Hidup berputar seperti roda. Kadang di atas, kadang di bawah.
Selama masa kepeminpinan Arsene Wenger di Arsenal, sejumlah pemain Jepang didatangkan. Salah satunya Takuma Asano, yang diboyong dari Sanfrecee Hiroshima pada 3 Juli 2016. Dia jadi pemain ketiga asal Negeri Sakura yang didatangkan Le Professeur.

Asano memulai karier dengan baik di negara asalnya. Dia membawa Sanfrecee juara Piala Super Jepang untuk kedua kalinya setelah puasa gelar 5 tahun. Dia awalnya muncul bersama Sanfrecce pada 2013 saat berusia 18 tahun. Saat itu, dia memainkan satu pertandingan senior dan memantapkan dirinya di tim utama. 

Pada 2015, saat Sanfrecee menyegel gelar ketiga dalam empat musim, Asano adalah striker utama di klub. Dia mencetak sembilan gol dalam 34 pertandingan. Dirinya juga meraih penghargaan Rookie of the Year 2015.

Berkat aksi bagus di klub, Asano bermain untuk tim nasional. Pada 2016, dia membawa Jepang mendapatkan gelar Piala Asia U-23. Dirinya mencetak dua gol dalam kemenangan 3-2 atas Korea Selatan di final. Asano kemudian tampil bersama Jepang U-23 di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Penampilan cemerlang Asano menarik perhatian Wenger. Eks pelatih Nagoya Grampus Eight itu membawa Asano ke London pada usia 21 tahun. Setelah mengumumkan rekrutan baru Arsenal itu pada musim panas 2016, Wenger menyambutnya dengan memberikan pujian bahwa Asano adalah striker muda bertalenta dan sangat cocok untuk masa depan.

"Dia memiliki awal yang mengesankan untuk kariernya di Jepang dan kami berharap dia berkembang selama beberapa tahun ke depan di tempat ini," ujar Wenger saat itu, dilansir Goal UK.

Namun, Asano segera menemui masalah karena izin kerjanya ditolak. Pada saat itu, pemain yang berasal dari luar Uni Eropa harus memiliki sejumlah caps timnas. Sebaliknya, jumlah caps Asano belum memenuhi syarat. Jadi, dia tidak bisa bermain di Liga Premier.

Meski gagal membela Arsenal, potensi yang diharapkan Wenger dari Asano ternyata tidak salah. Dia adalah penggiring bola yang cepat dan terampil. "Dia adalah pemain antara Eden Hazard dan Theo Walcott," kata seorang jurnalis Jepang, Koki Harada, kepada Bleacher Report pada 2016.



"Dia sangat cepat dan mampu menemukan ruang di belakang bek. Dia tidak hanya pencetak gol, melainkan juga pembuat peluang. Julukannya 'Jaguar' karena dia berlari cepat dan berburu bola. Dia sekarang meniru jaguar sebagai selebrasi golnya," tambah  Haradi.

Selama tiga musim berikutnya, Asano dipinjamkan ke Jerman saat Arsenal berusaha menyelesaikan sejumlah persyaratan dokumennya. Dia menikmati beberapa kesuksesan bersama VfB Stuttgart dan Hannover 96 sebagai pemain pinjaman.

Tapi, dengan tidak terpenuhinya syarat bermain di Liga Premier hingga kontrak di London Utara berakhir, Asano terpaksa harus dibuang. Dia diizinkan pergi secara permanen dan menghabiskan dua musim dengan Partizan Belgrade di kompetisi Serbia. Di sana, dia menemukan tempat reguler di starting line-up.



Pada 2020/2021, Asano mencetak 18 gol dalam 33 pertandingan Superliga Serbia. Itu membuat dirinya kembali ke sepakbola Jerman bersama VfL Bochum pada musim panas 2021. Meski masih jauh dari mesin gol Bundesliga, Asano menunjukkan diri sebagai penggerak penting dan pekerja keras di tim promosi tersebut.

Karier Asano semakin moncer setelah panggilan untuk membela Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia didapatkan berkali-kali. Puncaknya, dua gol di injury time saat melawan Australia bulan lalu. kemenangan 2-0 di Sydney cukup membawa Samurai Biru ke Qatar. Itu Piala Dunia ketujuh Jepang berturut-turut.

Jika Asano mampu membuktikan kualitas di Piala Dunia, tawaran kembali ke Arsenal pasti akan disodorkan. Pasalnya, di turnamen nanti, Jepang tergabung dengan dua mantan juara dunia, Spanyol dan Jerman.