Tottenham berubah sejak kedatangan Conte. Tidak percaya? Ini buktinya.
Sejak menggantikan Nuno Espirito Santo menjadi pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte telah menunjukkan kelasnya sebagai salah satu juru taktik jempolan di Inggris. Pria Italia itu membuat Tottenham Hotspur kembali kompetitif, meski tidak semua strateginya berjalan mulus.

Conte meraih gelar Serie A bersama Inter Milan pada musim 2020/2021. Dia sebenarnya sempat menolak kesempatan untuk mengambil alih Tottenham pada awal musim. Sebagai gantinya, Spurs merekrut Nuno. 
Tapi, pelatih asal Portugal tersebut mengawali musim dengan sangat buruk. Dia dipecat setelah hanya mendampingi tim London Utara tersebut pada 10 pertandingan Liga Premier.

Dengan pemecatan Nuno, manajemen Tottenham kemudian menghubungi Conte. Meski sempat dikaitkan dengan Manchester United, mantan pelatih Gli Azzurri tersebut mengambil alih tim pada November 2021. Saat itu, Tottenham berada di urutan kesembilan klasemen sementara.
Pelan dan pasti, Conte telah membantu sebagian besar pemain Tottenham untuk menemukan kembali bentuk permainan terbaik. Dia juga mendatangkan Rodrigo Bentancur dan Dejan Kulusevski di jendela transfer Januari 2022.
Spurs sebenarnya masih mengalami saat-saat sulit di bawah pelatih asal Italia itu dengan kalah tiga kali berturut-turut di Liga Premier pada awal tahun. Tapi, mereka telah membuat banyak kemajuan dalam beberapa pekan terakhir. Dan, kemenangan 3-2 melawan Manchester City telah menjadi puncak kemajuan Conte.

"Saat ini saya memiliki kepercayaan diri yang besar. Perasaan saya baik karena saya melihat peningkatan yang luar biasa," kata Conte kepada Sky Sports pada awal bulan ini.
"Kami bekerja sangat keras dalam lima bulan ini. Sekarang, saya mulai melihat peningkatan besar dari tim saya dalam banyak aspek, tidak hanya di lapangan, melainkan juga di luar lapangan. Saya pikir kami sedang bersiap untuk memiliki langkah lain dan akan sangat penting untuk menyelesaikan musim dengan cara terbaik," ungkap Conte.

Tottenham saat ini berada di urutan keempat klasemen sementara Liga Premier. Mereka mengumpulkan 54 poin atau sama dengan Arsenal, yang baru saja menyerah 0-3 dari Crystal Palace. Target mereka adalah finish di atas Arsenal, dan mengamankan tiket Liga Champions.
Pertanyaannya, bagaimana jika Liga Premier dimulai saat Conte menjadi komandan perang di London Utara? Jawabannya sangat bagus. Mereka akan berada di posisi ketiga klasemen sementara di atas Arsenal.
Berikut ini klasemen sementara Liga Premier jika dimulais ejak Antonio Conte melatih Tottenham Hotspur:

1. Manchester City (53 poin)
2. Liverpool (50 poin)
3. Tottenham Hotspur (39 poin)
4. Arsenal (37 poin)



5. Chelsea (34 poin, +12, 19 pertandingan)
6. Manchester United (34 poin, +4)
7. Wolverhampton Wanderers (33 poin, 21 pertandingan)
8. West Ham United (31 poin, 21 pertandingan)
9. Newcastle United 927 poin)
10. Aston Villa (26 poin)
11. Southampton (25 poin)
12. Leicester City (23 poin, 18 pertandingan)
13. Crystal Palace (22 poin, 19 pertandingan)
14. Brentford (21 poin, 21 pertandingan)
15. Leeds United (20 poin, 21 pertandingan )
16. Brighton and Hove Albion (18 poin)
17. Norwich City (16 poin)
18. Burnley 914 poin, 18 pertandingan)
19. Watford (12 poin)
20. Everton (11 poin, 18 pertandingan)