Meski singkat di Old Trafford, Van Persie masih dirindukan suporter.
Robin van Persie pertama kali datang ke Liga Premier saat bermain untuk Arsenal. Tapi, setelah lama bertahan di London Utara, dirinya frustrasi dengan ketidakmampuan The Gunners memenangkan trofi Liga Premier.

Pada semua masa, Van Persie merupakan salah satu penyerang yang paling ditakuti di sepakbola. Pesepakbola asal Belanda itu bisa mencetak gol dalam berbagai situasi. Kaki kiri dan kepala menjadi senjata utama jebolan Feyenoord Rotterdam tersebut, yang jadi rebutan banyak tim mapan Eropa.
Setelah berjaya di Arsenal, Van Persie mencari tantangan di tempat lain. Pada 2012, dia membelot ke Old Trafford dan bergabung dengan Manchester United dalam kesepakatan 22 juta pounds (Rp370 miliar). Dia datang atas permintaan Sir Alex Ferguson secara langsung.

Van Persie kemudian memilih nomor punggung 20. Maknanya, Van Persie ingin memberikan gelar ke-20 untuk Setan Merah.
Mantan pemain Feyenoord itu membuktikan ucapannya. Dirinya berhasil mencetak 26 gol di liga dan tidak melewatkan satu pertandingan pun. Dia cocok dengan permainan MU dan membuat duet sensasional dengan Wayne Rooney. 
Salah satu aksi Van Persie yang sulit dilupakan adalah saat melakukan tendangan voli melawan Aston Villa. Kaki kiri, kaki kanan, jarak jauh, sundulan, tap-in. Tidak ada batasan untuk bakat van Persie di musim debut itu. 

Video aksi Van Persie bersama MU kembali viral di berbagai platform media sosial akhir-akhir. Beberapa fans Setan Merah bereaksi dengan penuh kagum. Beberapa lainnya merasa pendukung milenial pasti akan iri karena MU sekarang tidak memiliki pemain seperti Van Persie.


"Dimana para penyerang dengan kemampuan ini di sepakbola hari ini? Pemain yang hebat," tulis salah satu pendukung MU. Yang lain berkata: "Sejujurnya benar. Apakah ini menjadi musim individu terbaik dalam sejarah Liga Premier?" Yang ketiga menambahkan: "Jangan pernah lupa betapa monsternya striker ini".
Ferguson yang pensiun di akhir musim panas itu dan digantikan David Moyes kemudian melihat performa mantan anak asuhnya menurun. Van Persie juga berjuang dengan cedera pada musim itu dan hanya berhasil mencetak 12 gol dalam 21 pertandingan.



MU finish ketujuh di era Moyes, dan itu adalah penurunan besar sebagai juara bertahan. Louis van Gaal kemudian mengambil alih tim setelah melepaskan tanggung jawabnya di tim nasional Belanda. Tapi, Van Persie tidak berhasil mendapatkan kembali performa terbaiknya.

Setelah mencetak 10 gol dalam 27 pertandingan, Van Persie pindah ke klub Turki, Fenerbahce. Setelah pulang ke Feyenoord, dia sekarang sudah menikmati masa-masa pensiunnya.