Kecerdikan jadi kuncinya.
Offside mungkin merupakan aspek yang paling banyak dibicarakan dalam sepakbola modern. Aturan itu pertama kali diperkenalkan pada 1863.
Pada awalnya, aturan tentang pergerakan dan posisi pemain tersebut cukup sederhana, tetapi memiliki banyak kekurangan di dalamnya.
Proses pembenahan secara bertahap selama 142 tahun dan akhirnya dirumuskan dengan baik pada 2005.
Offside dijadikan strategi oleh sebuah tim untuk menggagalkan upaya berbahaya lawan. Salah satu contoh Jerman menerapkan jebakan offside yang sempurna untuk menggagalkan upaya Higuain di final Piala Dunia 2014.
Namun, ada beberapa pemain dalam sebuah laga terlihat sangat lihai dalam mengindari jebakan offside dan inilah daftarnya:
#1 Lionel Messi
Lionel Messi dalam performa terbaiknya dalam pertandingan penyisihan grup Liga Champions, tepatnya saat Barcelona melawan APOEL Nicosia dan menang 4-0.
Dia mencetak hat-trick setelah gol pembuka Luis Suarez, tetapi dari semua golnya itu adalah gol ketiganya alias gol terakhir Barcelona malam itu yang mendapat banyak pujian.
Prosesnya dimulai dari Javier Mascherano memberi umpan ke Messi yang sayangnya jelas berada dalam posisi offside pada saat itu, tetapi Messi dengan santai membiarkan bola melewatinya, memungkinkan Pedro berlari ke bola dan mengambil bola lalu melakukan tap-in yang mudah ke arah Messi.
Gerakan off-the-ball Messi menjadi kunci sukses eksekusi gol tersebut. Penempatannya mengalihkan perhatian semua pemain bertahan APOEL, yang benar-benar bingung setelah dia mengabaikan umpan yang ditujukan untuknya.
2 Zlatan Ibrahimovic (Gol Emanuelson)
Gol Urby Emanuelson untuk AC Milan melawan Parma adalah yang kedua dalam kemenangan tandang 2-0 mereka, dan dia harus memuji Zlatan Ibrahimovic karena responsnya yang cepat.
Pada menit ke-54, gelandang Belanda itu menerima umpan dan memulai lari dari belakang garis tengah. Dia melakukan dua sentuhan untuk membelah pertahanan lawan sebelum mengambil bola melewati kiper dan memasukkan bola ke gawang.
Namun, pada momen bersamaan, kita melihat Ibrahimovic yang menciptakan pergerakan – bahkan tanpa menyentuh bola.
Pemain asal Swedia itu berada dalam posisi offside dan tidak terlihat tertarik untuk mendapatkan bola kembali, yang menyebabkan para bek Parma bertahan jauh lebih tinggi di atas lapangan.
Saat perlahan berjalan kembali ke garis tengah, dia memperhatikan bahwa Emanuelson telah melakukan sentuhan kedua yang bagus, jadi Ibrahimovic membiarkan bola menggelinding melalui kakinya untuk memastikan Emanuelson menjalankan tugasnya dengan baik.
#3 Zinedine Zidane
Zinedine Zidane dan Guti bermain apik, meksipun Real Madrid kalah 4-2 dari Sevilla di La Liga musim 2005/2006. Namun, sosok yang kelak jadi pelatih Los Blancos tersebut mencetak salah satu gol dengan proses kerjasama apik dalam laga itu.
Pada menit ke-14 saat skor masih 2-1 saat Los Blancos tertinggal, Zidane memulai gerakan yang mengarah ke umpan silang dari kanan. Umpan silang yang dihasilkan diteruskan ke Guti, yang menunggu di luar kotak.
Playmaker Spanyol itu melepaskan satu sentuhan dari kotak penalti sebelum memberikan umpan luar biasa menembus pertahanan Sevilla, memungkinkan Zidane untuk memasukkan bola ke sudut kiri atas untuk mencetak gol keduanya malam itu. Sebuah umpan backheel dan penyelesaian yang apik. Salah satu assist terbaik dalam karier Guti.
Kesadaran Zizou untuk berlari kembali ke posisi onside adalah faktor kunci di balik gol itu.
#4 Marc Overmars
Barcelona memberi pelajaran berharga kepada Liverpool ketika kedua tim bertemu di babak grup Liga Champions 2001/2002. Klub Catalunya itu berhasil comeback dari ketinggalan satu gol untuk menang 3-1 di Anfield. Gol menit ke-84 Marc Overmars adalah yang paling ciamik malam itu.
Sebuah umpan bola panjang yang indah dari Xavi diambil oleh Overmars yang bergerak cepat, yang dengan tenang mengambil bola di sekitar kiper Liverpool, Jerzy Dudek. Dia dengan nyaman memasukkan bola ke gawang yang kosong.
Pemain asal Belanda itu memilih posisinya dengan hampir sempurna, memberi isyarat kepada Xavi sejak awal tentang keberadaannya, sebelum sepenuhnya menghancurkan jebakan offside Liverpool dan mencetak gol dengan cerdik.
5. Patrick Viera
Pada laga ini, Arsenal menang tipis dengan skor 5-4 dari rival mereka Tottenham Hotspur. Legenda Arsenal yang kini menjadi pelatih Crystal Palace, Patrick Vieira, mencetak salah satu gol brilian. Gol itu tercipta pada menit ke-60 dan terjadi dengan sedikit bantuan dari Thierry Henry.
Pemain Prancis itu melewati bek Tottenham, Naybet, di setengah lapangan lawan dan kemudian melakukan sentuhan melewati Ledley King. Saat bek Tottenham kepayahan, Viera melanjutkan aksinya hingga ke gawang dan menyelesaikannya dengan rapi untuk menggandakan keunggulan Arsenal di laga tersebut.
