Komentarnya tentang De Bruyne.
Fabio Miretti merupakan pemain berusia 18 tahun yang telah memainkan peran kunci dalam membawa Juventus mencapai babak semifinal UEFA Youth League. Berkat kemampuannya yang menjanjikan, dia telah melakukan debutnya di tim utama.
Miretti adalah generasi muda Italia yang besar harapan bisa membawa Italia kembali ke era keemasan, baik di level kompetisi domestik maupun tim nasional.
Mengingat Italia gagal menembus Piala Dunia dan klub Serie A, Atalanta, paling mentok sampai perempat final Liga Champions.
Meskipun menggunakan hasil sepakbola remaja sebagai sarana untuk memprediksi masa depan adalah hal yang tak pasti, tapi paling tidak Italia memperlihatkan perkembangan yang bagus sejauh ini.
Timnas U-19 Italia lolos dengan mudah ke Kejuaraan Eropa U-19 mendatang, dan dinilai sebagai salah satu favorit untuk memenangkan turnamen tersebut yang akan digelar di Slovakia pada pertengahan Juni.
Juventus, sementara itu, menjadi tim Italia kedua yang mencapai semifinal UEFA Youth League sejak kali pertama kompetisi itu bergulir pada 2013. Mereka akan menghadapi Benfica di Nyon Jumat (29/4/2022) untuk memperebutkan satu tempat di final.
Dan, salah satu pemain yang menjadi jantung permainan baik di timnas maupun di Juventus adalah Fabio Miretti.
Wonderkid itu telah bersama I Bianconeri selama 11 tahun, dan telah melakukan debutnya di tim utama musim ini. Ada keyakinan kalau Miretti akan terus mendapat tempat dan kelak menjadi bintang di Allianz Stadium.
Dialah yang mencetak gol pembuka untuk Juventus saat mereka mengalahkan Liverpool 2-0 di perempat final UEFA Youth League. Dia juga mencetak dua gol dari tiga pertandingan kualifikasi Euro U-19.
Bukan kebetulan, Miretti juga sangat ingin mengikuti jejak idola, Kevin de Bruyne.
"Yang membuat saya terkesan adalah tekniknya, tetapi juga visinya," kata Miretti kepada Tuttosport saat membahas bintang Manchester City itu.
"Dia selalu tahu ke mana harus mengoper bola. Dia adalah seorang juara, gelandang komplet dalam setiap aspek."
Miretti jelas memiliki banyak persamaan gaya dalam permainannya dengan Kevin de Bruyne. Dia mengaku nyaman bermain sebagai No.8 baik dalam formasi tiga lini tengah atau empat.
"Miretti memiliki kecerdasan sepakbola yang luar biasa, kualitas teknis yang sangat baik, dan telah berkembang pesat dalam cara dia menutupi lapangan, baik dalam hal intensitas maupun stamina," kata manajer Juventus U19, Andrea Bonatti, kepada Tuttosport.
"Dia memiliki kreativitas, gol, dan pengaruh positif di ruang ganti. Dia merasa senang berkontribusi terhadap rekan setimnya mencetak gol dan menang."
Miretti bergabung dengan Juventus pada 2011, di mana sebelumnya dia bermain untuk Cuneo, sekitar 60 kilometer dari Turin.
Torino juga tertarik untuk mendaftarkan anak muda itu ke akademi mereka, tetapi Miretti memilih Juventus daripada rival sekota mereka.
Di level 16 tahun, dia mencetak 16 gol dan memberikan enam assist dalam 17 pertandingan untuk Juventus pada 2019/2020.
Sejak saat itu, dia menjadi kapten tim Primavera (U-19) saat tampil secara reguler untuk Juventus U-23, yang bermain di divisi ketiga sepak bola Italia. Sejauh musim ini, dia telah mencetak tiga gol dan empat assist di Serie C.
Setelah pertama kali menarik perhatian Massimiliano Allegri selama pra-musim, Miretti melakukan debutnya bersama tim utama pada Desember 2021, ketika dia masuk sebagai pemain pengganti untuk menit-menit terakhir kemenangan Juve di Liga Champions atas Malmo.
Dia mengikutinya dengan debut Serie A pada Maret 2022, dan diharapkan dia akan mendapatkan lebih banyak menit bermain di pekan-pekan terakhir musim ini, apalagi dengan kondisi Weston McKennie, Denis Zakaria, dan Arthur Melo yang menghabiskan waktu di sela-sela perawatan cedera.
Mampu memainkan peran lini tengah apa pun, Miretti telah menerima saran dari Manuel Locatelli saat berlatih sebagai bagian dari skuad senior, dan ada harapan bahwa keduanya suatu hari nanti akan menjadi bagian kunci di ruang tengah Juventus.
Komitmen Miretti untuk klub masa kecilnya dikonfirmasi pada Januari ketika ia menandatangani kontrak baru yang akan membuatnya tetap bersama Juventus hingga 2026, yang pada gilirannya mengakhiri harapan klub-klub di Bundesliga, Liga Premier, dan Ligue 1 untuk mengontraknya.
