Dulu, MU vs Chelsea berlabel "super big match". Sekarang?
Pertandingan sepakbola tidak jarang melibatkan adu fisik antarpemain. Seorang pemain terpaksa membuat pelanggaran keras untuk mencegah kebobolan maupun untuk menguasai pertandingan.
Momen Mano Polking Langgar Lalu Lintas di Vietnam, Tak Ditilang Malah Dibantu
Lebih sial lagi, wasit tidak beraksi terjadap tindakan brutal Evans. Justru, sang pengadilan lapangan kartu kuning kepada Drogba. Alasannya, diving!
Sudah Gabung Timnas U-23, Penampilan Asnawi Ditunggu Timor Leste
Wasit tidak melihat bagaimana cara bek tengah MU bangkit untuk melakukan sundulan. Sebab, sundulan berubah menjadi tendangan karena Evans mengangkat kaki terlalu tinggi saat melompat. Kaki Evans secara efektif menendang dada striker Pantai Gading.
Hingga hari ini, rekaman itu masih terus diputar para penggemar Chelsea. Beberapa bahkan mengaitkannya dengan hasil-hasil minor yang didapat Setan Merah setelah Sir Alex Ferguson pensiun.
?? @didierdrogba 2009/2010
— Ed ?? (@_cfced) December 28, 2021
- 44 games
- 37 goals
- 16 assists
• Won the Premier League
• Won the FA Cup
• Premier League top goalscorer
• Broke the record for the most PL goals in a season
• He was simply the best Striker in Europe and the whole world that year!
Unplayable. pic.twitter.com/jAKJgyXt8p
Pasalnya, dalam periode yang sama, Chelsea sudah menjuarai Liga premier, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Sementara MU hanya Liga Europa. Bahkan, untuk musim depan, Setan Merah tidak mungkin tampil di Liga Champions. Hasil maksimal mereka hanyalah Liga Konferensi Eropa.
"Itulah cara MU memenangkan gelar di era Ferguson. Karma menghampiri mereka sekarang," tulis salah satu penggemar The Blues dengan akun @Pulisicate.
Chelsea 2009/2010 under Carlo Ancelotti ?
— . (@CFCBilly_) April 17, 2020
• Premier League & FA Cup winners
• 142 goals scored
• 44 goals conceded
• 29 clean sheets
• Top scorer - Didier Drogba (37 goals)
What an incredible season! ?? pic.twitter.com/VWiETFfta9