Mungkin Tuhan punya rencana lain. Sampai jumpa di Liga 1 2023/2024, Persipura!
Sejak Liga Indonesia digulirkan pada 1994, Persipura Jayapura adalah klub sepakbola paling sukses. Mereka menjadi satu-satunya yang mampu mengumpulkan empat piala. Tapi, semua itu berubah pada 2021/2022.
Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura didirikan pada 1963 dan merupakan salah satu raksasa sepakbola Indonesia di era modern. Mutiara Hitam memiliki trofi Liga Indonesia terbanyak dengan empat buah (2005, 2008/2009, 2010/2011, 2013). Jika liga tidak resmi, Indonesia Soccer Championship (ISC A) 2016 dihitung, mereka punya lima gelar.
Persipura juga tiga kali menjadi runner-up (2009/2010, 2011/2012, 2014). Ada lagi dua kali menempati peringkat ketiga (2007/2008, 2019).
Klub dari Papua itu juga sempat menjadi langganan kompetisi antarklub Asia. Persipura tampil di fase grup Liga Champions Asia 2010 dan play-off pada 2012. Kemudian, mencapai perempat final Piala AFC 2011, semifinal Piala AFC 2015, dan babak 16 besar Piala AFC 2015.
Bukan hanya prestasi, Persipura juga melahirkan rombongan pemain top Indonesia. Sebut Rully Nere, Jack Komboy, Eduard Ivakdalam, Boaz dan Ortizan Solossa, Ian Louis Kabes, Imanuel Wanggai, Gunansar Mandowen, hingga Ramai Rumakiek adalah produk Persipura.
Sayang, semuanya berubah 180 derajat pada BRI Liga 1 2021/2022. Dimulai dengan masalah non teknis di manajemen, Mutiara Hitam kemudian harus ditinggal sang maskot Boaz.
Kepergian Boaz membuat Persipura seperti kapal tanpa nakhoda. Mereka tampil sangat buruk sejak kick-off kompetisi. Dari 34 pertandingan musim ini, klub merah-hitam tersebut menang 10 kali, imbang sembilan kali, dan kalah 15 kali. Mereka mencetak 36 gol dan menderita 47 gol.
Lebih parah lagi, Persipura harus menerima pengurangan tiga poin dari Komisi Disiplin PSSI. Itu terkait WO di laga melawan Madura United pada 21 Februari 2022.
Kini, setelah terdegradasi, Persipura tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan. Menjuarai Liga 2 2022/2023 dan kembali bermain di Liga 1 2023/2024 harus menjadi target semua komponen tim. Perubahan di jajaran manajemen juga wajib hukumnya agar masalah non teknis menghilang.
Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura didirikan pada 1963 dan merupakan salah satu raksasa sepakbola Indonesia di era modern. Mutiara Hitam memiliki trofi Liga Indonesia terbanyak dengan empat buah (2005, 2008/2009, 2010/2011, 2013). Jika liga tidak resmi, Indonesia Soccer Championship (ISC A) 2016 dihitung, mereka punya lima gelar.
BACA BERITA LAINNYA
Bruno Moreira Main di Yunani Musim Depan, Aji Santoso Beri Dukungan Penuh
Bruno Moreira Main di Yunani Musim Depan, Aji Santoso Beri Dukungan Penuh
BACA VIRAL LAINNYA
Dibantu Aksi Kiper Timnas Indonesia, Barito Putera Sukses Bertahan di Liga 1
Dibantu Aksi Kiper Timnas Indonesia, Barito Putera Sukses Bertahan di Liga 1
Lebih parah lagi, Persipura harus menerima pengurangan tiga poin dari Komisi Disiplin PSSI. Itu terkait WO di laga melawan Madura United pada 21 Februari 2022.