Ada yg punya basis suporter tapi minim uang. Ada yg kaya raya tapi minim suporter..
Liga 2 musim depan akan dihiasi oleh beberapa klub asal Provinsi Jawa Tengah. Terbaru ada Persipa Pati yag memastikan meraih tiket promosi setelah . Hal tersebut dipastikan usai klub berjuluk Laskar Saridin itu menempati peringkat kedua Grup CC pada babak 16 besar Liga 3 Nasional.
Dalam laga terakhir, Persipa Pati sebenarnya kalah dengan dari Persikota Tangerang dengan skor 3-2 di Stadion Joko Samudro, Gresik pada Sabtu (12/3/), namun hasil tersebut tak mempengaruhi posisi tim besutan Nasal Mustofa.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi menyampaikan rasa bangga atas raihan Persipa Pati
“Alhamdulillah wakil Jawa Tengah di Liga 2 tambah lagi setelah Persipa dipastikan promosi. Atas nama Asprov PSSI Jateng kami bangga. Selamat Persipa, berbenah lagi,” kata Yoyok Sukawi, Minggu (13/3).
Yoyok yang juga merupakan CEO PSIS Semarang turut mengingatkan kalau Persipa harus melakukan persiapan yang serius untuk mengarungi musim depan, agar tidak kalah saing dengan klub-klub asal Jawa Tengah lainnya
“Harus maksimal untuk persiapan musim depan. Harus mampu bersaing dengan klub Liga 2 lainnya bersama wakil Jateng lainnya seperti Persijap Jepara, PSCS Cilacap dan Persekat Tegal dan tunjukkan kalau Persipa mampu,” lanjutnya.
Yang menarik dari pernyataan Yoyok, ia tak menyebut satu klub lainnya, yang bukan saja Jawa Tengah melainkan satu kota dengan Persipa Pati. Ya, PSG Pati yang memang tak lepas dari polemik.
Dulunya bernama Putra Sinar Giri (PSG) Gresik, dimana dulunya berkompetisi di Liga 3. Pada musim 2019/20 menjadi juara Liga 3 Zona Jatim dan promosi ke Liga 2.
Setelah kompetisi Liga 2 2020 tak berjalan, Wakil Bupati Pati, Saiful Arifi, melihat peluang untuk memboyong PSG Gresik ke Pati. Dan lantas mengubah nama PSG Gresik menjadi Putra Safin Group (PSG) Pati.
Keberadaan PSG Pati banyak tidak diterima oleh klub yang sudah jauh lebih lama berkiprah dengan menggunakan nama Pati, yakni Persipa Pati. Bahkan PSG Pati dianggap sebagai klub siluman yang punya banyak nama (AHHA PS PATI FC) , akan tetapi terlepas dari polemik itu kedua klub menjalani musim yang berbeda, PSG Pati di Liga 2 namun gagal mencapai Liga 1 karena kandas di babak 8 besar
Sementara Persipa Pati berjuang di Liga 3, dan seperti yang tertulis diawal, musim ini klub berjuluk Laskar Saridin itu berhasil promosi. Itu berarti akan ada dua klub dengan nama Pati di Liga 2 musim depan.
Namun secara kultur, Persipa Pati lebih terjamin, mereka memiliki basis suporter yang jelas karena memang sudah sejak lama berdiri sejak 19 April 1951.
Sementara PSG Pati tidak punya basis kultural dan dianggap tak lebih dari klub kemarin sore yang kebetulan punya banyak uang karena diakusisi oleh politisi, pengusaha, dan juga YouTubers.
Menarik menantikan kedua klub akan bertemu di kancah Liga 2 musim depan.
Dalam laga terakhir, Persipa Pati sebenarnya kalah dengan dari Persikota Tangerang dengan skor 3-2 di Stadion Joko Samudro, Gresik pada Sabtu (12/3/), namun hasil tersebut tak mempengaruhi posisi tim besutan Nasal Mustofa.
BACA ANALISIS LAINNYA
Analisis Mengapa Man City Butuh Pemain Seperti Erling Haaland
Analisis Mengapa Man City Butuh Pemain Seperti Erling Haaland
Yoyok yang juga merupakan CEO PSIS Semarang turut mengingatkan kalau Persipa harus melakukan persiapan yang serius untuk mengarungi musim depan, agar tidak kalah saing dengan klub-klub asal Jawa Tengah lainnya
BACA ANALISIS LAINNYA
Di mana Mereka? Starting XI Laga Terakhir Beckham di PSG
Di mana Mereka? Starting XI Laga Terakhir Beckham di PSG
Dulunya bernama Putra Sinar Giri (PSG) Gresik, dimana dulunya berkompetisi di Liga 3. Pada musim 2019/20 menjadi juara Liga 3 Zona Jatim dan promosi ke Liga 2.
Keberadaan PSG Pati banyak tidak diterima oleh klub yang sudah jauh lebih lama berkiprah dengan menggunakan nama Pati, yakni Persipa Pati. Bahkan PSG Pati dianggap sebagai klub siluman yang punya banyak nama (AHHA PS PATI FC) , akan tetapi terlepas dari polemik itu kedua klub menjalani musim yang berbeda, PSG Pati di Liga 2 namun gagal mencapai Liga 1 karena kandas di babak 8 besar
Namun secara kultur, Persipa Pati lebih terjamin, mereka memiliki basis suporter yang jelas karena memang sudah sejak lama berdiri sejak 19 April 1951.
Sementara PSG Pati tidak punya basis kultural dan dianggap tak lebih dari klub kemarin sore yang kebetulan punya banyak uang karena diakusisi oleh politisi, pengusaha, dan juga YouTubers.
Menarik menantikan kedua klub akan bertemu di kancah Liga 2 musim depan.