Hampir semua pemain MU pernah disemprot Ferguson.
Mantan penggawa Setan Merah, Ryan Giggs mengungkapkan bahwa setidaknya ada empat pemain Manchester United yang tidak pernah mendapatkan treatment hairdryer dari Sir Alex Ferguson. Giggs yang kini menjadi pelatih timnas Wales telah menikmati masa-masa jayanya sebagai pemain Setan Merah dengan banyak raihan trofi bersama Ferguson.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa dibalik masa “emas” United itu, Ferguson adalah sosok yang terkenal cukup “brutal” dalam mengkritik para pemainnya, sebut saja Beckham, Saha bahkan pemain yang terbilang sangat loyal untuk United, Ryan Giggs pun pernah menjadi korban dari kritikan ‘pedas’ pria Skotlandia tersebut.
Dalam wawancaranya bersama Bein Sports, Giggs mengungkapkan bahwa ada 4 prmain yang lolos dari kritik berapi-api Ferguson plus treament hairdryer yang terkenal itu adalah CR7, Bryan Robson, Keane dan Cantona.
"Ada tiga atau empat pemain yang tidak pernah ia (Ferguson) kritik," ujar Giggs kepada BeIN Sports.
"Cantona adalah salah satunya, disusul oleh Bryan Robson, Roy Keane dan Cristiano Ronaldo. Mereka semua memiliki caranya sendiri dalam memenangakan suatu pertandingan. Mereka melakukan hal-hal yang ia perintah di lapangan, jadi dia (Ferguson) tidak pernah merasa harus melakukanya (treatment hairdryer)"
Selama berkarir 24 tahun di Old Trafford, Giggs masih heran kenapa Eric Cantona tidak pernah mendapatkan treatment terkenal itu dari Ferguson, bahkan ketika pemain Prancis tersebut dalam peforma yang buruk.
"Ada beberapa permainan di mana Eric tidak melakukan apa-apa," lanjut Giggs.
"Dia (Cantona) tidak mencetak gol, dia tidak berlari seperti Tevez atau Wayne Rooney, dia tidak memiliki dampak apa pun. Tetapi dia tahu cepat atau lambat dia tidak akan terkena kecaman”
"Kami akan duduk di ruang ganti sambil berpikir, 'Dia (cantona) harus mencobanya (treatment hairdryer) , dia pasti kena karena dia tidak melakukan apa-apa hari ini.' Tapi minggu depan dia (Cantona) akan mencetak gol kemenangan atau dia akan menghasilkan momen ajaib”
Pemain dengan 64 caps bersama timnas The Dragons ini mengutarakan bahwa Ferguson adalah pria yang ahli dalam memahami psikologi anak asuhnya,
"Dia (Ferguson) adalah seorang ahli psikologi, dia adalah seorang ahli dalam mendapatkan yang terbaik dari individu-individu tertentu seperti apa merangkul pemain besar, atau apakah akan memberi mereka waktu yang tepat di akhir pertandingan atau membiarkan mereka keluar mengetahui bahwa pemain akan bereaksi secara positif "
Mantan pemain sayap Setan Merah juga mengklaim dirinya sering kali berselisih dengan Ferguson diruang ganti. Namun, Giggs mengatakan bahwa dia tidak takut mengambil denda karena keterlibatannya dalam perdebatan sengit dengan manajer tersukses di Inggris tersebut.
"Aku sering berselisih dengannya. Ya maksudku sudah berapa kali aku berselisih dengannya selama berkarir disini (United) , enam atau tujuh kali di mana itu adalah beberapa minggu upah saya didenda karena berbicara kembali, karena memiliki argumen”
"Pada saat itu tidak terlalu baik, anda berada di ruang ganti dan anda baru saja mendapat pukulan atau anda memiliki kinerja yang buruk. Dan saya tidak bisa menahan diri untuk kembali”
"Dia (Ferguson), setelah berselisih denganku mengatakan bahwa dia suka itu (berselisih), itu berarti kamu peduli. Dia masih baik-baik saja kepadamu dua minggu setelahnya karena dia ingin menunjukkan bahwa dia yang berkuasa, tapi dia sebenarnya sangat menyukainya, asalkan itu tidak melewati batas tertentu saja " pungkas Giggs.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa dibalik masa “emas” United itu, Ferguson adalah sosok yang terkenal cukup “brutal” dalam mengkritik para pemainnya, sebut saja Beckham, Saha bahkan pemain yang terbilang sangat loyal untuk United, Ryan Giggs pun pernah menjadi korban dari kritikan ‘pedas’ pria Skotlandia tersebut.
BACA FEATURE LAINNYA
6 Transfer Besar yang Nyaris Jadi Tapi Terhalang Corona
6 Transfer Besar yang Nyaris Jadi Tapi Terhalang Corona
"Ada beberapa permainan di mana Eric tidak melakukan apa-apa," lanjut Giggs.
BACA FEATURE LAINNYA
Begini Strategi Transfer Dortmund Musim Depan
Begini Strategi Transfer Dortmund Musim Depan
"Kami akan duduk di ruang ganti sambil berpikir, 'Dia (cantona) harus mencobanya (treatment hairdryer) , dia pasti kena karena dia tidak melakukan apa-apa hari ini.' Tapi minggu depan dia (Cantona) akan mencetak gol kemenangan atau dia akan menghasilkan momen ajaib”
"Dia (Ferguson) adalah seorang ahli psikologi, dia adalah seorang ahli dalam mendapatkan yang terbaik dari individu-individu tertentu seperti apa merangkul pemain besar, atau apakah akan memberi mereka waktu yang tepat di akhir pertandingan atau membiarkan mereka keluar mengetahui bahwa pemain akan bereaksi secara positif "
"Aku sering berselisih dengannya. Ya maksudku sudah berapa kali aku berselisih dengannya selama berkarir disini (United) , enam atau tujuh kali di mana itu adalah beberapa minggu upah saya didenda karena berbicara kembali, karena memiliki argumen”
"Pada saat itu tidak terlalu baik, anda berada di ruang ganti dan anda baru saja mendapat pukulan atau anda memiliki kinerja yang buruk. Dan saya tidak bisa menahan diri untuk kembali”
"Dia (Ferguson), setelah berselisih denganku mengatakan bahwa dia suka itu (berselisih), itu berarti kamu peduli. Dia masih baik-baik saja kepadamu dua minggu setelahnya karena dia ingin menunjukkan bahwa dia yang berkuasa, tapi dia sebenarnya sangat menyukainya, asalkan itu tidak melewati batas tertentu saja " pungkas Giggs.