Tampaknya, kekecewaan gagal di Liga Champions berlangsung panjang.
Ultras Paris Saint-Germain (PSG) adalah salah satu kelompok garis keras. Mereka tak akan sungkan mengkritik manajemen, pelatih, maupun pemain. Mereka mengungkapkan kekecewaan dengan berbagai cara, termasuk meneror pemain sendiri. Contohnya baru saja dialami Layvin Kurzawa.
Imbas dari tersingkirnya PSG dari Liga Champions di tangan Real Madrid ternyata cukup panjang. Meski undian perempat final telah dilakukan dan Los Blancos akan bertemu Chelsea, para pendukung Les Parisiens masih belum bisa menerima.
Kemarahan, kekecewaan, dan segala jenis perasaan yang bercampur aduk harus menemui kambing hitamnya. Dan, pemain yang sial itu adalah Kurzawa. Setelah mencoret-coret dingin di markas latihan klub, Camp des Loges, mereka kemudian mencegat mobil yang ditumpangi Kurzawa.
Saat mengemudi meninggalkan markas PSG, laju kendaraan Kurzawa berhenti di lampu lalu lintas. Tiba-tiba ada beberapa suporter yang mengendarai mobil menghadangnya. Tampak mobil suporter tersebut membuntuti Kurzawa. Dan, saat lampu merah mereka memaksa membuka pintu mobil dan dalam rekaman yang beredar online, terjadi diskusi panas saat Kurzawa dihentikan.
Perilaku Ultras dikecam berbagai pihak. Itu dinilai berlebihan serta tidak tepat sasaran. Pasalnya, Kurzawa hanya bermain sembilan menit dari semua kompetisi dan itu terjadi pada Agustus tahun ketika bermain singkat melawan Lille di Trophee des Champions.
Mantan pemain AS Monaco itu bahkan tidak masuk dalam skuad menghadapi Madrid. Sialnya, justru Kurzawa yang menjadi sasaran kekecewaan suporter PSG.
Tapi, Kurzawa bukan satu-satunya pemain PSG yang dihujat suporter. Dalam pertandingan pekan lalu, melawan Bordeaux, fans mencemooh Messi dan Neymar. Beberapa hari kemudian para penggemar merusak Parc des Princes dan tempat latihan klub.