Sepakbola dan politik terkadang memang pilih kasih.
Arasenal termasuk yang ikut serta dalam gerakan solidaritas untuk Ukraina. Misalanya melalui unggahan di Twitter Arsenal menampilkan jersey kandang mereka lengkap dengan ban kapten yang merujuk pada bendera Ukraina, biru-kuning.
Pada laga yang berkesudahan dengan skor 3-2 untuk kemenangan Arsenal itu, Alexandre Lacazette selaku kapten juga mengenakan ban kapten berwarna biru-kuning selama 90 menit.
Sikap Arsenal tersebut berkebalikan dengan apa yang dirasakan eks pemain Arsenal, Mesut Oezil, yang sempat membela penindasan terhadap
Muslim Uighur di Tiongkok. Ketika itu The Gunners bahkan mengucilkan Oezil.
Segera Pulih, Chiellini Punya Permintaan Kepada Dybala, Apa Itu?
“Hai Uighur. Orang-orang yang berdarah atas nama umat. Komunitas yang terus bertarung menghadapi persekusi. Para pengikut yang selalu berdiri sendirian menghadapi orang-orang yang mencoba menjauhkan Islam dari mereka,” tulis Oezil di media sosial.
“Al-Quran dibakar. Masjid ditutup. Madrasah dilarang. Cendekiawan-cendekiawan muslim dibunuh satu per satu. Para lelaki dipaksa masuk kamp. Tempat mereka digantikan oleh laki-laki China. Yang perempuan dipaksa untuk menikahi pria China.” lanjutnya.
Arsenal bahkan berlepas diri dari sikap Oezil tersebut. Arsenal bahkan cenderung takut mendapat imbas negatif terhadap apa yang dilakukan oleh gelandang asal Jerman tersebut.
Arsenal FC speaks out in solidarity of Ukraine.
— Khaled Beydoun (@KhaledBeydoun) March 6, 2022
How about the genocide of Uyghur Muslims in China? You cut Mesut Ozil because he spoke out against this. pic.twitter.com/x9fKHMzO68
Oezil bahkan sampai diboikot oleh China karena komentarnya tersebut. Sampai pada akhirnya polemik ini membawa Oezil bergabung dengan klub Turki, Fenerbahce dengan status bebas transfer pada Januari 2021.
Padahal jasa Oezil untuk Arsenal sama sekali tidak bisa diremehkan.
Selama memperkuat Arsenal, eks pemain Real Madrid dan Schalke itu menggemas 44 gol dan 77 assist dari 254 pertandingan di lintas ajang.