Komentar Tevez tentang pesepakbola China.
Untuk waktu yang singkat, Carlos Tevez adalah pesepakbola dengan bayaran tertinggi di dunia. Pada Desember 2016, mantan striker Manchester United dan Manchester City itu meninggalkan klub masa kecilnya, Boca Juniors, untuk bergabung dengan tim Liga Super China, Shanghai Shenhua.
Saat itu, nama-nama besar yang pindah ke Timur Jauh mengantongi sejumlah besar uang. Tevez salah satunya, pemain yang mendapat penghasilan luar biasa dengan nominal 615.000 pounds / Rp 11 miliar per minggu. Tapi, sumbangsih Tevez sangat tidak sebanding dengan gajinya. Dia hanya mencetak empat gol dalam 20 penampilan.
Kepindahan Tevez ke klub China tampaknya memang ditakdirkan untuk gagal. Bahkan, ketika awal-awal mendaratkan kaki ke China, dia menyatakan keinginannya untuk kembali pulang ke kampung halaman. “Ketika saya mendarat di China, saya menyadari bahwa saya ingin kembali ke Boca (Junior). Saya sedang berlibur selama tujuh bulan,” kata Tevez ketika ditanya sejumlah wartawan.
Ya, Tevez hanya menganggap kariernya di Shanghai tak lebih dari liburan. Dia membawa rombongan yang terdiri dari 20 orang bersamanya ke China. Tetapi, banyak hal yang membuat Tevez tidak betah berada di sana, baik di dalam atau luar lapangan.
Salah satu persoalan serius adalah makanan. Bahkan, hal itu lebih serius ketimbang masalah bahasa. Hal tersebut diungkapkan oleh Pelatih Shanghai saat itu, Gus Poyet: “Bahasanya rumit – tetapi dengan makanan, ada orang yang lebih menderita dan itu terjadi pada Tevez.”
“Awalnya, dia tidak makan apa-apa. Kami mengadakan barbekyu… dan kami harus membuang makanan China.”
Ketidaksukaan Tevez terhadap masakan China membuat dietnya terganggu dan dia kemudian kelebihan berat badan ketika Poyet digantikan sebagai manajer oleh Wu Jingui. Tak perlu dikatakan, pelatih baru Shanghai itu tidak senang dan Tevez tidak dimainkan.
“Saya tidak akan memilihnya sekarang,” kata pelatih asal China tersebut. “Dia belum siap secara fisik. Dia tidak cocok untuk bermain. Dia kelebihan berat badan… Saya harus bertanggung jawab atas tim dan juga para pemain.”
“Jika Anda tidak dapat melakukan yang terbaik untuk bermain, tidak ada gunanya memilih Anda. Saya telah melatih banyak bintang besar, dan para pemain saya tidak pernah dipilih berdasarkan reputasi,” katanya menyindir Tevez.
Bayangkan, seorang pesepakbola dengan gaji tertinggi di dunia tidak dimainkan lantaran kelebihan berat badan.
Tak hanya itu, Tevez juga pernah kedapatan jalan-jalan ke Disneyland bersama keluarganya. Padahal, saat itu klubnya sedang bertanding dan dia sebelumnya dilaporkan menepi karena cedera.
Namun, di antara semua kritik yang datang, Tevez juga memberi kritik kepada pemain China. Dia menuturkan mereka masih jauh dari standar sepakbola yang diharapkannya.
“Pesepakbola China tidak secara alami terampil seperti pemain Amerika Selatan atau Eropa… seperti pemain yang belajar sepakbola ketika mereka masih anak-anak,” katanya.
“Mereka tidak baik, bahkan dalam 50 tahun. Mereka masih tidak akan mampu bersaing.”
Itulah secuil kisah seorang Carlos Tevez.
Saat itu, nama-nama besar yang pindah ke Timur Jauh mengantongi sejumlah besar uang. Tevez salah satunya, pemain yang mendapat penghasilan luar biasa dengan nominal 615.000 pounds / Rp 11 miliar per minggu. Tapi, sumbangsih Tevez sangat tidak sebanding dengan gajinya. Dia hanya mencetak empat gol dalam 20 penampilan.
BACA VIRAL LAINNYA
Video Aksi Cristiano Ronaldo Jr ini Viral, Seperti Deja vu Ayahnya
Video Aksi Cristiano Ronaldo Jr ini Viral, Seperti Deja vu Ayahnya
“Awalnya, dia tidak makan apa-apa. Kami mengadakan barbekyu… dan kami harus membuang makanan China.”
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Roberto Carlos Bikin Euforia di Liga Amatir Inggris
Kisah Roberto Carlos Bikin Euforia di Liga Amatir Inggris
“Saya tidak akan memilihnya sekarang,” kata pelatih asal China tersebut. “Dia belum siap secara fisik. Dia tidak cocok untuk bermain. Dia kelebihan berat badan… Saya harus bertanggung jawab atas tim dan juga para pemain.”
Bayangkan, seorang pesepakbola dengan gaji tertinggi di dunia tidak dimainkan lantaran kelebihan berat badan.
Namun, di antara semua kritik yang datang, Tevez juga memberi kritik kepada pemain China. Dia menuturkan mereka masih jauh dari standar sepakbola yang diharapkannya.
“Pesepakbola China tidak secara alami terampil seperti pemain Amerika Selatan atau Eropa… seperti pemain yang belajar sepakbola ketika mereka masih anak-anak,” katanya.
“Mereka tidak baik, bahkan dalam 50 tahun. Mereka masih tidak akan mampu bersaing.”
Itulah secuil kisah seorang Carlos Tevez.