Punya DNA seorang legenda.
Siapa yang tidak mengenal Zinedine Zidane? Salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki timnas Prancis. Di era sepakbola modern seperti sekarang ini, para fans sepakbola mungkin lebih mengenal Zidane sebagai mantan pelatih yang sukses di Real Madrid.
Kendati demikian, jangan lupakan bahwa saat Zidane masih aktif bermain di lapangan, dia adalah salah satu gelandang terbaik di dunia. Zizou membangun reputasi terbaiknya sepanjang kariernya yang megah selama kurang lebih 17 tahun periode 1990-an hingga pertengahan 2000-an.
Zidane terkenal dengan kehebatannya dalam mengolah bola di lapangan, baik saat mengontrol, menggocek, hingga mencetak gol-gol brilian. Entah itu di level klub maupun di level internasional. Real Madrid dan timnas Prancis seakan menjadi saksi bisu dari perjalanan karier cemerlang Zidane sebagai pemain maupun pelatih.
Sang maestro asal Prancis itu terkenal luas dalam kepiawaiannya dalam membawa si kulit bundar. Bola seakan melekat di kakinya, menuruti ke mana pria asal Prancis itu hendak melangkah di lapangan. Zidane membuat sepakbola bertransformasi menjadi permainan indah yang menyenangkan pandangan mata.
Zidane seperti sudah mencapai kesempurnaan dengan kedua kaki andalannya. Dia telah banyak menciptakan momen-momen luar biasa sepanjang kariernya. Gol spektakuler dan assist brilian seperti sudah biasa bagi Zidane, mencetak gol dari tendangan bebas hingga penalti panenka, dia tidak pernah diragukan.
Namun, dari semua kemegahan yang dimiliki Zidane. Kehebatannya dalam mengontrol bola adalah salah satu yang membuat banyak orang takjub. Sentuhan pertamanya sungguh luar biasa dan jarang dimiliki pemain lain.
Saat bermain di lapangan, Zidane hampir selalu membuat para fans dan pemain lawan terkagum-kagum dengan kemampuannya mengolah bola. Dia mampu menjentikkan bola lewat sepatunya, mengubah seluruh arah melalui kecepatan permainan.
Salah satu sentuhan pertamanya yang sangat luar biasa dia perlihatkan saat timnas Prancis vs Denmark, setelah kiper timnas Prancis, Fabien Barthez, mengumpan bola jauh dari belakang.
Meski umpan Fabien Barthez bisa dibilang sulit untuk dikontrol, tapi itu tidak berlaku untuk Zidane. Dia dengan mudah melakukan mengontrol bola dan membalik badan mengelabui pemain lawan.
Dia tidak hanya mengendalikannya dengan setengah voli, tetapi giliran satu sentuhannya yang tertinggi membuat bek lawan tertipu dan gagal merebut bola.
Anda dapat melihat momen luar biasa di bawah ini:
Luar biasa, sungguh dia membuatnya terlihat begitu mudah.
Meski karier Zidane dengan seragam Prancis berakhir dengan keburukan di Piala Dunia 2006, tetapi untungnya momen-momen luar biasa Zidane di lapangan telah banyak tercipta dan abadi dalam rekaman video kehebatannya.
Sebelum sukses berkarier sebagai pelatih di Real Madrid, bisa dibilang itu hanya untuk menambah kesuksesannya dalam sepakbola. Pasalnya, tidak diragukan bahwa dia telah mencapai puncak kariernya sebelum pensiun sebagai pesepakbola profesional.
Dalam 17 tahun kariernya, Zidane telah tiga kali dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia oleh FIFA pada 1998, 2000, dan 2003. Kehebatan Zidane tidak jarang membuat banyak orang merindukannya untuk bermain di lapangan.
Jika Anda ingin melihat bagaimana dia bisa menjadi pemain terbaik di dunia, tonton saja kompilasi video kehebatan Zidane di media sosial yang menunjukkan bagaimana dia memang layak disebut sang maestro sepakbola.
Kendati demikian, jangan lupakan bahwa saat Zidane masih aktif bermain di lapangan, dia adalah salah satu gelandang terbaik di dunia. Zizou membangun reputasi terbaiknya sepanjang kariernya yang megah selama kurang lebih 17 tahun periode 1990-an hingga pertengahan 2000-an.
BACA ANALISIS LAINNYA
6 Pemain yang Mengubah Peruntungan Klubnya
6 Pemain yang Mengubah Peruntungan Klubnya
Saat bermain di lapangan, Zidane hampir selalu membuat para fans dan pemain lawan terkagum-kagum dengan kemampuannya mengolah bola. Dia mampu menjentikkan bola lewat sepatunya, mengubah seluruh arah melalui kecepatan permainan.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Reiss Nelson, Dibuang Arsenal Sukses di Feyenoord
Kisah Reiss Nelson, Dibuang Arsenal Sukses di Feyenoord
Meski umpan Fabien Barthez bisa dibilang sulit untuk dikontrol, tapi itu tidak berlaku untuk Zidane. Dia dengan mudah melakukan mengontrol bola dan membalik badan mengelabui pemain lawan.
Anda dapat melihat momen luar biasa di bawah ini:
Luar biasa, sungguh dia membuatnya terlihat begitu mudah.
Meski karier Zidane dengan seragam Prancis berakhir dengan keburukan di Piala Dunia 2006, tetapi untungnya momen-momen luar biasa Zidane di lapangan telah banyak tercipta dan abadi dalam rekaman video kehebatannya.
Sebelum sukses berkarier sebagai pelatih di Real Madrid, bisa dibilang itu hanya untuk menambah kesuksesannya dalam sepakbola. Pasalnya, tidak diragukan bahwa dia telah mencapai puncak kariernya sebelum pensiun sebagai pesepakbola profesional.
Dalam 17 tahun kariernya, Zidane telah tiga kali dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia oleh FIFA pada 1998, 2000, dan 2003. Kehebatan Zidane tidak jarang membuat banyak orang merindukannya untuk bermain di lapangan.
Jika Anda ingin melihat bagaimana dia bisa menjadi pemain terbaik di dunia, tonton saja kompilasi video kehebatan Zidane di media sosial yang menunjukkan bagaimana dia memang layak disebut sang maestro sepakbola.