Ada yang dirugikan, tapi beberapa pemain lainnya justru untung.
Sanksi Pemerintah Inggris yang benar-benar dijatuhkan kepada Roman Abramovich terkait kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sudah pasti akan berdampak pada masa depan Chelsea. Apa saja? Ini analisisnya!

Diumumkan pada Kamis (10/3/2022), Inggris memastikan bahwa pria berusia 55 tahun itu telah terkena pembekuan aset dan larangan bepergian. Ini sebagai respons Barat terhadap invasi Rusia kepada negara berdaulat tetantangganya, Ukraina. Abramovich menjadi satu dari banyak taipan Rusia yang harus menanggung konsekuensi tindakan Putin.  

Abramovich kini kehilangan semua kekayaannya. Dia tidak bisa menarik uang yang ada di bank, baik melalui teller maupun ATM. Dirinya juga tidak akan bisa menjual aset-asetnya, termasuk Chelsea. 

Mengapa Chelsea ikut terpengaruh? Klub London Barat itu bukan perusahaan terbuka (Tbk) dengan banyak pemegang saham. The Blues adalah perusahaan perseorangan (keluarga) sehingga hidup-matinya tergantung pada sang pemilik. Ketika sang pemilik bermasalah, perusahaan ikut menanggung akibatnya.

Dalam hal ini, Chelsea tidak akan dapat menawarkan perpanjangan kontrak kepada para pemain yang habis kontrak. Itu berarti Cesar Azpilicueta tidak bisa menandatangani kontrak pada akhir musim 2021/2022 jika sanksi berlanjut.

Namun, berbeda dengan Azpilicueta, beberapa pemain Chelsea yang sudah menyatakan keinginan pergi akan diuntungkan dengan hukuman itu. Pasalnya, mereka tidak akan dihalangi meninggalkan klub. Mereka bisa pergi dengan gratis, meski masih terikat kontrak jangka panjang.

Pemain seperti Andreas Christensen bisa dengan mudah pergi ke Barcelona atau Bayern Muenchen. Begitu pula Antonio Rurdiger yang tidak akan pusing lagi dengan negosiasi yang coba dilakukan Chelsea untuk mencegah kepergiannya ke Real Madrid.

Dalam kasus Ruediger, pemain Jerman itu sebenarnya telah melakukan pembicaraan dengan klub untuk menjadi bek dengan bayaran tertinggi dalam sejarah Chelsea dan tampaknya akan terus bertahan di London barat. Tapi, negosiasi ditunda. Dan, dengan kondisi terkini, Ruediger tidak bisa tekan kontrak baru di London Barat.

Mungkinkah ada pemain lain yang pergi? Itu sudah pasti. Dengan masa depan klub yang tidak jelas dan perang di Ukraina yang jauh dari kata berakhir, semua pemain Chelsea saat ini dalam bahaya. Itu juga termasuk sang pelatih, Thomas Tuchel, dan para asistennya.

"Apakah itu berpengaruh pada para pemain? Mungkin saja. Kami harus bertanya kepada para pemain," ujar Tuchel saat dimintai komentar terkait eksodus pemain Chelsea, dilansir Sky Sports.



"Di (manajemen) klub, saya tidak tahu. Saat ini masih Maret. Kami punya waktu. Tentu saja, ada beberapa situasi yang ingin kami selesaikan, tapi kami tidak bisa. Ini bukan situasi yang ideal. Saya tidak tahu," tambah mantan pelatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain (PSG) itu.

Hukuman kepada Abramovich pasti akan mengubah wajah Chelsea secara drastis. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Chelsea sangat aktif di bursa transfer. Mereka merencanakan kebijakan rekrutmen "satu masuk, satu keluar". 

Prioritasnya mendatangkan bek baru. Mereka berusaha mengontrak Jules Kounde dari Sevilla atau bek Barcelona, Ronald Araujo, untuk langsung masuk ke starting line-up. Klub juga sangat tertarik menggunakan jasa bek tengah muda menjanjikan Blackburn Rovers, Ashley Phillips. Chelsea juga mengidentifikasi target lini tengah, seperti Declan Rice dari West Ham, dan Aurelien Tchouameni dari AS Monaco.

Namun, hukuman kepada sang pemilik otomatis akan menghancurkan semua rencana yang telah disusun matang. Bahkan, The Blues terancam gulung tikar jika sanksi berlangsung lama.