Ini bukan flare, kembang api, atau bom asap. Ini granat asap milik tentara dan polisi.
Kompetisi sepakbola di Argentina pada berbagai level sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Bukan prestasinya, melainkan aksi kurang sportif yang sering terjadi. Contohnya pada laga Primera Division antara Rosario Central dengan Newell's Old Boys, akhir pekan lalu.

Pertemuan Rosario dengan Newell's dikenal sebagai Derby Rosario atau El Clasico Rosarino. Dua klub penuh sejarah di Negeri Tango dari Rosario, Provinsi Mendoza, itu memang dikenal dengan nuansa rivalitas yang panas. Tapi, aksi yang baru saja terjadi tidak terduga.

Menyalakan flare dan bom asap di stadion saat pertandingan itu umum dilakukan di banyak stadion di seluruh dunia. Tapi, yang terjadi pada Derby Rosario adalah granat, yang meledak di lapangan sebelum kick-off dan membuat tanah berlubang.

Fakta bahwa fans kedua klub saling membenci tak cukup untuk menjelaskan kenekatan tersebut. Seketika ribuan orang yang ingin menyaksikan laga itu sesak napas dan penglihatan kabur karena asap di mana-mana. Granat yang dilemparkan ke rumput di Estadio Gigante de Arroyito meledak.

"Kick-off ditunda karena wasit diberi pengarahan oleh petugas keamanan. Sejumlah granat yang dilemparkan telah membuat lubang di lapangan," bunyi pernyataan resmi Newell's di Twitter.

Itu bukan flarem kembang api, atau bom asap, yang biasa digunakan suporter untuk mengintimidasi lawan. Itu benar-benar granat asap milik tentara atau polisi. 

Entah dari mana suporter bisa mendapatkannya, fakta menunjukkan itu adalah benda berbahaya dan seharusnya terlarang. Granat asap adalah granat jenis tabung yang digunakan sebagai perangkat sinyal, perangkat penanda zona target, atau pendaratan, atau sebagai perangkat penyaringan untuk pergerakan unit di militer.

Granat asap umumnya memancarkan jumlah asap yang jauh lebih besar daripada bom asap. Bom asap merupakan jenis kembang api yang biasanya dimulai dengan sekering eksternal daripada pin dan lebih kompleks. 

Granat asap putih biasanya menggunakan hexachloroethane-zinc dan aluminium granular. Reaksinya eksotermis. Dan, meski tetap utuh, selongsong granat asap akan tetap panas selama beberapa waktu, bahkan setelah granat tidak lagi mengeluarkan asap. 

Granat asap yang lebih modern dirancang untuk tidak secara langsung memancarkan api atau percikan api. Tapi, granat tersebut tetap menimbulkan bahaya kebakaran dan mampu memicu tumbuh-tumbuhan kering atau zat yang mudah terbakar jika digunakan secara tidak bijaksana.

Jenis granat asap lainnya adalah variasi ledakan. Ini diisi dengan fosfor putih (WP), agen piroforik yang menyebar dengan cepat ke awan oleh muatan ledakan internal. Fosfor putih terbakar dengan nyala kuning cemerlang sambil menghasilkan asap putih (fosfor pentoksida) dalam jumlah banyak. 

Granat asap ini disukai karena kemampuannya untuk menghasilkan awan asap putih yang sangat padat dan hampir seketika dibandingkan dengan granat pengisi padat yang lebih umum yang mengeluarkan aliran asap yang lebih lambat selama kira-kira 1 menit. 



Atas insiden itu, pencinta sepakbola yang lebih netral telah bereaksi di sosial media. Mayoritas terkejut dan mempertanyakan bagaimana mungkin persenjataan militer bisa lolos masuk stadion. Bayangkan jika itu granat yang berisi amunisi, yang meledak di lapangan?

Seorang berkomentar: "Sepak bola Argentina di dalam dan luar lapangan berada pada tingkat yang sama sekali berbeda". Yang lainnya berkata: "Di Inggris, suporter akan melempar gelas atau botol minuman. Di Argentina, granat tangan tidak masalah. Nikmati permainannya, kawan".

Yang ketiga berkata: "Argentina mendapat granat yang dilemparkan ke lapangan, sementara di Inggris ada orang-orang yang mengikat diri mereka ke tiang gawang dengan ikatan kabel".

Terlepas dari insiden itu. Juan Manuel García mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan untuk tim tamu. Newell's mengamankan kemenangan penting 1-0.