Tampil di final Eropa setelah puluhan tahun benar-benar berkesan untuk Roma.
Keberhasilan AS Roma mencapai final Liga Konferensi Eropa membuat manajemen bangga. Demi menghormati suporter yang selama puluhan tahun sabar menantikan laga puncak kompetisi Benua Biru perdana sejak 1990/1991, Serigala Ibukota Italia akan mengratiskan tiket pertandingan.

Skuad asuhan Jose Mourinho melaju ke final Liga Konferensi Eropa seusai mengalahkan Leicester City 1-0, Jumat (6/5/2022) dini hari WIB. Roma akan menantang Feyenoord di Arena Kombetare, Tirana, Kamis (26/5/2022) dini hari WIB.

Jika Roma berhasil, itu akan menjadi trofi besar pertama sejak menjuarai Coppa Italia 2007/2008. Saat itu, pasukan Luciano Spalletti mengalahkan Inter Milan 2-1. Sedangkan final terakhir Roma terjadi 2012/2013 ketika dikalahkan Lazio 0-1 dalam Derby della Capitale.

Untuk Eropa, final terakhir Roma bahkan jauh lebih lama, yaitu Piala UEFA 1990/1991. Ketika itu, dalam dua leg final, Serigala Ibukota Italia menyerah 0-2 dan menang 1-0 melawan Inter.

Prestasi terbaik Roma pada kompetisi Benua Biru setelah era itu hanyalah dua kali semifinal. Pertama, pada Liga Champions 2017/2018. Ketika itu, mereka dipermalukan Liverpool 6-7 (4-2, 2-5). Kemudian, Liga Europa 2020/2021 saat dipecundangi Manchester United 5-8 (3-2, 2-6).

Jadi, untuk menghormati tifosi setia yang telah mendukung klub dalam susah maupun senang, manajemen memutuskan semua alokasi tiket final melawan Feyenoord akan diberikan secara gratis. Syaratnya, suporter itu pemegang tiket musiman.

"Alokasi tiket klub untuk final akan didistribusikan diantara pemegang tiket musiman, dengan proses itu akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang. Semua tiket akan gratis," bunyi pernyataan resmi klub di akun media sosialnya.

Tak hanya itu. Sebanyak 166 orang pendukung yang tandang ke Norwegia saat menelan kekalahan 1-6 dari Bodo/Glimt di fase grup juga diberi tiket final gratis. Itu sebagai bentuk ucapan terima kasih dan penyesalan klub karena saat itu para pendukung yang datang jauh-jauh ke Norwegia sempat melancarkan protes akibat kekalahan telak.

"Klub memutuskan berterima kasih kepada 166 pemegang tiket musiman yang hadir pada pertandingan 21 Oktober 2022 di Stadion Aspmyra, di Bodo, dengan memberikan tiket gratis ke final," bunyi pernyataan lanjutan Roma.



Apa yang dilakukan klub tampaknya sejalan dengan Jose Mourinho. Setelah anak asuhnya sukses menyingkirkan Leicester, pelatih asal Portugal itu secara khusus memberikan penghormatan kepada tifosi. Bahkan, dirinya terlihat menangis saat peluit akhir pertandingan.

"Kami bahkan tidak berada di lapangan, dan kami mendengar mereka. Kemenangan itu untuk mereka dan tim saya. Semoga kami bisa melaju jauh," ucap Mourinho.

"Mengapa saya meneteskan air mata? Karena saya merasakan apa yang mereka semua rasakan. Ini adalah klub raksasa tanpa ruang trofi untuk kepentingan sosial klub ini. Saya tahu apa artinya bagi orang-orang ini dan emosi saya untuk mereka," tambah eks pelatih Chelsea itu.

"Saya cukup beruntung berada di final yang lebih bergengsi. Tapi, ini membuat saya merasa sangat istimewa. Kami memiliki rasa kekeluargaan. Dengan bertambahnya usia, anda menjadi kurang egois dan lebih seperti ayah atau bahkan kakek bagi beberapa dari mereka. Saya sangat senang untuk mereka semua," pungkas Mourinho.