Bagaimana masa depannya di Emirates Stadium?
Akademi Arsenal telah menghasilkan beberapa talenta luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, sebelum Bukayo Saka, ada keajaiban lain yang tampaknya ditakdirkan untuk menjadi yang teratas. Nama pemain itu adalah Reiss Nelson.

Ketika pemain sayap itu membuat terobosan ke tim utama Arsenal, dia dianggap sebagai salah satu talenta terbesar yang pernah keluar dari Hale End. Pada akhir musim 2017/2018, dia telah bermain di liga domestik dan di Eropa, juga sebagai pemenang Premier League Player of the Season sebanyak dua kali.

Karena itu, Nelson dinilai sebagai pemain dengan bakat menjanjikan. Nelson bermain dengan sangat baik di tingkat kompetisi junior, membuat sepakbola akademi terlihat terlalu mudah baginya.

Maju cepat tiga tahun, semua pujian itu hilang dan tampak seperti fajar palsu dari potensi yang belum terpenuhi. Nelson menghabiskan sebagian besar musim 2020/2021 di bangku cadangan dan Arsenal kesulitan menemukan pemain depan yang cocok dengan pemain seperti Willian. Nyatanya, Nelson hanya membuat dua penampilan pengganti di liga domestik.

Pada musim panas, sepertinya impian Nelson di Arsenal akan segera berakhir, tetapi The Gunners tak ingin didikan mereka dilepas begitu saja. Akhirnya Nelson diberi kesempatan untuk membuktikan kemampuannya, yakni dipinjamkan ke Feyenoord. Nelson melakukan perjalanan ke Rotterdam dengan penuh tantangan.

Selama beberapa bulan, karier barunya tampak seperti tahun-tahun yang mengecewakan di Arsenal. Pemain berusia 22 tahun itu harus berusaha keras sampai sebuah momen pelan-pelan mengubah kariernya.

Momen itu ada di Liga Konferensi UEFA. Nelson akhirnya membuat debutnya untuk Feyenoord pada Desember 2021, dalam pertandingan penyisihan grup melawan Maccabi Haifa.



Pemain Inggris itu mencetak gol kemenangan untuk Feyenoord pada menit ke-65. Itu merupakan cara terbaik untuk membuktikan bahwa dia layak mendapat menit lebih banyak.

Nelson lalu mendapatkan kesempatan debut lainnya di liga domestik. Setelah didorong kepercayaan sekaligus kritik dari pelatih Feyenoord, Nelson membuat penampilannya semakin bagus.

Nelson mencetak gol atau assist di masing-masing dari empat pertandingan knock-out Liga Konferensi pertama Feyenoord, memamerkan kecepatan, dan teknik yang membuatnya jadi idola baru di Feyenoord.

Sejauh itu, Nelson telah menggemas enam gol dan assist dalam tiga penampilan terakhirnya di Eredivisie, dan memberikan satu assist di leg pertama semifinal Liga Konferensi melawan Marseille.

Dia sekarang telah mencatatkan empat gol dan delapan assist dalam 17 penampilan. Penampilan terbaik Nelson datang saat melawan Heracles, di mana dia mencetak gol dan memberikan dua assist. Ini adalah pertandingan yang mengukuhkan tempatnya di tim utama.

Nelson sekarang memiliki kesempatan untuk membawa kejayaan Eropa untuk De Kuip. Itu bakal terwujud jika Feyenoord mengalahkan Roma asuhan Jose Mourinho di final Liga Konferensi.

Dengan satu tahun tersisa di kontraknya di Arsenal, tidak jelas apakah dia akan memiliki masa depan di bawah Mikel Arteta. Tetapi, mantranya di Feyenoord membuka potensi besar bagi Nelson yang dapat membuatnya mencapai puncak kariernya di usianya yang masih muda.