Pantas wasit banyak yg diserang, hukumannya saja ringan...
Hukuman tentu saja dimaksudkan untuk memberi efek jera kepada si pelanggar. Karena itu menjatuhkan hukuman tidak bisa main-main, karena kalau tidak begitu para pelanggar hukum akan bermain-main dengan hukum itu sendiri. Mengulangi kesalahan terus menerus.
Kalimat di atas agaknya tepat untuk memberikan kita gambaran tentang apa yang terjadi dalam kompetisi sepakbola tanah air. PSSI punya Komisi Disiplin (Komdis) yang ditugasi untuk menjatuhkan hukuman kepada pihak-pihak yang melanggar, baik itu pemain, pelatih, ofisal dan lainnya.
Dalam prosesnya hukuman yang diberikan macam-macam. Bertingkat sesuai dengan jenis pelanggaran yang dinilai. Ada yang denda dengan sejumlah uang, larangan bermain dalam beberapa laga bahkan seumur hidup, tapi ada juga yang cuma teguran keras. Peringatan untuk tidak melakukan pelanggaran lagi.
Belum lama ini Komdis PSSI merilis hasil sidang tertanggal 12 April 2022, dimana ada 6 kasus pelanggaran disiplin, mulai dari ofisal, pemain sampai tim itu sendiri.
Untuk lebih lengkapnya berikut kami lansirankan sebagaimana yang dirilis oleh Komdis:
1. Sdr. Andri Dauri Husain, Ofisial tim Borneo FC
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Borneo FC vs Madura United
- Tanggal kejadian: 25 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan. Melakukan protes keras terhadap perangkat pertandingan dan mendapatkan kartu merah langsung
- Hukuman: Larangan mendampingi tim selama empat pertandingan dan Denda Rp. 50.000.000
2. Sdr. Jonathan Ezequiel Bustos, Pemain Borneo FC
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Borneo FC vs Madura United
- Tanggal kejadian: 25 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Melakukan protes berlebihan terhadap perangkat pertandingan
- Hukuman: Teguran keras
3. Sdr. Javlon Guseynov, Pemain Borneo FC
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Borneo FC vs Madura United
- Tanggal kejadian: 25 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Melakukan protes berlebihan terhadap perangkat pertandingan
- Hukuman: Teguran keras
4. Sdr. Benyamin V.B, Ofisial tim Persebaya
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Persebaya vs Borneo FC
- Tanggal kejadian: 30 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Perilaku yang menghina dan penerapan prinsip fairplay. Melakukan protes keras dengan mengeluarkan kata-kata tidak pantas terhadap perangkat pertandingan
- Hukuman: Denda Rp. 25.000.000
5. Sdr. Syahrian Abimanyu, Pemain Persija
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Persija vs PSS Sleman
- Tanggal kejadian: 31 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Tingkah laku dan etika. Membanting stand hand sanitizer saat berjalan menuju ruang ganti
- Hukuman: Denda Rp. 10.000.000
6. Tim Bali United
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Persik Kediri vs Bali United FC
- Tanggal kejadian: 31 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk tim. Dalam satu pertandingan ada lima orang pemain mendapatkan kartu kuning
- Hukuman: Denda Rp. 50.000.000
Dari 6 kasus di atas, simak baik-baik nomor 2 dan 3. Pelanggaran disiplin yang melibatkan dua pemain asing Borneo FC, Jonathan Ezequiel Bustos asal Argentina dan Javlon Guseynov asal Uzbekistan.
Momen itu terjadi dalam laga melawan Madura United, (25/3) lalu, dimana Borneo menderita kekalahan 0-1.
Borneo punya peluang emas di penghujung babak kedua. Situasi bermula ketika umpan lambung dari sayap kanan Borneo masuk ke area berbahaya Madura. Bola itu bisa mendarat mulus salah satu pemain Borneo, meski berada dalam pengawalan pemain-pemain Madura.
Beberapa detik berselang wasit utama yang memimpin laga, Musthofa Umarella,
setelah mendapatkan sinyal dari asisten wasit, meniup peluit dan mengangkat tangan menandakan offside.
Keputusan itu tak bisa diterima oleh Borneo FC. Javlon Guseynov, langsung menghampiri asisten wasit dengan cara
tidak sopan dengan sekonyong-konyong melabrak wasit dengan kata-kata kasar
Dan Jonathan Bustos datang untuk melakukan hal yang sama bahkan terlihat dua kali mendorong bahu asisten wasit.
