Empat klub asal Italia.
Setiap klub sepakbola tentu saja mengalami pasang-surut kualitas dalam permainan setiap musim. Adanya pergantian pemain dan pelatih silih berganti pada setiap kali jendela transfer membuat klub memiliki kesempatan besar untuk membangun skuad hebat mereka.
Terdapat beberapa klub yang dikenal hebat pada era 1990-an, meski hari ini mungkin telah jauh menurun jika dibandingkan dengan klub-klub besar, seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Manchester City.
Tetapi, setidaknya klub-klub itu pernah memiliki era untuk dikenal hebat sebagai tim yang diperhitungkan di sepakbola. Pada catatan itu berikut adalah 10 tim klasik pada dekade 1990-an yang dikenal hebat para fans sepakbola.
Daftar ini adalah hasil dari saran para fans sepakbola di Twitter.
10. Parma – 1998/1999
Parma hampir saja mengangkat Scudetto, menempati posisi kedua di bawah Carlo Ancelotti pada musim 1996/1997. Parma hanya mengangkat Piala UEFA pada 1999 di bawah Alberto Malesani sebelum krisis keuangan yang dialami oleh klub.
Skuad matchday mereka untuk final melawan Marseille terdiri dari Gianluigi Buffon, Lilian Thuram, Roberto Sensini, Fabio Cannavaro, Dino Baggio, Juan Sebastian Veron, Hernan Crespo, Enrico Chiesa, Faustino Asprilla, dan Abel Balbo.
Rasanya skuad itu seperti seseorang kumpulan dari para pemain terbaik yang ada di sepakbola Italia.
9. Newcastle United – 1995/1996
Newcastle United adalah satu-satunya tim Inggris era 90-an yang tampil cemerlang, meski mereka gagal mempertahankan kejayaannya. Tapi, setidaknya Newcastle, saat dilatih Kevin Keegan, pernah menjadi tim hebat.
Skuad Newcastle era itu, terdiri dari Les Ferdinand, David Ginola, Keggy dan Tino Asprilla yang selalu tampil luar biasa di lapangan. Tapi, sepakbola bukan hanya tentang pemain hebat yang bisa datang dan pergi. Sementara klub gagal meregenerasi para pemain hebat mereka.
8. Ajax – 1994/1995
Klub asal Belanda, Ajax, layak masuk dalam daftar ini. Di bawah asuhan Louis Van Gaal, Ajax berhasil tembus final Liga Champions pada 1995.
Bukan hanya itu, Ajax juga memenangkan gelar Liga Belanda ke-25 tanpa pernah kalah satu pertandingan pun. Mereka memenangkan 12 dari 13 pertandingan liga terakhir mereka, mencetak 50 gol dalam prosesnya, tetapi penampilan terbaik mereka ketika tampil di papan atas Eropa.
Milan dikalahkan 2-0 di kandang dan tandang di babak penyisihan grup sebelum Hajduk Split dan Bayern Muenchen sama-sama dikalahkan dengan tiga gol di Amsterdam setelah bermain imbang 0-0 di leg pertama.
Itu membuat final melawan Milan yang mencari balas dendam setelah tidak kebobolan gol di babak sistem gugur.
Momen itu seperti menjadi era para pemain muda Ajax yang sangat luar biasa, seperti Danny Blind dan Frank Rijkaard, Edgar Davids, Mark Overmars, dan Michael Reiziger yang semuanya baru berusia 22 tahun, ditambah Patrick Kluivert dan Clarence Seedorf yang baru berusia 19 tahun. Sedangkan Nwankwo Kanu berusia 18 tahun.
Terdapat beberapa klub yang dikenal hebat pada era 1990-an, meski hari ini mungkin telah jauh menurun jika dibandingkan dengan klub-klub besar, seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Manchester City.
Parma hampir saja mengangkat Scudetto, menempati posisi kedua di bawah Carlo Ancelotti pada musim 1996/1997. Parma hanya mengangkat Piala UEFA pada 1999 di bawah Alberto Malesani sebelum krisis keuangan yang dialami oleh klub.
Rasanya skuad itu seperti seseorang kumpulan dari para pemain terbaik yang ada di sepakbola Italia.
BACA ANALISIS LAINNYA
Peringkat 5 Pemain Aktif yang Paling Sering Cetak Hattrick
Peringkat 5 Pemain Aktif yang Paling Sering Cetak Hattrick
9. Newcastle United – 1995/1996
Newcastle United adalah satu-satunya tim Inggris era 90-an yang tampil cemerlang, meski mereka gagal mempertahankan kejayaannya. Tapi, setidaknya Newcastle, saat dilatih Kevin Keegan, pernah menjadi tim hebat.
8. Ajax – 1994/1995
Klub asal Belanda, Ajax, layak masuk dalam daftar ini. Di bawah asuhan Louis Van Gaal, Ajax berhasil tembus final Liga Champions pada 1995.
Milan dikalahkan 2-0 di kandang dan tandang di babak penyisihan grup sebelum Hajduk Split dan Bayern Muenchen sama-sama dikalahkan dengan tiga gol di Amsterdam setelah bermain imbang 0-0 di leg pertama.
Itu membuat final melawan Milan yang mencari balas dendam setelah tidak kebobolan gol di babak sistem gugur.
Momen itu seperti menjadi era para pemain muda Ajax yang sangat luar biasa, seperti Danny Blind dan Frank Rijkaard, Edgar Davids, Mark Overmars, dan Michael Reiziger yang semuanya baru berusia 22 tahun, ditambah Patrick Kluivert dan Clarence Seedorf yang baru berusia 19 tahun. Sedangkan Nwankwo Kanu berusia 18 tahun.