Nasib berkata lain.
Superstar asal Argentina, Lionel Messi, tidak diragukan lagi adalah pemain terbesar lulusan akademi La Masia milik Barcelona. Pemain bertubuh mungil itu menjadi satu-satunya pesepakbola di dunia yang telah memenangkan penghargaan Ballon d'Or sebanyak tujuh kali.

Sepanjang kariernya di Barcelona, Messi tumbuh menjadi pemain hebat dengan rekor memenangkan banyak trofi dan mencetak gol-gol kemenangan sejak masih di akademi La Masia.

Messi memulainya dengan masuk menjadi bagian dari tim muda terbaik Barcelona, yakni kelas terkenal '87 yang dinamai berdasarkan tahun kelahiran para pemain di dalamnya.

Pada musim 2002/2003, tim U-15 Blaugrana yang terdiri dari Messi, Cesc Fabregas, dan Gerard Pique nyaris tak terbendung. Mereka memenangkan tiga trofi dan tidak kehilangan satu poin pun dalam perburuan gelar liga.

Namun, di masanya terdapat satu pemain dari tim mereka yang dinilai lebih baik dari Messi pada saat itu, tentu jika Anda sendiri mempercayainya. Namanya Victor Vazquez dan dia juga sahabat ikon Argentina di akademi La Masia.

Hal itu pernah diakui rekannya, Fabregas, yang sama-sama tumbuh dan besar dari akademi. “Saya ingat Messi dan Victor sejauh ini adalah pemain terbaik di tim kami,” kata Fabregas.

“Kadang-kadang mereka akan masuk untuk duel head-to-head. Jika satu mencetak empat dalam satu pertandingan, yang lain akan mencetak lima,” tambah mantan gelandang Barcelona itu.

Bahkan, Vazquez sendiri pernah berkomentar: “Mereka berbicara tentang saya lebih dari Messi.”

Akan tetapi, pada faktanya sebagaimana yang kita tahu Messi jauh lebih hebat hingga saat ini. Sementara itu, apa yang terjadi pada pria yang dahulu diperkirakan akan melangkah lebih jauh dari pesepakbola terhebat dalam sejarah.

Apa yang terjadi dengan Victor Vazquez?

Tidak seperti Messi, Vazquez tidak dapat masuk ke tim utama Barcelona secara regular. Dia hanya membuat tiga penampilan senior, satu di La Liga dan dua di Liga Champions.

Cedera lutut serius yang dialaminya saat mewakili klub pada Februari 2009 secara efektif mengakhiri peluangnya untuk sukses besar di Catalunya.

Vazquez memang mencetak satu-satunya gol seniornya untuk klub setelah kembali dari masa perawatan yang cukup lama, yakni mencetak gol melawan Rubin Kazan pada Desember 2010.

Namun, cedera itu membuat pemain Spanyol itu tersingkir dari skuad Blaugrana. Dia tidak lagi bermain di tim utama dan Pelatih Barcelona, Pep Guardiola, memilih untuk membiarkannya pindah ke tempat lain pada tahun berikutnya.

Dia kemudian pindah ke klub Belgia, Club Brugge, di mana Vazquez kembali menemukan permainan professional terbaik. Selama empat tahun bermain di klub ibu kota Belgia itu, lulusan La Masia ini memainkan sepakbola yang brilian dan tetap relatif bebas cedera.

Vazquez memainkan 173 pertandingan untuk Club Brugge, mencetak 25 gol, membuat 50 assist dan memenangkan dua trofi. Dia bahkan pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Belgia pada musim 2014/2015, tentu itu sebuah pencapaian yang luar biasa. Tapi, jika dibandingkan dengan capaian La Pulga jelas sangat jauh.

Perjalanan Karier

Setelah bermain empat musim, Vazquez kemudian meninggalkan Club Brugge pada Desember 2015 untuk bergabung dengan klub Meksiko, Cruz Azul. Dia tidak benar-benar menikmati waktunya di sana.

Dalam 23 penampilan, gelandang kelahiran Barcelona itu hanya mencetak satu gol dan menyumbang satu assist, jauh dari penampilannya di liga papan atas Belgia.

Vazquez kemudian menandatangani kontrak dengan Toronto FC pada Februari 2017, di mana dia mengalami kebangkitan dalam performanya. Dia memainkan 65 pertandingan di semua kompetisi untuk klub, mencetak 18 gol dan 17 assist yang mengesankan.



Teman dekat Messi itu bahkan masuk dalam MLS Best XI untuk 2017 dan membantu Toronto memenangkan Piala MLS pada tahun yang sama. Setelah mantra dua tahun yang sangat sukses di Kanada, yang sedikit terhambat oleh cedera menjelang akhir kariernya, Vazquez bergabung dengan Al-Arabi SC di Qatar Stars League.

Dia hanya bermain tujuh pertandingan untuk klub sebelum pindah ke klub lainnya di Qatar, Umm Salal, pada akhir musim 2018/2019.

Namun, Vazquez hanya membuat sembilan penampilan di sana dan segera melanjutkan perjalanannya sekali lagi. Dia kembali ke liga papan atas Belgia pada Agustus 2020 bersama KAS Eupen.

Pemain berusia 35 tahun itu hanya menghabiskan dua bulan di Belgia sebelum meminta untuk dibebaskan karena alasan pribadi. Pada Maret 2021, dia bermain untuk LA Galaxy.

Pada saat penulisan, Vazquez telah bermain 28 kali untuk tim MLS itu, mencetak tiga gol dan memberikan lima assist.

Ini tentu saja sangat jauh berbeda dengan Messi yang mencetak sejumlah rekor bersama Barcelona sebelum kemudian pindah ke PSG pada bursa transfer musim panas kemarin.