Dari back flip hingga merosot pakai dengkul.
Merayakan gol dan kemenangan klub memang menjadi salah satu momen paling menggembirakan dalam sepakbola. Namun, tidak sedikit pemain melakukan selebrasi secara berlebihan hingga tak jarang justru menjadi musibah dan merugikan diri sendiri hingga klub.
Pada catatan itu mari kita lihat 9 selebrasi pemain yang jadi musibah:
9. Steve Morrow
Steve Morrow merayakan kemenangan di final Piala Liga secara berlebihan. Keberhasilannya itu memang langka dan tidak semua pemain bisa merasakannya. Morrow diberikan kesempatan langka setelah menyelesaikan comeback Arsenal melawan Sheffield Wednesday di final Piala Liga 1993.
Mantan pemain timnas Irlandia Utara disambut oleh Tony Adams. Setelah dia melompat, dia akhirnya tergelincir yang mengakibatkan Morrow jatuh ke tanah. Lengan yang patah parah membuat Morrow melewatkan penyerahan medali dan final Piala FA bulan berikutnya.
8. Lomano LuaLua
LuaLua dikenal dengan selebrasi jungkir balik yang menjadi ciri khasnya, tetapi berjanji dia tidak akan melakukannya sampai Portsmouth aman dari degradasi pada 2005/2006. Dia sempat diperingatkan tentang risiko cedera akibat selebrasinya.
Akhirnya, LuaLua mencetak gol penting ke gawang Arsenal. Membawa klubnya terhindar dari kekalahan, tapi tidak bisa mengangkat Pompey keluar dari zona degradasi. Mereka tetap berada di posisi tiga terbawah karena selisih gol, namun usai mencetak gol penyeimbang itu, godaan menyambut LuaLua untuk melakukan selebrasi khasnya, dan dia segera mengalami cedera.
“Saya merasakan sengatan di pergelangan kaki saya ketika saya mendarat. Saya seharusnya tidak melakukan flip. Tapi, saya terbawa emosi saat mencetak gol melawan Arsenal," katanya.
Harry Redknapp berkata: “Dia masih melakukan jungkir balik tiga kali tanpa menyadari bahwa dia telah melukai dirinya sendiri.”
7. Ian Harte
Ketika Harte mencetak gol ke gawang Deportivo di perempat final Liga Champions 2001, bek kiri itu menjadi manifestasi fisik dari tendangan bebas yang baru saja dia lakukan. Sebuah bola api adrenalin dan intensitas, Harte menyerbu ke kerumunan.
Mengambil bendera sudut untuk melanjutkan selebrasi, tapi dia jatuh dan tidak bisa menata kembali bendera sudut itu seperti semula.
Pada catatan itu mari kita lihat 9 selebrasi pemain yang jadi musibah:
Steve Morrow merayakan kemenangan di final Piala Liga secara berlebihan. Keberhasilannya itu memang langka dan tidak semua pemain bisa merasakannya. Morrow diberikan kesempatan langka setelah menyelesaikan comeback Arsenal melawan Sheffield Wednesday di final Piala Liga 1993.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Momen Gol Voli di Pertandingan Kasta Kedua Inggris, Super Keren
Momen Gol Voli di Pertandingan Kasta Kedua Inggris, Super Keren
LuaLua dikenal dengan selebrasi jungkir balik yang menjadi ciri khasnya, tetapi berjanji dia tidak akan melakukannya sampai Portsmouth aman dari degradasi pada 2005/2006. Dia sempat diperingatkan tentang risiko cedera akibat selebrasinya.
Akhirnya, LuaLua mencetak gol penting ke gawang Arsenal. Membawa klubnya terhindar dari kekalahan, tapi tidak bisa mengangkat Pompey keluar dari zona degradasi. Mereka tetap berada di posisi tiga terbawah karena selisih gol, namun usai mencetak gol penyeimbang itu, godaan menyambut LuaLua untuk melakukan selebrasi khasnya, dan dia segera mengalami cedera.
BACA ANALISIS LAINNYA
Ini Alasan Messi dan Neymar Kompak Main di Melbourne
Ini Alasan Messi dan Neymar Kompak Main di Melbourne
Harry Redknapp berkata: “Dia masih melakukan jungkir balik tiga kali tanpa menyadari bahwa dia telah melukai dirinya sendiri.”
7. Ian Harte
Ketika Harte mencetak gol ke gawang Deportivo di perempat final Liga Champions 2001, bek kiri itu menjadi manifestasi fisik dari tendangan bebas yang baru saja dia lakukan. Sebuah bola api adrenalin dan intensitas, Harte menyerbu ke kerumunan.