Datanya sudah ada di tangan PSSI. Tinggal dieksekusi.
Setelah menyelesaikan proses naturalisasi Jordui Amat dan Sandy Walsh, PSSI tampaknya akan membuka pintu pada beberapa kepada pemain keturunan lainnya. Terbukti, data-data mereka sudah diserahkan untuk dibahas Exco, Direktur Teknik, dan Shin Tae-yong.

Anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani dan Utusan khusus PSSI terkait naturalisasi, Hamdan Hamedan, baru saja bertemu Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, untuk menyampaikan laporan terkait Walsh dan Amat.
Keduanya menyatakan proses naturalisasi dua pemain yang berbasis di Belgia tersebut menemui titik cerah setelah menandatangani dokumen yang diperlukan untuk mengurus administrasi di Kementerian Hukum dan HAM. Jika tidak ada hambatan, dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah beres.

"Semua pemain yang kita temui di Belgia dan Belanda sangat welcome, baik secara pribadi maupun keluarga. Mereka sangat antusias untuk segera membela timnas," ujar Iwan Bule di situs resmi PSSI.
Hasani dan Hamdan memang diutus Iriawan untuk berangkat ke Belanda dan Belgia guna menemui keluarga serta pemain, termasuk mengurus segala administrasi terkait proses naturalisasi. Dalam laporan kepada PSSI, Hasani dan Hamdan menjelaskan kedua pemain sangat antusias untuk segera menjadi Warga Negara Indonesa (WNI). 
"Bahkan, nenek Jordi sampai menangis. Jadi, memang gaya timur yang diminta Ketua umum PSSI untuk kulonuwun (permisi) kepada keluarga sangat tepat. Mereka berterima kasih kepada kita (PSSI) karena sudah datang ke sini (Belgia dan Belanda)," ujar Hasani.
Setelah masalah Amat dan Walsh selesai, PSSI memastikan akan melanjutkan dengan beberapa pemain lain. Bahkan, Hamdan menyebut ada banyak pemain keturunan di Belanda, Belgia, maupun Inggris yang tertarik. Usianya masih sangat layak karena rata-rata 18-20 tahun.

"Tentu ini bisa menjadi bahan diskusi antara PSSI, Direktur Teknik, dan Shin Tae-yong. Data soal pemain ini akan saya berikan ke PSSI. Selanjutnya terserah PSSI," ujar Hamdan.