Meski dalam kondisi krisis harga mereka ratusan Miliar.
Di dalam sepakbola modern, posisi playmaker menjadi salah satu yang paling vital untuk membongkar pertahanan lawan melalui pergerakan, umpan kunci, dan tentunya bermodalkan visi permainan.
Tak banyak pemain khususnya pemain muda yang terampil memainkan peranan ini, sehingga cukup istimewa apabila terdapat pemain muda yang mampu bermain sebagai seorang playmaker dengan baik.
Berikut adalah sejumlah nama playmaker muda yang menjadi sorotan karena permainannya yang impresif.
Kai Havertz (Bayer Leverkusen)
Kai Havertz digadang-gadang akan menjadi playmaker hebat tim nasional Jerman di masa yang akan datang setelah menunjukkan performa yang luar biasa bersama klubnya, Bayer Leverkusen.
Gaya bermainnya mengingatkan kita pada Mesut Ozil namun dengan atribut yang lebih lengkap sehingga banyak pengamat sepakbola Eropa menyebut jika Havertz adalah versi upgradenya Mesut Ozil.
Pemain 20 tahun ini sangat terampil memberikan umpan terobosan kepada para pemain depan sehingga memudahkan mereka mencetak gol.
Visi yang dimilikinya sangat luar biasa sehingga mampu melihat hingga ke sudut-sudut sempit sebelum melepaskan umpan mematikan.
Sejak melakoni debutnya bersama Leverkusen sejak usia 17 tahun, Havertz telah mencatatkan rekor sebagai pemain termuda Bundesliga yang mampu mencatatkan 50 penampilan.
Sepanjang musim ini Havertz telah bermain sebanyak 34 pertandingan dengan catatan 10 gol dan 8 assist.
Penampilannya yang luar biasa di usia yang masih sangat muda membuat klub-klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Arsenal, dan Bayern Munchen memburu tanda tangan pemain yang mengidolai Mesut Ozil tersebut.
Orkun Kokcu (Feyenoord Rotterdam)
Namanya mungkin tak setenar Kai Havertz, namun kemampuan Orkun Kokcu tak perlu diragukan lagi.
Lahir di Belanda, Kokcu justru memilih menjadi warga negara Turki kendati sebelumnya sempat bermain di tim muda Belanda di sejumlah level usia.
Kokcu yang kini menjadi andalan Feyenoord Rotterdam mengingatkan kita akan gaya bermain Phillipe Coutinho kala pemain Brasil tersebut masih berseragam Liverpool.
Ya, Kokcu sekilas memang mirip Coutinho di mana pemain 19 tahun tersebut sangat lincah dan lihai kala sedang membawa bola, tak jarang ia terlihat seperti sedang menari di atas lapangan.
Meski memiliki gerakan yang lincah, ternyata tak mengurangi kemampuan Kokcu dalam memberikan umpan terobosan kepada para pemain depan.
Penampilannya yang gemilang bersama Feyenoord Rotterdam mengundang ketertarikan Mikel Arteta untuk memboyongnya ke Emirates Stadium awal musim depan.
Amine Harit (Schalke 04)
Gelandang Schalke 04, Amine Harit sukses merebut perhatian suporter setelah kontribusi vitalnya mampu mengangkat performa Schalke di musim ini.
Harit, pesepakbola berdarah Maroko ini dikenal sebagai playmaker spartan yang tak kenal lelah membongkar pertahanan lawan di sepertiga lapangan terakhir.
Selain memiliki kualitas dalam hal visi permainan, Harit juga dibekali kemampuan menembak yang cukup baik.
Sepanjang musim ini Harit telah bermain di 27 pertandingan di mana pemain berusia 22 tahun ini telah mencetak 7 gol dan 7 assist.
Diantara klub-klub besar Eropa yang tertarik menggunakan jasa Harit, Barcelona dinilai berada di garda terdepan setelah scouting mereka beberapa kali telah mengamati pertandingan Harit secara langsung.
Mason Mount (Chelsea)
Sejak Chelsea mengalami embargo transfer, praktis Frank Lampard menaruh harapannya terhadap para pemain muda, salah satu diantaranya adalah Mason Mount.
Mount yang berposisi sebagai playmaker menjadi andalan Lampard untuk membongkar pertahanan lawan dengan visi yang dimilikinya.
Kerap tampil di belakang Tammy Abraham, Mount dinilai telah menjelma sebagai playmaker berbakat kelas dunia yang mampu membuat pemain bertahan kelimpungan.
Mount yang juga merupakan penggemar Lampard ini juga bisa dimaksimalkan di sisi kiri penyerangan karena selain memiliki visi yang baik, pemain asal Inggris ini terbilang cukup memiliki kecepatan.
Asli lulusan akademi Chelsea membuat pemain bernomor punggung 19 tersebut digadang-gadang menjadi pemain masa depan di Stamford Bridge layaknya Frank Lampard.
Phil Foden (Manchester City)
Musim depan Manchester City akan kehilangan salah satu playmaker terbaiknya, David Silva yang memutuskan bermain di klub masa kecilnya.
Namun rasanya the Citizen tidak akan kesulitan mengganti pemain asal Spanyol tersebut, pasalnya mereka sudah memiliki Phil Foden.
Foden memang digadang-gadang akan menjadi penerus Silva di lini tengah Manchester City karena kemampuan olah bolanya yang sangat mumpuni.
Gaya bermain keduanya pun terlihat sangat mirip di mana keduanya mengandalkan sirkulasi bola yang cepat dan dribble yang gesit sehingga membuat lawan kesulitan menjaganya.
