Sah. Bukan lagi rumor.
Entah pertimbangan apa yang membuat Timnas Austria akhirnya memutuskan jadi menunjuk Ralf Rangnick sebagai pelatih.

Mengatakan Rangnick gagal hanya dengan ukuran beberapa bulan melatih tentu masih bisa didebat. Tetapi perlu diingat saat Manchester United memecat Ole Gunnar Solskjaer dan menggantikannya dengan Rangnick, salah satu tugas pelatih berusia 52 tahun itu adalah membawa Ronaldo dan rekan-rekan naik ke lima besar. 

Dan  sampai pekan ke-33 posisi Manchester United di urutan ke-6 selisih tiga poin dari Tottenham. Dan perlu dicatat juga, dalam 5 laga terkahir Manchester United kesulitan meraih tiga poin. 3 kali kalah, 1 imbang, dan hanya 1 kali menang. Tidak keliru juga mengatakan kalau Rangnick gagal.

Terlepas dari itu, saat ini posisi juru taktik asal Jerman itu masih sebagai pelatih interim Manchester United, Rangnick baru akan mulai menangani David Alaba dan rekan-rekan usai musim kompetisi 2021/22 berakhir.

Sejalan dengan itu posisi Rangnick di Manchester United nantinya akan digantikan oleh Erik Ten Hag dan ia sendiri akan tetap di Old Trafford sebagai konsultan klub hingga dua tahun mendatang.

Begitu juga dengan di Timnas Austria, eks pelatih RB Leipzig itu dikontrak selama dua tahun. Namun, jika ia bisa mengantarkan Austria lolos ke Euro 2024, kontraknya akan diperpanjang hingga dua tahun lagi sampai Piala Dunia 2026.



"Kami sangat senang bisa mengumumkan Rangnick sebagai pelatih. Seseorang yang luar biasa dalam sepak bola internasional," ucap Presiden Federasi Sepak Bola Austria, Gehard Milletich.

"Kami yakin Rangnick adalah sosok yang ideal dan visinya akan memajukan Timnas Austria dan sepak bola Austria," imbuhnya.

Mengenai hal itu, legenda Manchester United yakni Roy Keane, mengkritik soal posisi  rangkap jabatan Rangnick. Eks kapten The Red Devils itu mempertanyakan bagaimana mobilitas Rangnick dalam membagi waktu.