Ini terjadi pada 1999/2000 saat Fiorentina menjamu Barcelona. Cek videonya!
Nama Mauro Bressan mungkin tidak terlalu berarti bagi banyak orang, dan itu sangat disayangkan. Pasalnya, mantan pemain Fiorentina tersebut sebenarnya layak mendapat tempat di memori penggemar sepakbola untuk satu momen ajaib yang terjadi pada 1999/2000.

Di kompetisi Italia terkini, Fiorentina bukanlah klub sebesar Juventus, AC Milan, atau Inter Milan. La Viola kini lebih banyak berkutat di papan tengah.

Namun, pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, La Viola adalah tim kelas berat. Diperkuat pemain-pemain jempolan macam Gabriel Batistuta, Rui Costa, Enrico Chiesa, Angelo di Livio, hingga Francesco Toldo, Fiorentina mampu menghuni papan atas klasemen dan meraih tiket Liga Champions.

Salah satu momen tak terlupakan di kompetisi elite Benua Biru terjadi pada 1999/2000. Ketika itu, La Viola mencapai fase grup kedua dan harus bertarung dengan Manchester United serta Valencia. Mereka ada di babak itu setelah finish runner-up pada fase grup pertama di belakang Barcelona dan di atas Arsenal. 

Dalam perjalanan bersejarah tersebut, Fiorentina sempat mengalahkan Arsenal di Wembley dan memberikan kekalahan untuk MU serta Valencia di Stadio Artemio Franchi. 

Batistuta tentu saja menjadi berita utama dengan upaya brilian melawan The Gunners dan Setan Merah. Tapi, Bressan yang meninggalkan kesan paling lama, khususnya selama hasil imbang 3-3 yang mengesankan melawan Barcelona di Firenze. Dia mencetak gol brilian.

Momen itu terjadi dari sebuah situasi bola udara yang gagal diantisipasi pemein-pemain kedua tim di luar kotak penalti. Tapi, Bressan yang menjadi orang terdekat dengan bola memutuskan untuk mencoba mencari keberuntungan dengan sebuah tembakan langsung. Itu bukan tendangan biasa. Itu tendangan salto.



Melalui tendangan akrobatiknya, bola menukik ke pojok gawang Ruud Hesp untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Upaya tersebut dinyatakan sebagai gol Liga Champions terbaik kedua sepanjang masa oleh ITV di Inggris pada 2008. Gol tersebut juga dinobatkan juga sebagai yang terbaik kedelapan oleh Sky One, yang mencantumkan "50 gol terbaik Liga Champions sepanjang masa".

Meski membuat gol indah dan dikenang orang hingga detik ini, karier Bressan di Fiorentina tidak panjang. Setahun kemudian, dia dijual ke Venezia. Lalu, pada 2011, dia ditangkap Kepolisian Italia karena dianggap terlibat dalam skandal pengaturan hasil pertandingan.