Mimpi di siang bolong yang jadi berantakan.
Penandatangan pemain muda menjadi suatu hal yang menjadikan, dan tidak jarang klub-klub di Eropa melakukan hal itu untuk investasi masa depan mereka. Namun, beberapa di antara justru berakhir dengan sebuah kegagalan.
Dale Jennings adalah salah satu contohnya. Remaja yang didatangkan raksasa Bundesliga, Bayer Muenchen pada 2011 itu tidak pernah tampil bermain di tim utama klub.
Pada musim panas 2011, Bayern mengira mereka telah melakukan transfer masterstroke ketika memboyong Dale Jennings dari Tranmere Rovers.
Klub raksasa sepakbola Jerman itu menghabiskan 1,8 juta pounds (Rp 33 miliar) untuk membawa pemain sayap berbakat berusia 18 tahun itu ke Bavaria.
Bersama klub sebelumnya, Jennings memang telah membuat nama untuk dirinya sendiri di Tranmere. Dia memenangkan penghargaan League One Apprentice of the Year dalam satu musim penuhnya di skuad utama.
Bagi seorang pemain yang pernah ditolak Liverpool dan Everton saat berumur 15 tahun serta statusnya sebagai pemain League One, liga yang berada dua tingkat di bawah Liga Premier, mengejutkan banyak orang ketika direkrut Bayern. Fakta ini seperti menjadi mimpi di siang bolong yang menjadi kenyataan. Sayangnya, mimpi itu berubah menjadi sedikit mimpi buruk.
Apa yang terjadi pada Jennings setelah bergabung dengan Bayern?
Jennings gagal untuk menetap di Jerman. Masalah cedera yang dialami menghambat perkembangannya di klub. Bahkan, dia belum sempat membuat satu penampilan pun untuk tim utama Bayern sebelum mempersingkat masa tinggalnya di klub pada 2013.
Jennings kembali ke Inggris bersama Barnsley, di mana dia bermain 50 pertandingan. Namun, dia hanya mencetak enam gol. Sialnya, winger lulusan akademi Liverpool itu dilepas Barnsley pada Juni 2015.
Belum satu bulan, Jennings kemudian bergabung dengan MK Dons, di mana dia hanya tampil dua kali sebelum kontraknya diakhiri dengan persetujuan bersama pada Februari 2016.
Setelah itu, Jennings sempat menganggur dua tahun tanpa memiliki klub. Sebelum kemudian pada 2018, dia kemudian kembali bermain untuk klub non-liga Runcorn Town.
Di situlah dia bertahan hingga Desember 2020, dan dia kemudian pindah ke klub Welsh Prestatyn Tow.
Namun, Jennings gagal membuat satu penampilan pun untuk klub asal Wales, karena sepakbola pada musim itu dibatalkan akibat pandemi Covid-19. Jennings kemudian pergi mencari klub baru. Hingga pada akhir Oktober, dia menandatangani kontrak dengan Prescot Cables di Liga Utama wilayah utara.
Jennings memang telah cukup jatuh dalam perjalanan kariernya sebagai pesepakbola profesional, tapi tidak ada salahnya dia masih berjuang untuk memulai kembali kariernya bersama liga yang lebih rendah di sepakbola Inggris.
Dalam sebuah wawancara pada 2018 dengan wartawan surat kabar Daily Mail, pemain berusia 29 tahun itu mengungkapkan mengapa waktunya di Bayern berakhir dengan kegagalan.
“Saya ingat mengenakan seragam Bayern untuk pertama kalinya, berlari ke lapangan latihan, melihat ke bawah dan menertawakan diri sendiri, seperti, wow," kata Jennings.
“Saya seperti, 'Bagaimana ini bisa terjadi?' Saya masih belum dewasa saat itu. Saya hanya berpikir, 'Ini akan berlangsung selamanya'. Saya pikir saya lebih baik ketika saya tidak. Tidak ada yang lebih besar dari sepak bola," pungkas pemain berusia 29 tahun itu.
“Saya sudah memikirkan itu sekarang. Anda terkadang menyalahkan diri sendiri tentang hal itu. Anda berpikir, 'Bagaimana jika saya melakukan ini secara berbeda... bagaimana jika saya memiliki sikap yang berbeda untuk melakukan itu?' Saya lebih dewasa sekarang,” tambahnya.
Dale Jennings adalah salah satu contohnya. Remaja yang didatangkan raksasa Bundesliga, Bayer Muenchen pada 2011 itu tidak pernah tampil bermain di tim utama klub.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Insiden Cedera Parah Pemain Muda Southampton, Karier Terancam Berakhir
Insiden Cedera Parah Pemain Muda Southampton, Karier Terancam Berakhir
Apa yang terjadi pada Jennings setelah bergabung dengan Bayern?
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Momen Christian Eriksen Dapat Aplaus Fans Tottenham, Menyentuh
Momen Christian Eriksen Dapat Aplaus Fans Tottenham, Menyentuh
Jennings kembali ke Inggris bersama Barnsley, di mana dia bermain 50 pertandingan. Namun, dia hanya mencetak enam gol. Sialnya, winger lulusan akademi Liverpool itu dilepas Barnsley pada Juni 2015.
Setelah itu, Jennings sempat menganggur dua tahun tanpa memiliki klub. Sebelum kemudian pada 2018, dia kemudian kembali bermain untuk klub non-liga Runcorn Town.
Namun, Jennings gagal membuat satu penampilan pun untuk klub asal Wales, karena sepakbola pada musim itu dibatalkan akibat pandemi Covid-19. Jennings kemudian pergi mencari klub baru. Hingga pada akhir Oktober, dia menandatangani kontrak dengan Prescot Cables di Liga Utama wilayah utara.
Jennings memang telah cukup jatuh dalam perjalanan kariernya sebagai pesepakbola profesional, tapi tidak ada salahnya dia masih berjuang untuk memulai kembali kariernya bersama liga yang lebih rendah di sepakbola Inggris.
Dalam sebuah wawancara pada 2018 dengan wartawan surat kabar Daily Mail, pemain berusia 29 tahun itu mengungkapkan mengapa waktunya di Bayern berakhir dengan kegagalan.
“Saya ingat mengenakan seragam Bayern untuk pertama kalinya, berlari ke lapangan latihan, melihat ke bawah dan menertawakan diri sendiri, seperti, wow," kata Jennings.
“Saya seperti, 'Bagaimana ini bisa terjadi?' Saya masih belum dewasa saat itu. Saya hanya berpikir, 'Ini akan berlangsung selamanya'. Saya pikir saya lebih baik ketika saya tidak. Tidak ada yang lebih besar dari sepak bola," pungkas pemain berusia 29 tahun itu.
“Saya sudah memikirkan itu sekarang. Anda terkadang menyalahkan diri sendiri tentang hal itu. Anda berpikir, 'Bagaimana jika saya melakukan ini secara berbeda... bagaimana jika saya memiliki sikap yang berbeda untuk melakukan itu?' Saya lebih dewasa sekarang,” tambahnya.