Apakah ini sinyal merapat ke klubnya Raffi Ahmad atau Atta Halilintar?
Jordi Amat memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dan itu artinya akan hengkang dari klub Liga Pro Belgia, KAS Eupen pada akhir musim mendatang. Tepatnya kontrak Amat akan habis pada akhir Juni mendatang.
Amat sendiri bergabung dengan KAS Eupen pada musim panas 2019. Pemain yang juga ditunjuk sebagai kapten tim itu sudah bermain sebanyak 86 kali untuk tim yang mentas di kasta tertinggi Liga Belgia tersebut.
Pemain yang berposisi bek yang tengah dalam proses naturalisasi Timnas Indonesia itu akan bermain di Liga 1 musim depan. Hal itu bukan sekedar rumor, melainkan kisi-kisi dari KAS Eupen sendiri di laman sosial media resmi.
Namun, sampai saat ini belum ada kabar pasti yang menyebutkan klub mana yang akan dibela pemain kelahiran Spanyol tersebut.
"Jordi Amat sudah mengucapkan salam perpisahan kepada tim dan berencana melanjutkan karier di Indonesia," tulis pernyataan KAS Eupen di situs resminya.
Tentunya dengan segenap pengalaman main di Eropa, seperti Swansea City, Espanyol, hingga Real Betis akan menambah euforia kompetisi sepakbola Indonesia.
Tapi pertanyaannya apakah mungkin klub-klub Liga Indonesia sanggup merekrut bek 30 tahun ini?
Kalau kita merujuk laporan SalarySport, di KAS Eupen Amat mendapatkan gaji sekitar 369 ribu euro atau sekitar Rp 5,7 miliar per tahunnya. Angka tersebut bahkan merupakan rata-rata gaji pemain asing yang mentas di Liga 1 musim lalu.
Lantas, andai Amat benar-benar melanjutkan kariernya di Indonesia, klub Liga 1 manakah yang secara kesehatan finansial bisa menggaji dan paling mungkin untuk mendaratkan Amat?
Dari sejumlah klub tampaknya Bali United, Persis Solo, Arema FC, Persija Jakarta, PSIS Semarang, bahkan Rans Cilegon FC bisa memboyong Amat. Pertimbangannya selain finansial yang memungkinkan, mengingat klub-klub yang disebutkan itu tengah berbenah, kebutuhan skuad di posisi pemain belakang cukup mendesak.
Lantas akan kemanakah seorang Jordi Amat berlabuh? Mari kita nantikan.
Amat sendiri bergabung dengan KAS Eupen pada musim panas 2019. Pemain yang juga ditunjuk sebagai kapten tim itu sudah bermain sebanyak 86 kali untuk tim yang mentas di kasta tertinggi Liga Belgia tersebut.
Tentunya dengan segenap pengalaman main di Eropa, seperti Swansea City, Espanyol, hingga Real Betis akan menambah euforia kompetisi sepakbola Indonesia.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Duel Ulang Paling Aneh di Dunia, Dimulai Menit 90+6 Dari Titik Penalti
Kisah Duel Ulang Paling Aneh di Dunia, Dimulai Menit 90+6 Dari Titik Penalti
Kalau kita merujuk laporan SalarySport, di KAS Eupen Amat mendapatkan gaji sekitar 369 ribu euro atau sekitar Rp 5,7 miliar per tahunnya. Angka tersebut bahkan merupakan rata-rata gaji pemain asing yang mentas di Liga 1 musim lalu.
Dari sejumlah klub tampaknya Bali United, Persis Solo, Arema FC, Persija Jakarta, PSIS Semarang, bahkan Rans Cilegon FC bisa memboyong Amat. Pertimbangannya selain finansial yang memungkinkan, mengingat klub-klub yang disebutkan itu tengah berbenah, kebutuhan skuad di posisi pemain belakang cukup mendesak.