Seperti biasa, selalu saja ada kambing hitam yang diucapkan Mourinho.
Roma tertinggal setelah hanya 11 menit melalui penalti Lorenzo Insigne, yang diberikan dengan bantuan VAR di lapangan. Tapi, Stephan El Shaarawy yang datang dari bangku cadangan berhasil mencetak gol penyeimbang untuk Roma pada menit akhir.
Telan Dua Kekalahan Beruntun, Barcelona Kembali ke Setelan Pabrik?
"Saya merayakannya karena selama pertandingan ini rasanya tidak mungkin untuk keluar dari sini dengan hasil positif. Itu bukan karena tim saya tidak bermain bagus, karena kami melakukannya dan meningkat selama pertandingan. Tapi, saya merasa akan sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk pergi dari sini dengan hasil positif," ungkap nakhoda asal Portugal itu.
Momen Hat-trick Perdana Ibrahimovic di Italia, Masih Ingat?
"Tim saya luar biasa malam ini. Setelah Liga Konferensi Eropa, pertandingan ini terasa seperti mendaki Everest. Tapi, dengan kualitas, karakter, kebugaran, dan kekuatan mental yang luar biasa, kami melakukannya. Kami menginginkan lebih, tetapi kami mencapai apa yang mungkin," ungkap Mourinho.
"Tim saya tetap fantastis, saya sangat bangga dengan para pemain ini. Ada tim yang menantang Scudetto. Kami tidak. Tapi, kami masih memiliki hak untuk bermain dan mencoba memenangkan pertandingan. Hari ini sepertinya kami tidak memiliki hak untuk bermain untuk memenangkan pertandingan ini," beber Mourinho.
"Saya juga membaca sesuatu yang ditulis oleh seseorang dengan tanggung jawab yang mengatakan liga akan diputuskan jika wasit membuat kesalahan terhadap tiga penantang Scudetto. Aaya katakan liga juga bisa diputuskan jika kesalahan dibuat demi tim yang memperebutkan Scudetto," lanjut Mourinho.
Triplice fischio!
— AS Roma (@OfficialASRoma) April 18, 2022
Nella ripresa costruiamo tante occasioni nell'area avversaria e alla fine riusciamo a trovare il pareggio con @OfficialEl92
FORZA ROMA! ?? pic.twitter.com/Sj9jx0u5Hu