Apa penyebabnya lantaran konflik di Camp Nou?
Lionel Messi dikenal sebagai pemain terbaik di dunia. Superstar asal Argentina itu adalah satu-satunya pesepakbola yang memenangkan tujuh kali Ballon d'Or sepanjang kariernya.

Tetapi, tidak semua pesepakbola yang pernah bermain bersamanya menyebut Messi adalah yang terbaik. Maka itu, tidak heran ketika mantan rekan setimnya di Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen, tidak memasukkan Messi dalam tim terbaik pilihannya.

Kiper Barcelona itu tidak memasukkan penyerang asal Argentina tersebut dalam starting XI terbaik pilihannya, meski dia pernah bermain bersama superstar milik PSG itu selama beberapa musim di Barcelona.



Penilaian Ter Stegen kemungkinan dilandasi penampilan buruk La Pulga sejak awal musim ini. Messi menjalani musim pertama yang buruk di PSG setelah meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan raksasa Ligue 1 di musim panas kemarin.

Pemain berusia 34 tahun itu hanya mencetak dua gol di liga sepanjang musim. Petualangan Messi bersama Les Parisiens bahkan terhenti setelah tersingkir dari Liga Champions. Tim ibu kota Prancis kandas berkat hat-trick brilian Karim Benzema. Akibatnya, Messi sempat dicemooh oleh para fans PSG.

Namun, terlepas dari masalah baru-baru ini, tidak ada keraguan bahwa pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu adalah salah satu pemain terbaik yang pernah menginjakkan kaki di lapangan.

Dan, kebanyakan orang mungkin akan memasukkannya ke dalam tim terbaik pilihannya, tetapi tidak dengan Ter Stegen. Dia tak memasukkan nama La Pulga saat membentuk tim terbaik pilihannya, baik bersama klub atau negara.

Ter Stegen justru memilih pasangan Jerman, Mario Gotze dan Marco Reus, di posisi menyerang daripada mantan rekan setimnya di Barcelona, Messi. Sementara kedua pemain Jerman itu sangat berbakat, akan sulit untuk memilih salah satu dari mereka di depan penyerang PSG hanya berdasarkan kemampuan mereka.

Sudah diketahui bahwa Ter Stegen dan Messi tidak benar-benar menjalani kedekatan sebagai tim selama waktu mereka bersama di Camp Nou. Itu diungkapkan mantan kiper Borussia Monchengladbach itu tahun lalu.

Dalam pesan perpisahannya kepada sang maestro asal Argentina itu, Ter Stegen berkata: "Meskipun dari waktu ke waktu kami tidak memiliki pendapat yang sama, kami selalu berjalan ke arah yang sama dan masing-masing dari kami tumbuh sebagai pribadi terlepas dari menang atau kalah."

"Selamat tinggal sahabatku, saya akan sangat merindukanmu," tambahnya.

Lebih dari dua tahun yang lalu, ketika Barca berantakan dan manajemen senior menyalahkan para pemain atas pemecatan Ernesto Valverde, kedua pemain itu bentrok saat latihan.

Pada awalnya laporan hanya ada perselisihan besar antara dua pemain, sebelum Messi dan Ter Stegen disebut sebagai dua orang yang terlibat. Segalanya tidak pernah benar-benar menjadi lebih baik di Nou Camp sampai Xavi muncul pada akhir tahun lalu, sekarang performa mereka telah membawa mereka ke peringkat ketiga dalam klasemen La Liga musim ini.

Ter Stegen tidak diragukan lagi sekarang menikmati kehidupan di klub lebih baik setelah Messi pergi, dan mungkin tidak akan meneteskan air mata seperti yang dialami mantan rekannya saat ini.