Mereka adalah dua pemain sepakbola terbaik di Argentina.
Lionel Messi melawan Diego Maradona adalah perdebatan yang tidak akan pernah benar-benar tuntas. Bahkan, jika Messi mengangkat Piala Dunia bersama Argentina di Qatar pada akhir tahun ini.

Hingga sekarang masih banyak yang percaya bahwa Maradona adalah pesepakbola terbaik di bumi. Diberkati bakat alami yang luar biasa, Maradona adalah definisi tentang seorang pemain jenius tanpa cacat. Dia seorang pesulap dengan bola di kakinya.
Itu harus diakui karena Maradona hampir seorang diri membawa Argentina meraih kejayaan di Piala Dunia 1986. Sejujurnya anggapan itu tidak adil bagi pemain lain dari skuad pemenang Piala Dunia di Meksiko. Tapi, pada kenyataannya Argentina memang tidak akan mungkin mengangkat trofi tanpa nomor 10 legendaris itu. 

Maradona kemudian membantu Napoli menjadi klub yang disegani di Serie A dan Eropa. Sampai sejauh ini, baru ada dua gelar Serie A dalam sejarah Napoli, yaitu 1986/1987 dan 1989/1990. Dan, itu karena Maradona.
Untuk mengingat jasanya, stadion kandang Napoli berganti nama menjadi Stadio Diego Armando Maradona setelah kematiannya yang tragis dan terlalu dini pada November 2020. Gambar Maradona ada di mana-mana di kota pelabuhan itu. Di sana dia dipuja selamanya.
Banyak penggemar sepakbola yang berasumsi bahwa kita tidak akan pernah melihat pemain seperti Maradona lagi. Sejumlah bintang yang sedang naik daun dari Argentina pada awalnya dibandingkan dengan Maradona. Tapi, tidak ada yang bisa memenuhi ekspektasi itu.

Kemudian, seorang remaja yang dipanggil Leo datang pada pertengahan 2000-an dan melampaui semua harapan. Di mata banyak orang, Messi adalah pesepakbola terhebat sepanjang masa di atas Maradona, Pele, dan yang lainnya.
Pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu telah menghasilkan momen jenius yang tak terhitung jumlahnya sepanjang karier yang termasyhur bersama Barcelona, ​​Argentina, dan sekarang Paris Saint-Germain (PSG).

Sebagai pemain yang sangat konsisten, Messi telah mencetak hampir 800 gol sepanjang karier untuk klub dan negara. Maradona, sebagai perbandingan, hanya mencetak kurang dari 400 gol dalam kariernya. Maradona juga belum pernah mememangkan penghargaan sebanyak yang dimiliki Messi.
Namun, agar memberi perspektif yang lain, Sir Alex Ferguson punya pendapat lain soal siapa yang lebih baik antara Maradona atau Messi. Meminta pendapat Ferguson tidak salah. Sebab, semua orang di sepakbola tahu apa yang sudah dia kerjakan selama bertahun-tahun.

Cerita ini bermula ketika jurnalis olahraga Skotlandia, Hugh McIlvanney, meninggal pada Januari 2019. Saat itu, terungkap bahwa McIlvanney sempat membuat tulisan yang menyebut Maradona lebih hebat dari Messi.


Kemudian, jurnalis Inggris yang bekerja untuk The Times, Jonathan Northcroft, menulai tentang hal itu. Tak lupa, dia memasukkan pendapat beberapa tokoh sepakbola ternama di Inggris. Salah satu yang tidak setuju dengan pendapat McIlvanney adalah Graeme Souness. Sementara yang setuju adalah Mark Hughes.

Meski pernah satu lapangan melawan Maradona dan tidak pernah bertanding dengan Messi, Souness ternyata punya pandangan lain yang cukup mengejutkan banyak orang. "Saya bermain melawan Maradona lima kali dan saya beri tahu anda, Messi lebih baik," ujar Souness.

Uniknya, Hughes tidak mau kalah. Dia juga memiliki pendapatnya sendiri. "Saya tidak peduli siapa yang anda katakan. Yang terbaik adalah Diego" balas Hughes.

Ketika diberitahu tentang perdebatan itu, Ferguson ikut berkomentar. Pelatih legendaris Manchester United tersebut ternyata setuju dengan pendapat Souness. "Saya akan berpihak pada Souness dalam hal itu. Karier Maradona di puncak hanya beberapa tahun. Tapi, Messi? Anda melihatnya sendiri," kata Ferguson.

Itu sedikit mengejutkan bagi sebagian orang, terutama karena Ferguson sebelumnya telah menyatakan bahwa Cristiano Ronaldo lebih lengkap dari Messi. Tapi, karena ini tentang Messi vs Maradona, Ferguson memutuskan pilihan yang terbaik diantara keduanya.