Henry benar-benar offside ketika Viera melenggang melewati pertahanan, dan karena sang penyerang tidak berusaha keras untuk mengambil bola, dia tidak dinyatakan offside – bahkan memberi isyarat kepada hakim garis dengan berdiri di satu titik dengan tangan terangkat untuk menunjukkan bahwa dia tidak terlibat sama sekali.
Pada awalnya, aturan tentang pergerakan dan posisi pemain tersebut cukup sederhana, tetapi memiliki banyak kekurangan di dalamnya.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kenalkan Marcelo Flores, Calon Bintang Arsenal dan Meksiko
Kenalkan Marcelo Flores, Calon Bintang Arsenal dan Meksiko
Lionel Messi dalam performa terbaiknya dalam pertandingan penyisihan grup Liga Champions, tepatnya saat Barcelona melawan APOEL Nicosia dan menang 4-0.
Dia mencetak hat-trick setelah gol pembuka Luis Suarez, tetapi dari semua golnya itu adalah gol ketiganya alias gol terakhir Barcelona malam itu yang mendapat banyak pujian.
BACA ANALISIS LAINNYA
10 Pemain Top dengan Musisi Favoritnya
10 Pemain Top dengan Musisi Favoritnya
Gerakan off-the-ball Messi menjadi kunci sukses eksekusi gol tersebut. Penempatannya mengalihkan perhatian semua pemain bertahan APOEL, yang benar-benar bingung setelah dia mengabaikan umpan yang ditujukan untuknya.
2 Zlatan Ibrahimovic (Gol Emanuelson)
Gol Urby Emanuelson untuk AC Milan melawan Parma adalah yang kedua dalam kemenangan tandang 2-0 mereka, dan dia harus memuji Zlatan Ibrahimovic karena responsnya yang cepat.
Namun, pada momen bersamaan, kita melihat Ibrahimovic yang menciptakan pergerakan – bahkan tanpa menyentuh bola.
Pemain asal Swedia itu berada dalam posisi offside dan tidak terlihat tertarik untuk mendapatkan bola kembali, yang menyebabkan para bek Parma bertahan jauh lebih tinggi di atas lapangan.
Saat perlahan berjalan kembali ke garis tengah, dia memperhatikan bahwa Emanuelson telah melakukan sentuhan kedua yang bagus, jadi Ibrahimovic membiarkan bola menggelinding melalui kakinya untuk memastikan Emanuelson menjalankan tugasnya dengan baik.
#3 Zinedine Zidane
Zinedine Zidane dan Guti bermain apik, meksipun Real Madrid kalah 4-2 dari Sevilla di La Liga musim 2005/2006. Namun, sosok yang kelak jadi pelatih Los Blancos tersebut mencetak salah satu gol dengan proses kerjasama apik dalam laga itu.
Pada menit ke-14 saat skor masih 2-1 saat Los Blancos tertinggal, Zidane memulai gerakan yang mengarah ke umpan silang dari kanan. Umpan silang yang dihasilkan diteruskan ke Guti, yang menunggu di luar kotak.
Playmaker Spanyol itu melepaskan satu sentuhan dari kotak penalti sebelum memberikan umpan luar biasa menembus pertahanan Sevilla, memungkinkan Zidane untuk memasukkan bola ke sudut kiri atas untuk mencetak gol keduanya malam itu. Sebuah umpan backheel dan penyelesaian yang apik. Salah satu assist terbaik dalam karier Guti.
Kesadaran Zizou untuk berlari kembali ke posisi onside adalah faktor kunci di balik gol itu.
#4 Marc Overmars
Barcelona memberi pelajaran berharga kepada Liverpool ketika kedua tim bertemu di babak grup Liga Champions 2001/2002. Klub Catalunya itu berhasil comeback dari ketinggalan satu gol untuk menang 3-1 di Anfield. Gol menit ke-84 Marc Overmars adalah yang paling ciamik malam itu.
Sebuah umpan bola panjang yang indah dari Xavi diambil oleh Overmars yang bergerak cepat, yang dengan tenang mengambil bola di sekitar kiper Liverpool, Jerzy Dudek. Dia dengan nyaman memasukkan bola ke gawang yang kosong.
Pemain asal Belanda itu memilih posisinya dengan hampir sempurna, memberi isyarat kepada Xavi sejak awal tentang keberadaannya, sebelum sepenuhnya menghancurkan jebakan offside Liverpool dan mencetak gol dengan cerdik.
5. Patrick Viera
Pada laga ini, Arsenal menang tipis dengan skor 5-4 dari rival mereka Tottenham Hotspur. Legenda Arsenal yang kini menjadi pelatih Crystal Palace, Patrick Vieira, mencetak salah satu gol brilian. Gol itu tercipta pada menit ke-60 dan terjadi dengan sedikit bantuan dari Thierry Henry.
Pemain Prancis itu melewati bek Tottenham, Naybet, di setengah lapangan lawan dan kemudian melakukan sentuhan melewati Ledley King. Saat bek Tottenham kepayahan, Viera melanjutkan aksinya hingga ke gawang dan menyelesaikannya dengan rapi untuk menggandakan keunggulan Arsenal di laga tersebut.
Henry benar-benar offside ketika Viera melenggang melewati pertahanan, dan karena sang penyerang tidak berusaha keras untuk mengambil bola, dia tidak dinyatakan offside – bahkan memberi isyarat kepada hakim garis dengan berdiri di satu titik dengan tangan terangkat untuk menunjukkan bahwa dia tidak terlibat sama sekali.