Ada-ada saja kelakuan dari suami Shakira ini..
Di banyak negara-negara Eropa, aturan tentang mengkonsumsi alkohol diperbolehkan jika seseorang sudah mencapai usia 21 tahun. Tentu dengan ketentuan tidak menyebabkan keributan dan gangguan di wilayah publik. Kalau Anda mengendarai kendaraan dalam kondisi mabuk alias melebihi kadar alkohol, jelas hukuman menanti.
Dan Gerrard Pique pernah mengalami hal demikian, hanya saja nasibnya mujur meskipun dengan cara mengakali pihak kepolisian. Bagaimana kisahnya lebih lengkap?
Kejadiannya saat Pique masih memperkuat Manchester United. Menurut laporan Goal International, Pique dengan sengaja menerobos lampu merah di jalanan Inggris, tindakannya itu terpantau oleh unit polisi lalu lintas yang lantas mengejar Pique.
Usut punya usut, Pique waktu itu merasa gugup dan panik karena menyadari tengah berkendara dalam pengaruh alkohol dan itu jelas-jelas tindakan yang melanggar hukum.
Dalamkanal YouTube The Wild Project, bek tangguh itu membuat pengakuan.
“Saya kedapatan menerobos lampu merah dan disetop oleh polisi. Kemudian, para polisi yang memberhentikan saya langsung memberikan alat tes guna mengukur kadar alkohol dalam tubuh. Benar saja, tes tersebut menyatakan saya positif dan saya pun langsung ditangkap,”
Mengetahui hal itu Pique sempat putus asa alias pasrah.
“Tak lama, polisi memberikan sebuah kantung untuk menaruh barang-barang pribadi yang saya bawa. Setelah itu, mereka membawa saya ke dalam sebuah ruangan dan momen tersebut membuat saya putus asa,” ungkapnya.
Tapi sebagai anak muda yang penuh kreativitas, Pique akhirnya terpikirkan sebuah ide yang meskipun itu belum tervalidasi kebenarannya. Dimana di Inggris sebuah mitos mengatakan
jika sesorang mengemut sebuah koin maka hasil tes alkohol yang dilakukan akan tersamar.
“Ketika di bawa ke sebuah ruangan, polisi yang mengantar saya sempat keluar sejenak. Saat itu munculah ide untuk mengemut sebuah koin, karena saya akan melakoni tes untuk kedua kalinya sebelum benar-benar dimasukkan ke dalam penjara,” imbuhnya.
Kebetulan, Pique memiliki sebuah koin di kantung celananya dan tak ada salahnya bereksperimen. Dan hasilnya melegakan.
“Lalu, ajaibnya mitos tersebut benar-benar bekerja. Alih-alih dimasukkan ke dalam bui, saya malah dilepas begitu saja oleh para polisi. Walau saya ragu hal tersebut diakibatkan karena mengemut koin, tetapi setidaknya saya dapat pergi. Akhirnya saya memanggil taksi dan pergi ke kasino,” pungkasnya.
Itulah secuil kenangan bek yang kini berusia 35 tahun itu di Kota Manchester.
Pique sendiri tercatat hanya tampil di 23 laga bersama The Reds Devils di lintas ajang. Dan setelah itu pindah ke Barcelona dan menikmati karier yang jauh lebih sukses.
Dan Gerrard Pique pernah mengalami hal demikian, hanya saja nasibnya mujur meskipun dengan cara mengakali pihak kepolisian. Bagaimana kisahnya lebih lengkap?
BACA BERITA LAINNYA
Trio Pelatih Brasil Dipertahankan, Madura United Beri Kebebasan Pilih Pemain
Trio Pelatih Brasil Dipertahankan, Madura United Beri Kebebasan Pilih Pemain
“Tak lama, polisi memberikan sebuah kantung untuk menaruh barang-barang pribadi yang saya bawa. Setelah itu, mereka membawa saya ke dalam sebuah ruangan dan momen tersebut membuat saya putus asa,” ungkapnya.
jika sesorang mengemut sebuah koin maka hasil tes alkohol yang dilakukan akan tersamar.
Kebetulan, Pique memiliki sebuah koin di kantung celananya dan tak ada salahnya bereksperimen. Dan hasilnya melegakan.
“Lalu, ajaibnya mitos tersebut benar-benar bekerja. Alih-alih dimasukkan ke dalam bui, saya malah dilepas begitu saja oleh para polisi. Walau saya ragu hal tersebut diakibatkan karena mengemut koin, tetapi setidaknya saya dapat pergi. Akhirnya saya memanggil taksi dan pergi ke kasino,” pungkasnya.
Itulah secuil kenangan bek yang kini berusia 35 tahun itu di Kota Manchester.
Pique sendiri tercatat hanya tampil di 23 laga bersama The Reds Devils di lintas ajang. Dan setelah itu pindah ke Barcelona dan menikmati karier yang jauh lebih sukses.