Liga Champions.
Sementara Conte menekankan bahwa dia tidak pernah berada di bawah mimpi tentang tugas berat ini, dia mengatakan bahwa dia merasa tidak ada cara untuk perbaikan cepat yang mungkin dilakukan untuk klub, dan dia bersikeras tidak ada pelatih yang bisa mengubah kondisi itu dengan cepat.
"Pastinya, naik turunnya ini saya tidak suka," katanya menjelang pertandingan timnya melawan Everton, Senin.
"Saya selalu mengatakan ini sejak hari pertama saya tiba."
"Untuk Tottenham banyak yang mengharapkan tetapi untuk menjadi kompetitif, mencoba memenangkan sesuatu, mencoba memperjuangkan sesuatu yang penting dan menjadi tim yang kuat. Namun, hal pertama yang harus terjadi adalah stabil dan menghindari performa yang naik turun.
"Untuk melakukan ini dan mengubah situasi seperti ini yang sudah terjadi selama bertahun-tahun di Tottenham, itu tidak mudah."
"Dalam waktu singkat tidak mungkin melakukan ini, tidak hanya bagi saya tetapi saya pikir manajer atau pelatih mana pun datang dan mengubah cerita dalam satu detik. Ini adalah perjalanan klub ini selama 20 tahun terakhir, terutama ketika klub ini selama 20 tahun memiliki permasalahan klasik seperti ini."
Spurs akan menghadapi The Toffees tim besutan Frank Lampard di London utara pada Selasa (8/3/22), tentu Conte ingin menghindari rekor buruk yang terjadi. Spurs kalah dalam dua pertandingan liga kandang terakhir mereka.
Mantan pelatih Chelsea dan Inter mengambil alih kendali di Spurs pada November menyusul pemecatan Nuno Espirito Santo dan Spurs mengalami performa naik turun sejak kedatangannya.
BACA BERITA LAINNYA
Hasil Undian Babak 8 Besar Piala FA, Ini Dia!
Hasil Undian Babak 8 Besar Piala FA, Ini Dia!
"Saya selalu mengatakan ini sejak hari pertama saya tiba."
BACA BERITA LAINNYA
Penjualan Kepemilikan Chelsea Akan Selesai Dalam Waktu 10 Hari ke Depan
Penjualan Kepemilikan Chelsea Akan Selesai Dalam Waktu 10 Hari ke Depan
"Untuk melakukan ini dan mengubah situasi seperti ini yang sudah terjadi selama bertahun-tahun di Tottenham, itu tidak mudah."
Spurs akan menghadapi The Toffees tim besutan Frank Lampard di London utara pada Selasa (8/3/22), tentu Conte ingin menghindari rekor buruk yang terjadi. Spurs kalah dalam dua pertandingan liga kandang terakhir mereka.