Kemenangan Barito membuat Persela mengucapkan selamat tinggal Liga 1.
Kemenangan 2-0 Laskar Antasari atas Macan Putih sudah cukup membuat Persela bermain di Liga 2 2022/2023. Pasalnya, untuk bertahan di Liga 1, sebuah tim harus mengumpulkan minimal 36 poin.
Dengan kondisi seperti itu, satu tiket dergradasi bisa dipastikan Minggu (20/3/2022), yaitu ketika Persipura Jayapura berhadapan dengan PSS Sleman. Jika Mutiara Hitam kalah, otomatis jejak Persela dan Persiraja Banda Aceh akan diikuti. Sebaliknya, jika hasilnya imbang atau menang, penentuan akan terjadi pada pekan 33 atau 34.
Persela sebenarnya berdiri pada 18 April 1967. Tapi, Laskar Joko Tingkir baru menunjukkan eksistensinya di level nasional setelah Liga Indonesia berjalan sembilan tahun. Pada 2003, Persela promosi dari Divisi I bersama Persebaya Surabaya dan PSMS Medan.
Klasemen sementara BRI Liga 1, Sabtu (19/3) ?#BRILiga1 #BangkitBersama #DukungDariRumah pic.twitter.com/z3r2iJO8Ka
— BRI Liga 1 (@Liga1Match) March 19, 2022
Ketika Divisi Utama berubah menjadi ISL pada 2008/2009, Persela mampu menjadi satu dari 18 kontestan. Dan, ketika kompetisi terbelah dengan kehadiran Liga Primer Indonesia (LPI), yang kemudian berubah menjadi Indonesia Premier League (IPL), Persela tetap memilih jalur ISL.
Lanjutan @liga1match Persela akan menghadapi Bhayangkara FC. 20 Maret 2022 pukul 18.15WIB
COME ON JOKO TINGKIR ??#persela #lamongan pic.twitter.com/I8SLDKZFc4— PerselaFC (@PerselaFC) March 19, 2022
Sayang, setelah mampu bertahan di Liga 1 2007, 2018, dan 2019, Laskar Joko Tingkir harus terdegradasi pada 2021/2022. Buruknya hasil pertandingan menjadi penyebab utama. Fakta menunjukkan, para penghuni Stadion Surajaya hanya mampu menang tiga kali, 12 imbang, dan 16 kalah dari 31 pertarungan.
Jadwal pertandingan BRI Liga 1 ?#BRILiga1 #BangkitBersama #DukungDariRumah pic.twitter.com/S6vxZobZW1
— BRI Liga 1 (@Liga1Match) March 17, 2022