Selain menjadi aset Manchester City, Foden juga dianggap menjadi playmaker masa depan Timnas Inggris selain Mason Mount yang juga tampil gemilang bersama Chelsea.
Tak banyak pemain khususnya pemain muda yang terampil memainkan peranan ini, sehingga cukup istimewa apabila terdapat pemain muda yang mampu bermain sebagai seorang playmaker dengan baik.
BACA FEATURE LAINNYA
Kocak, Ini 4 Pemain yang Mampu Menjadi Pembeda Versi Felipe Melo
Kocak, Ini 4 Pemain yang Mampu Menjadi Pembeda Versi Felipe Melo
Kai Havertz digadang-gadang akan menjadi playmaker hebat tim nasional Jerman di masa yang akan datang setelah menunjukkan performa yang luar biasa bersama klubnya, Bayer Leverkusen.
Pemain 20 tahun ini sangat terampil memberikan umpan terobosan kepada para pemain depan sehingga memudahkan mereka mencetak gol.
BACA BERITA LAINNYA
Serem, Saat Serie A Akan Mulai Dua Pemain Malah Positif Corona
Serem, Saat Serie A Akan Mulai Dua Pemain Malah Positif Corona
Sejak melakoni debutnya bersama Leverkusen sejak usia 17 tahun, Havertz telah mencatatkan rekor sebagai pemain termuda Bundesliga yang mampu mencatatkan 50 penampilan.
Penampilannya yang luar biasa di usia yang masih sangat muda membuat klub-klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Arsenal, dan Bayern Munchen memburu tanda tangan pemain yang mengidolai Mesut Ozil tersebut.
Namanya mungkin tak setenar Kai Havertz, namun kemampuan Orkun Kokcu tak perlu diragukan lagi.
Lahir di Belanda, Kokcu justru memilih menjadi warga negara Turki kendati sebelumnya sempat bermain di tim muda Belanda di sejumlah level usia.
Kokcu yang kini menjadi andalan Feyenoord Rotterdam mengingatkan kita akan gaya bermain Phillipe Coutinho kala pemain Brasil tersebut masih berseragam Liverpool.
Ya, Kokcu sekilas memang mirip Coutinho di mana pemain 19 tahun tersebut sangat lincah dan lihai kala sedang membawa bola, tak jarang ia terlihat seperti sedang menari di atas lapangan.
Meski memiliki gerakan yang lincah, ternyata tak mengurangi kemampuan Kokcu dalam memberikan umpan terobosan kepada para pemain depan.
Penampilannya yang gemilang bersama Feyenoord Rotterdam mengundang ketertarikan Mikel Arteta untuk memboyongnya ke Emirates Stadium awal musim depan.
Amine Harit (Schalke 04)
Gelandang Schalke 04, Amine Harit sukses merebut perhatian suporter setelah kontribusi vitalnya mampu mengangkat performa Schalke di musim ini.
Harit, pesepakbola berdarah Maroko ini dikenal sebagai playmaker spartan yang tak kenal lelah membongkar pertahanan lawan di sepertiga lapangan terakhir.
Selain memiliki kualitas dalam hal visi permainan, Harit juga dibekali kemampuan menembak yang cukup baik.
Sepanjang musim ini Harit telah bermain di 27 pertandingan di mana pemain berusia 22 tahun ini telah mencetak 7 gol dan 7 assist.
Diantara klub-klub besar Eropa yang tertarik menggunakan jasa Harit, Barcelona dinilai berada di garda terdepan setelah scouting mereka beberapa kali telah mengamati pertandingan Harit secara langsung.
Mason Mount (Chelsea)
Sejak Chelsea mengalami embargo transfer, praktis Frank Lampard menaruh harapannya terhadap para pemain muda, salah satu diantaranya adalah Mason Mount.
Mount yang berposisi sebagai playmaker menjadi andalan Lampard untuk membongkar pertahanan lawan dengan visi yang dimilikinya.
Kerap tampil di belakang Tammy Abraham, Mount dinilai telah menjelma sebagai playmaker berbakat kelas dunia yang mampu membuat pemain bertahan kelimpungan.
Mount yang juga merupakan penggemar Lampard ini juga bisa dimaksimalkan di sisi kiri penyerangan karena selain memiliki visi yang baik, pemain asal Inggris ini terbilang cukup memiliki kecepatan.
Asli lulusan akademi Chelsea membuat pemain bernomor punggung 19 tersebut digadang-gadang menjadi pemain masa depan di Stamford Bridge layaknya Frank Lampard.
Phil Foden (Manchester City)
Musim depan Manchester City akan kehilangan salah satu playmaker terbaiknya, David Silva yang memutuskan bermain di klub masa kecilnya.
Namun rasanya the Citizen tidak akan kesulitan mengganti pemain asal Spanyol tersebut, pasalnya mereka sudah memiliki Phil Foden.
Foden memang digadang-gadang akan menjadi penerus Silva di lini tengah Manchester City karena kemampuan olah bolanya yang sangat mumpuni.
Gaya bermain keduanya pun terlihat sangat mirip di mana keduanya mengandalkan sirkulasi bola yang cepat dan dribble yang gesit sehingga membuat lawan kesulitan menjaganya.
Selain menjadi aset Manchester City, Foden juga dianggap menjadi playmaker masa depan Timnas Inggris selain Mason Mount yang juga tampil gemilang bersama Chelsea.