Dan hampir berbarengan dengan itu salah satu ofisial Borneo ikut terpancing dan ikut-ikutan protes.
Padahal kalau dilihat dari tayangan ulang, protes Bormeo keliru, karena posisi pemain Borneo memang offside.
Dan setelah berminggu-minggu, Komdis baru mengeluarkan rilis hukuman, dua dari tiga hukuman untuk jenis pelanggaran di atas dinilai terlalu ringan. Dua pemain asing cuma mendapat teguran keras.
Bagaimana menurut Anda? berikan pendapat Anda pada kolom komentar yang tersedia
Kalimat di atas agaknya tepat untuk memberikan kita gambaran tentang apa yang terjadi dalam kompetisi sepakbola tanah air. PSSI punya Komisi Disiplin (Komdis) yang ditugasi untuk menjatuhkan hukuman kepada pihak-pihak yang melanggar, baik itu pemain, pelatih, ofisal dan lainnya.
BACA BERITA LAINNYA
Beckham Putra dan Febri Haryadi Tetap Main di Persib Bandung
Beckham Putra dan Febri Haryadi Tetap Main di Persib Bandung
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Borneo FC vs Madura United
- Tanggal kejadian: 25 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan. Melakukan protes keras terhadap perangkat pertandingan dan mendapatkan kartu merah langsung
- Hukuman: Larangan mendampingi tim selama empat pertandingan dan Denda Rp. 50.000.000
2. Sdr. Jonathan Ezequiel Bustos, Pemain Borneo FC
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Borneo FC vs Madura United
- Tanggal kejadian: 25 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Melakukan protes berlebihan terhadap perangkat pertandingan
- Hukuman: Teguran keras
BACA BERITA LAINNYA
Meski Dimakan Usia, Bali United Pertahankan Leonard Tupamahu
Meski Dimakan Usia, Bali United Pertahankan Leonard Tupamahu
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Borneo FC vs Madura United
- Tanggal kejadian: 25 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Melakukan protes berlebihan terhadap perangkat pertandingan
- Hukuman: Teguran keras
4. Sdr. Benyamin V.B, Ofisial tim Persebaya
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Persebaya vs Borneo FC
- Tanggal kejadian: 30 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Perilaku yang menghina dan penerapan prinsip fairplay. Melakukan protes keras dengan mengeluarkan kata-kata tidak pantas terhadap perangkat pertandingan
- Hukuman: Denda Rp. 25.000.000
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Persija vs PSS Sleman
- Tanggal kejadian: 31 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Tingkah laku dan etika. Membanting stand hand sanitizer saat berjalan menuju ruang ganti
- Hukuman: Denda Rp. 10.000.000
6. Tim Bali United
- Kompetisi: BRI Liga 1
- Pertandingan: Persik Kediri vs Bali United FC
- Tanggal kejadian: 31 Maret 2022
- Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk tim. Dalam satu pertandingan ada lima orang pemain mendapatkan kartu kuning
- Hukuman: Denda Rp. 50.000.000
Momen itu terjadi dalam laga melawan Madura United, (25/3) lalu, dimana Borneo menderita kekalahan 0-1.
Borneo punya peluang emas di penghujung babak kedua. Situasi bermula ketika umpan lambung dari sayap kanan Borneo masuk ke area berbahaya Madura. Bola itu bisa mendarat mulus salah satu pemain Borneo, meski berada dalam pengawalan pemain-pemain Madura.
Beberapa detik berselang wasit utama yang memimpin laga, Musthofa Umarella,
setelah mendapatkan sinyal dari asisten wasit, meniup peluit dan mengangkat tangan menandakan offside.
Keputusan itu tak bisa diterima oleh Borneo FC. Javlon Guseynov, langsung menghampiri asisten wasit dengan cara
tidak sopan dengan sekonyong-konyong melabrak wasit dengan kata-kata kasar
Dan Jonathan Bustos datang untuk melakukan hal yang sama bahkan terlihat dua kali mendorong bahu asisten wasit.
Dan hampir berbarengan dengan itu salah satu ofisial Borneo ikut terpancing dan ikut-ikutan protes.
Padahal kalau dilihat dari tayangan ulang, protes Bormeo keliru, karena posisi pemain Borneo memang offside.
Dan setelah berminggu-minggu, Komdis baru mengeluarkan rilis hukuman, dua dari tiga hukuman untuk jenis pelanggaran di atas dinilai terlalu ringan. Dua pemain asing cuma mendapat teguran keras.
Bagaimana menurut Anda? berikan pendapat Anda pada kolom komentar yang tersedia