Sedang tren pemain sepakbola bicara perang. Yang terbaru Bellerin.
Hector Bellerin membagikan opininya terkait perang Ukraina dan mempertanyakan mengapa konflik tersebut lebih mendapat banyak perhatian daripada konflik lainnya.
Dunia sepak bola sendiri menunjukkan dukungannya untuk Ukraina setelah Vladimir Putin melancarkan invasi Rusia ke negara itu.
Meskipun Bellerin sendiri merasa perang lainnya diabaikan dan percaya bahwa mengabaikan perang lainnya merupakan salah satu bentuk 'rasis'.
Berbicara kepada La Media Inglesa melalui Marca, eks pemain Arsenal itu menjelaskan: "Cukup sulit untuk melihat bahwa kami lebih tertarik pada perang ini daripada yang lain."
"Saya tidak tahu apakah itu karena mereka lebih seperti kita atau karena konflik dapat mempengaruhi kita secara lebih langsung baik secara ekonomi maupun dalam hal pengungsi."
Pemain yang pernah menimba ilmu di La Masia itu juga menyinggung soal perang di Palestina, Yaman, dan Irak untuk memperkuat pendapatnya.
"Perang Palestina telah sepenuhnya dibungkam, tidak ada yang membicarakannya," tambahnya.
"Yaman, Irak ... sekarang Rusia tidak bisa bermain di Piala Dunia adalah sesuatu yang telah dihadapi negara lain selama bertahun-tahun."
Bellerin menganggap liputan kecil tentang konflik lain yang terjadi di seluruh dunia adalah rasis.
"Rasis jika menutup mata terhadap konflik lain dan sekarang memiliki posisi ini," ujarnya.
"Ini juga mencerminkan kurangnya empati atas jumlah nyawa yang hilang dalam banyak konflik dan kami memprioritaskan mereka yang dekat dengan kami."
Dunia sepak bola sendiri menunjukkan dukungannya untuk Ukraina setelah Vladimir Putin melancarkan invasi Rusia ke negara itu.
BACA BERITA LAINNYA
Inilah Hasilnya! Era Baru Malaysia dengan Pelatih Korea Selatan
Inilah Hasilnya! Era Baru Malaysia dengan Pelatih Korea Selatan
"Perang Palestina telah sepenuhnya dibungkam, tidak ada yang membicarakannya," tambahnya.
"Yaman, Irak ... sekarang Rusia tidak bisa bermain di Piala Dunia adalah sesuatu yang telah dihadapi negara lain selama bertahun-tahun."
"Rasis jika menutup mata terhadap konflik lain dan sekarang memiliki posisi ini," ujarnya.