Cara yang sama dilakukan Indonesia. Bedanya, di Argentina tidak ada yang nyinyir.
Argentina akan menghadapi Venezuela dan Ekuador, akhir bulan ini. Pertandingan tidak akan berpengaruh karena La Albiceleste sudah memastikan tiket ke Qatar pada November-Desember 2022.
Satu Slot Pemain Senior di SEA Games 2021 Resmi Milik Marc Klok, Apa Alasannya?
Pada 2021, Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) membentuk Departemen Pemandu Bakat Internasional. Pemimpinnya adalah Juan Martin Tassi, pemilik gelar Doktor Ilmu Olahraga dari University of Extremadura di Spanyol dan sebelumnya menjadi pelatih fisik untuk beberapa tim top Argentina.
"Angka itu terus berubah karena kami masih terus mencari mereka ke seluruh dunia," jelas Tassi dalam sebuah wawancara dengan Doble Amarilla.
Contohnya, Garnacho. Pemain berusia 17 tahun itu lahir di Madrid dari ayah Spanyol dan ibu Argentina. Pada 2020, dia bergabung dengan Akademi Setan Merah setelah bersinar di Atletico Madrid. Sebelumnya, dia membela Spanyol di level junior. Jadi, La Albiceleste harus bergerak cepat untuk mengikatnya di laga senior agar tidak kembali ke Spanyol.
Pemain lain dalam daftar juga memiliki hubungan yang kuat dengan Argentina, meski lahir dan tinggal di luar negeri. Carboni bersaudara, Valentin dan Franco, masing-masing berusia 17 dan 18 tahun. Mereka merupakan bagian dari tim muda Inter Milan. Mereka adalah putra Ezequiel Carboni, yang pernah bermain untuk FC Salzburg (Red Bull) dan Catania.
The future of Lazio, Luka Romero. A player to look out for and has a bright future ahead.
— Jerry Mancini (@jmancini8) March 7, 2022
The 17-year-old received his first ever call up to Argentina’s senior squad.
Impressive.???? pic.twitter.com/6r5OFYxKV8
Ada lagi Paz. Pemain muda di La Fabrica milik Real Madrid itu lahir di Tenerife, Spanyol. Sama seperti Garnacho, AFA harus bergerak cepat sebelum Paz berubah pikiran untuk membela Spanyol.
Nah, dari ketujuh pemain itu, yang paling terkenal adalah Luka Romero. Dia juga berasal dari keluarga sepakbola. Romero lahir di Meksiko dari ayah Argentina. Ayahnya, Diego Romero, telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Eropa dengan membela berbagai klub.
Romero menghebohkan Argentina ketika melakukan debut profesional di liga pada usia 15 tahun untuk Real Mallorca. Dia kemudian pindah ke Italia, dan musim ini telah tampil di Serie A bersama Lazio.
And Tiago Geralnik the 18-year-old @VillarrealCFen playmaker. Having shone for River Plate’s youth teams Geralnik ended up leaving the club in 2020 when a number of European clubs showed interest pic.twitter.com/XpE43i3p8J
— GOLAZO (@golazoargentino) March 7, 2022
Meski Departemen ini baru, proses merekrut pemain muda ala Argentina sebenarnya sudah lama dilakukan. Salah satu kisah paling ikonik adalah saat Sergio Aguero bertemu Messi pada 2005 di kamp latihan tim junior Argentina. Saat itu, Aguero mengaku sama sekali tidak mengenal Messi karena tidak pernah melihatnya bermain di Argentina.
Argentina tidak selalu bisa mengandalkan keberuntungan untuk menemukan pemain seperti Messi. Jadi, mereka memilih menggunakan metode yang lebih ilmiah dengan melacak semua pemain keturunan.
Matias Soulé - “When Juve called me and there was the possibility for me to join them and other clubs. I remember they were negotiating with my agent. My agent told me to think about it for a few days, but I had already thought and decided I want…Juventus.” (@JuventusTV) pic.twitter.com/MCNUNAZ0iB
— JuveFC (@juvefcdotcom) March 11, 2022