Setelah 24 tahun, mereka bertemu lagi di Piala Dunia. Ini ceritanya!
Berdasarkan undian yang dilakukan di Doha, Jumat (1/4/2022), AS dan Iran akan tergabung bersama Inggris, serta pemenang play-off Eropa di Grup B. Ini grup yang sangat menarik karena ada banyak hal di luar olahraga yang tidak mungkin dikesampingkan.
Analisis Peluang Setiap Tim di Piala Dunia 2022 versi Tiermaker
Belajar dari pertandingan di masa lalu
Jika mengacu pada pertemuan kedua negara di Prancis, 24 tahun lalu, ketegangan yang sama terjadi. Seperti diceritakan jurnalis FIFA kelahiran Iran, Mehrdad Masoudi, yang jadi saksi mata di Stade de Gerland, Lyon, 21 Juni 1998, suasana sebelum pertandingan penuh ketegangan.
Gokil! Stadion Piala Dunia 2022 Dilengkapi AC
Setelah sedikit ketegangan dan negosiasi, akhirnya AS mengalah dan bersedia mengambil peran sebagai tim yang berjalan ke arah Iran. Pemain-pemain Iran lalu membawa karangan bunga mawar putih pertanda perdamaian di laga tersebut.
Di luar lapangan, sebuah organisasi yang disebut AS sebagai teroris, Mujahedin Khalq, telah membeli 7.000 tiket untuk pertandingan tersebut dan berencana menggelar protes. Tapi, itu bukan protes yang ditujukan kepada AS, melainkan Pemerintah Iran.
"Dari data intelijen yang kami terima, kami tahu siapa pembuat onar utama. Kami memberikan foto kepada juru kamera TV sehingga mereka tahu orang mana dan spanduk mana yang harus dihindari. Pertandingan itu disiarkan ke seluruh dunia dan hal terakhir yang kami inginkan adalah kelompok itu tidak menyabotase sepakbola dan menggunakannya untuk tujuan politik mereka," kata Masoudi.
Pada akhirnya, pertandingan tetap aman digelar. Itu merupakan pertandingan yang paling bermuatan politik dalam sejarah Piala Dunia.
The USA will face Iran at a World Cup for the first time since 1998 when Iran won 2-1.
— CBS Sports Golazo ⚽️ (@CBSSportsGolazo) April 1, 2022
Following USA's support for Iraq in the Iran-Iraq war, USA players agreed to walk out towards the Iranian team.
The Iranian players gifted white roses back as a symbol of peace. ?️ pic.twitter.com/Buth6vWvPh
Dan, ketika peluit dibunyikan, pertandingan berlangsung sengit. Iran memimpin lima menit sebelum turun minum melalui Hamid Estili. Mehdi Mahdavikia kemudian menggandakan keunggulan setelah 84 menit. AS hanya mampu membalas lewat gol Brian McBride. Skor akhir 2-1 dan Iran mencatat kemenangan pertama di Piala Dunia.
"Ketika mereka lolos ke Piala Dunia setelah mengalahkan Australia di Melbourne, seluruh Iran merayakannya. Orang-orang menari di jalan-jalan di Teheran. Mereka minum alkohol secara terbuka dan para wanita melepas jilbab mereka. Kemenangan melawan AS di Prancis 1998 membawa kembali semua emosi dan perayaan ulang setelah pertandingan," ungkap Masoudi.
Kekalahan dari Iran membuat AS tersingkir dari Piala Dunia. Tapi, para pemain dengan sportif mengakui peran yang mereka mainkan dalam pertandingan melawan Iran sangat bersejarah.
"Kami melakukan lebih banyak dalam 90 menit daripada yang dilakukan para politisi dalam 20 tahun," kata bek AS saat itu, Jeff Agoos.
Delapan belas bulan kemudian, kedua tim bermain lagi dalam pertandingan persahabatan di Pasadena, California. Kali ini, suasanya lebih bersahabat. Tidak ada lagi psywar atau ketegangan sebelum laga. Sebab, semua tahu bahwa tujuan utama sepakbola adalah perdamaian.
"Dalam banyak hal, pertandingan ini jauh lebih penting karena merupakan pertandingan persahabatan dan membutuhkan kerja sama kedua belah pihak. Baik di dalam maupun luar lapangan, itu adalah waktu terbaik bagi sepakbola Iran," beber Masoudi.
Jadi, bagaimana dengan pertemuan Iran dan AS di Doha tahun ini? Kita nantikan bersama dalam beberapa bulan mendatang.
The USA and Iran have played eachother before - in the France 1998 World Cup. There is a good documentary about it here - produced and directed by an absolute genius… https://t.co/JunJnbuOYr
— @NorthBanksy (@northbanksyafc) April 1, 2022