Klub Serie A lainnya juga telah menghubungi Juventus untuk menanyakan tentang potensi ketersediaan Miretti, tetapi juara Italia 36 kali itu belum siap untuk melepaskan salah satu aset berharga akademi mereka, baik dengan status pinjaman atau permanen.
Sebaliknya, mereka berharap dia dapat memimpin mereka menuju kejayaan di UEFA Youth League dalam beberapa hari mendatang, yang pada gilirannya dapat menjadi katalis bagi generasi baru bintang Italia untuk muncul di puncak permainan.
Miretti adalah generasi muda Italia yang besar harapan bisa membawa Italia kembali ke era keemasan, baik di level kompetisi domestik maupun tim nasional.
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Unik Morten Thorsby, Bintang Sampdoria Jadi Aktivis Perubahan Iklim
Kisah Unik Morten Thorsby, Bintang Sampdoria Jadi Aktivis Perubahan Iklim
Dan, salah satu pemain yang menjadi jantung permainan baik di timnas maupun di Juventus adalah Fabio Miretti.
BACA FEATURE LAINNYA
10 Statistik Keren Divock Origi Bersama Liverpool, Bikin Iri Pemain Lain
10 Statistik Keren Divock Origi Bersama Liverpool, Bikin Iri Pemain Lain
Bukan kebetulan, Miretti juga sangat ingin mengikuti jejak idola, Kevin de Bruyne.
"Dia selalu tahu ke mana harus mengoper bola. Dia adalah seorang juara, gelandang komplet dalam setiap aspek."
Miretti jelas memiliki banyak persamaan gaya dalam permainannya dengan Kevin de Bruyne. Dia mengaku nyaman bermain sebagai No.8 baik dalam formasi tiga lini tengah atau empat.
"Miretti memiliki kecerdasan sepakbola yang luar biasa, kualitas teknis yang sangat baik, dan telah berkembang pesat dalam cara dia menutupi lapangan, baik dalam hal intensitas maupun stamina," kata manajer Juventus U19, Andrea Bonatti, kepada Tuttosport.
"Dia memiliki kreativitas, gol, dan pengaruh positif di ruang ganti. Dia merasa senang berkontribusi terhadap rekan setimnya mencetak gol dan menang."
Miretti bergabung dengan Juventus pada 2011, di mana sebelumnya dia bermain untuk Cuneo, sekitar 60 kilometer dari Turin.
Torino juga tertarik untuk mendaftarkan anak muda itu ke akademi mereka, tetapi Miretti memilih Juventus daripada rival sekota mereka.
Di level 16 tahun, dia mencetak 16 gol dan memberikan enam assist dalam 17 pertandingan untuk Juventus pada 2019/2020.
Sejak saat itu, dia menjadi kapten tim Primavera (U-19) saat tampil secara reguler untuk Juventus U-23, yang bermain di divisi ketiga sepak bola Italia. Sejauh musim ini, dia telah mencetak tiga gol dan empat assist di Serie C.
Setelah pertama kali menarik perhatian Massimiliano Allegri selama pra-musim, Miretti melakukan debutnya bersama tim utama pada Desember 2021, ketika dia masuk sebagai pemain pengganti untuk menit-menit terakhir kemenangan Juve di Liga Champions atas Malmo.
Dia mengikutinya dengan debut Serie A pada Maret 2022, dan diharapkan dia akan mendapatkan lebih banyak menit bermain di pekan-pekan terakhir musim ini, apalagi dengan kondisi Weston McKennie, Denis Zakaria, dan Arthur Melo yang menghabiskan waktu di sela-sela perawatan cedera.
Mampu memainkan peran lini tengah apa pun, Miretti telah menerima saran dari Manuel Locatelli saat berlatih sebagai bagian dari skuad senior, dan ada harapan bahwa keduanya suatu hari nanti akan menjadi bagian kunci di ruang tengah Juventus.
Komitmen Miretti untuk klub masa kecilnya dikonfirmasi pada Januari ketika ia menandatangani kontrak baru yang akan membuatnya tetap bersama Juventus hingga 2026, yang pada gilirannya mengakhiri harapan klub-klub di Bundesliga, Liga Premier, dan Ligue 1 untuk mengontraknya.
Klub Serie A lainnya juga telah menghubungi Juventus untuk menanyakan tentang potensi ketersediaan Miretti, tetapi juara Italia 36 kali itu belum siap untuk melepaskan salah satu aset berharga akademi mereka, baik dengan status pinjaman atau permanen.
Sebaliknya, mereka berharap dia dapat memimpin mereka menuju kejayaan di UEFA Youth League dalam beberapa hari mendatang, yang pada gilirannya dapat menjadi katalis bagi generasi baru bintang Italia untuk muncul di puncak permainan.