Beda dengan CONMEBOL yang sudah memiliki empat tim lolos ke Piala Dunia 2022, CONCAFAF sama sekali belum ada. Hanya Kanada yang sudah mendapatkan tiket minimal play-off. Sementara Amerika Serikat, Meksiko, Kosta Rika, dan Panama masih memiliki peluang ke Qatar.
Salah satu tim yang diyakini akan bisa mencapai Piala Dunia adalah AS. Mereka kini berada di posisi kedua dengan 22 poin, atau sama dengan Meksiko. Rencananya, AS akan menghadapi Panama dan Kosta Rika, akhir bulan ini.
AS layak optimistis karena pada pertandingan sebelumnya melawan Meksiko, tampil cukup memuaskan. Saat itu, para pendukung AS bergemuruh saat Giovanni Reyna melakukan aksi memukau. Pemain berusia 19 tahun melewati lima pemain Meksiko dengan sangat mudah setelah dimasukkan sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Pemain sayap Borussia Dortmund itu memungut bola di luar kotak penalti timnya sendiri pada menit 75. Segera setelah itu, dia langsung mendudukkan pemain lawan dengan gerakan kaki yang luar biasa. Dia melanjutkan larinya ke depan, melewati dua pemain Meksiko lain di tengah lapangan.
Setelah menyadari bahwa tidak ada dukungan dari rekan satu timnya, Reyna melanjutkan larinya. Kemudian, melewati tiga bek lagi sebelum akhirnya direbut di tepi area penalti Meksiko.
Pelatih AS, Gregg Berhalter, yang melihat kejadian itu menyatakan kekagumannya. Dia membandingkan gerakan Reyna dengan aksi Diego Maradona saat menciptakan "Goal of the Century" saat melawan Inggris pada Piala Dunia 1986. Uniknya, baik aksi Reyna maupun Maradona dilakukan di stadion yang sama, Estadio Azteca, Mexico City.
"Meksiko adalah tuan rumah Piala Dunia saat Maradona mencetak gol yang luar biasa. Dan, saya melihat itu saat Gio menggiring bola. Sayang, dia tidak bisa menyelesaikannya atau mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol. Tapi, saya pikir dia menunjukkan permainan dan kualitas menyerang yang baik," kata Berhalter.
Banyak pendukung Amerika Serikat yang juga memuji pergerakan Reyna pada pertandingan itu. "Ya Tuhan, saya pikir Pulisic akan menjadi penyelamat kami. Tapi, anak ini sangat spesial!," tulis salah satu penggemar AS di Twitter. Yang lain menulis: "Dia Pemain terbaik di CONCACAF".
Namun, penggemar lain memilih untuk mengkritik rekan satu tim Reyna karena kurangnya dukungan. "Tidak ada yang bisa dioper. Apakah rekan setimnya yang pingsan di menit 75? Benar-benar mengecewakan," tulis seorang pendukung.
Terlepas dari upaya terbaiknya, Reyna tidak mampu menginspirasi timnya untuk meraih kemenangan. Pasalnya, skor akhir imbang tanpa gol sehingga AS butuh pertandingan lain untuk dimenangkan.