Pertandingan final Copa del Rey, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB, antara Real Betis dengan Valencia jadi salah satu penanda karier yang spesial bagi seorang pemain legendaris. Dia adalah Joaquin Sanchez, yang membantu Los Verdiblancos menang adu penalti 5-4 (1-1)
Joaquin merupakan sosok legendaris di sepakbola Spanyol. Kapten Los Verdiblancos itu sekarang berusia 40 tahun. Dia menjadi salah satu tokoh sepakbola populer di Negeri Matador karena kariernya yang sudah berlangsung sangat lama. Lebih 20 tahun, dan dia pemain sengkatan Xavi Hernandez.
Kini, di penghujung kariernya, Joaquin kembali memenangkan gelar. Itu menjadi trofi pertama Betis dalam 17 tahun terakhir. Menutup karier dengan gelar juara merupakan impian semua pesepakbola bukan?
Joaquin adalah pemain tertua di La Liga saat ini. Dia telah memberikan lebih dari dua dekade hiburan di lapangan sejak melakukan debut untuk Betis dalam usia 19 tahun, pada September 2000. Dia seorang pemain sayap dengan keterampilan bola yang luar biasa, kecepatan yang memukau, dan finishing yang bagus.
Dengan semua yang dia miliki, jelas Joaquin bukan pemain sembarangan. Dia memulai karier bersama klub masa kecilnya, Betis, selama enam musim. Saat itu, dia memenangkan Copa del Rey 2004/2005.
Performa yang konsisten membuat Joaquin diboyong Valencia seharga 20 juta euro (Rp371 miliar) pada 2006. Dan, kemenangan Copa del Rey lainnya menyusul dua tahun kemudian.
Tapi, pelan-pelan seorang Joaquin menjadi kurang penting bagi Kelelawar Mestalla. Selanjutnya, dia memutuskan bergabung dengan Malaga pada 2011.
Kariernya di klub pantai selatan Spanyol itu secara tak terduga berhasil. Saat itu, Malaga masih dilatih Manuel Pellegrini. Dan, pada musim debut untuk Malaga, Joaquin mampu membantu klub finish keempat La Liga dan mencapai perempat final Liga Champions.
Joaquin kemudian meninggalkan Spanyol untuk pertama kalinya setelah menerima tawaran Fiorentina di Serie A. Tapi, suara hati tidak bisa ditolak ketika Betis memintanya pulang pada 2015. Saat itu dia berusia 34 tahun dan semua orang menganggap tugas keduanya di Betis akan menjadi perpisahan yang singkat dan menyenangkan.
Ternyata, tujuh tahun kemudian, Joaquin masih di sana. Dia masih bisa tampil di level yang cukup tinggi untuk membuat 31 penampilan di semua kompetisi musim ini di bawah pelatihnya di Malaga, Pellegrini.
Umur panjang Joaquin diilustrasikan oleh fakta bahwa, meski menghabiskan dua tahun di Italia, dia telah membuat lebih banyak penampilan La Liga daripada pemain lainnya seperti legenda Real Madrid, Raul Gonzalez (550). Dengan 595 laga, Joaquin kini mendekati mantan kiper Barcelona, Andoni Zubizarreta (621).
Joaquin juga akan menjadi pencetak gol tertua di La Liga jika memproduksinya sebelum musim 2021/2022 berakhir atau musim depan seandainya belum gantung sepatu.
Dan, dalam beberapa pekan terakhir, keinginan Joaquin untuk menghabiskan lebih banyak waktu di lapangan telah terkabul. Dirinya telah membuat 14 penampilan sejak awal Februari 2022. Itu termasuk empat kali menjadi starter.