Mentalitas kedua tim akan menjadi vital di sisa pertandingan Serie A musim ini
Simone Inzaghi bersikukuh bahwa perburuan gelar Serie A masih jauh dari kata selesai, setelah Inter bangkit dari kekalahan saat melawan Bologna akhir pekan lalu, dengan mengalahkan Udinese pada hari Minggu.

Kemenangan 2-1 Inter terjadi setelah AC Milan mengamankan kemenangan 1-0 di akhir pertandingan di San Siro atas Fiorentina, dan hasil itu membuat mereka unggul lima poin di puncak.
Kekalahan mengejutkan 2-1 dari Bologna pekan lalu membuat Inter kehilangan tempat mereka di puncak klasemen, dan Milan memiliki jadwal pertandingan yang relatif lebih ringan.

Namun, Inzaghi tidak menyerah saat Inter berusaha memenangkan Scudetto berturut-turut setelah gol babak pertama dari Ivan Perisic dan Lautaro Martínez nyatanya cukup untuk mengalahkan Udinese.
 “Pada 2-0 kami kebobolan gol [Ignacio] Pussetto, yang membuat kami sedikit turun, tetapi kami bertahan dalam permainan dan hampir tidak mempertaruhkan apa pun,” katanya kepada DAZN.
 “Saya pikir ini adalah pertandingan ke-50 sejak awal musim tetapi kami bermain bagus, kami ingin menang. Ada tiga pertandingan tersisa ditambah final Coppa Italia.

 "Kami memainkan tujuh pertandingan dalam 22 hari tetapi tim dalam kondisi sehat dan ingin percaya sampai akhir."
Udinese tidak mampu berbuat banyak, mereka sangat jarang mengancam sampai gol Pussetto di menit ke-72, tetapi Inter kemudian mendapat tekanan yang lebih menjelang akhir pertandingan.

Tapi, Inzaghi merasa kemampuan mereka untuk bangkit kembali dari kekalahan pahit pekan lalu adalah bukti mentalitas Inter.
 "Itu adalah bukti karakter yang luar biasa melawan tim yang pada bulan April berada di urutan kedua setelah saya [dalam hal poin], dan saya ingin berterima kasih kepada para penggemar, yang mengikuti kami dalam jumlah besar," kata mantan pelatih Lazio itu.

 "Itu membuat kami merasa seolah-olah kami memiliki San Siro di belakang kami sampai akhir."
Selanjutnya, Inter bakal menghadapi Empoli di kandang pada hari Jumat, sementara Milan pergi ke Hellas Verona dua hari kemudian.

Pertandingan itu menjadi kesempatan bagi Inter untuk terus memberi tekanan kepada rival sekotanya tersebut.