Fenomena unik yang menimpa banyak pemain top era modern.
Contoh Messi. Akhir pekan lalu, ekspresi bahagia ditunjukkan La Pulga saat tampil di Buenos Aires dan Guayaquil dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona CONMEBOL. Wajahnya berseri-seri di sebelum, saat, maupun setelah pertandingan. Dia menerima sambutan meriah dari suporter sendiri maupun lawan.
Layaknya Messi pula, Neymar juga bermain sangat bahagia bersama Brasil. Sambutan kepada Neymar juga datang dari para pendukung Selecao saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 berlangsung. "Maracana yang padat menginspirasi saya. Maracana yang padat mendorong saya untuk melakukan semuanya. Itu memberi saya kesenangan," kata Neymar kepada CBF TV.
Video Lama Buktikan Jabulani Bola Paling Dibenci di Piala Dunia
Di sisi lain Samudera Atlantik, Shaw dan Pogba juga memiliki nasib yang sama dengan Messi maupun Neymar. Keduanya sama-sama dalam tekanan bersama Manchester United. Tapi, mereka melepaskan beban itu ketika bertandingan dengan Inggris dan Prancis pada pertandingan uji coba internasional.
Masalah cedera berulang juga mengurangi penampilan Neymar dalam beberapa laga. Begitu pula Pogba dan Shaw, yang sempat absen pada beberapa pertandingan musim 2021/2022. Tuntutan itu lebiuh besar di klub elite seperti PSG atau MU.
"Begitu banyak orang lupa bahwa kami adalah manusia, kami bukan mesin, kami tidak dapat bermain setiap hari di level tertinggi. Untuk sepakbola dan pemain muda, itu akan menjadi masalah besar tetap berada di puncak selama bertahun-tahun. Sekarang dan mungkin dua tahun ke depan, itu akan menjadi masalah di banyak pertandingan besar," ungkap Robert Lewandowski kepada Times pada 2021.
Masalah fisik pernah diingatkan Federasi Internasional Pesepakbola Profesional (FIFPro) pada 2017. Kekhawatiran FIFPro salah satunya pernah dialami Domingo Blanco dari Independiente (Argentina). Dia mengungkapkan pernah dipaksa minum obat antikecemasan setelah menjadi sasaran kemerahan penggemar.
Neymar: “The crowded Maracanã inspires me, the crowded Maracanã makes me want to do everything, it gives me pleasure. It's just joy. The atmosphere that the fans have created here today has been fundamental in encouraging us even more. ”
— ?? ???????? (@Lemessagersport) March 25, 2022
( ? Brazilian federation) pic.twitter.com/In0Mm4J6XT
"Jika anda memiliki pemain yang melihat daftar pertandingan, melihat padatnya permainan, dan juga tahu bahwa mereka tidak akan memiliki jeda di musim panas, anda dapat memahami bahwa situasinya sulit," kata Psikolog olahraga, Dan Abrahams, kepada The Athletic.
Di Brasil, serentetan serangan kejam pendukung terhadap pemain di dalam maupun sekitar lapangan menyebabkan beberapa orang dirawat di rumah sakit. Banyak juga pemain yang meminta perlindungan ke pihak berwenang.
The Argentina fans singing and chanting for Leo Messi at the La Bombonera ??? pic.twitter.com/z8iYFOVc5D
— Sara ? (@SaraFCBi) March 26, 2022
Salah satu aspek sepakbola yang paling menarik adalah kemampuan berubah dalam sekejap mata. Belum lama berselang, Messi dipuja setengah dewa di Barcelona menjadi objek kemarahan fans PSG dengan banyak kritik. Rasa frustrasinya dengan timnas membuat Messi hampir pensiun dari tugas internasional pada 2016 sebelum menarik kembalik keputusannya.
Tapi, fakta bahwa bintang top mencari perlindungan di timnas harus dianggap sebagai peringatan untuk klub. Terlebih, mereka tampaknya tidak mengindahkan keluhan pemainnya. Jadi, tidak mengejutkan jika pemain-pemain seperti Messi, Neymar, Pogba, atau Shaw akan lebih bahagia di tempat lain.
Look at the way Pogba plays for France. Every single game he’s consistent yet our fans can’t see the issue.
— UsmaanTalksUtd (@UsmaanTalkUTD) March 26, 2022
For France he has movement infront off him alongside a proper mobile DM. We don’t have either, how can people not see that? ??♂️ #MUFC https://t.co/cXj6JJXDx3