Empat pemain bernaluri menyerang.
Manchester United selalu menjadi salah satu klub terbaik di dunia sepakbola. Simbol ikonik tentang seberapa jauh klub Inggris dapat berprestasi ketika mereka memiliki perpaduan yang tepat antara taktik cerdas, semangat, dan kepercayaan diri yang tak terhentikan. Setan Merah telah menjadi momok bagi banyak klub elite dunia.

Mereka mendominasi sepakbola Eropa selama tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an di bawah tangan Sir Alex Ferguson yang tak ada bandingannya. Mereka merebut begitu banyak gelar di sepanjang jalan, dan setelah beberapa masa sulit di bawah David Moyes dan Louis van Gaal, tampaknya stabilitas mulai bisa dicapai kembali dengan karismatik Jose Mourinho yang ditunjuk sebagai manajer.

Beberapa pemain besar telah didatangkan oleh Man United seperti Zlatan Ibrahimovic, sementara Paul Pogba terlihat hampir menyelesaikan kepindahan meskipun tidak satu pun dari mereka yang memberikan kontribusi untuk memenangkan gelar. Jadi, bagaimana dengan beberapa pemain bersejarah klub? Siapakah pemain yang menjadi ciri khas tim selama bertahun-tahun? Mari lihat.

#1 Roy Keane

Tidak diragukan lagi, Keane menjadi gelandang tengah terbaik Manchester United yang pernah ada. Dia tiba dari Nottingham Forest dengan biaya transfer rekor Inggris saat itu sebesar 3,75 juta pounds (Rp 67,2 miliar) pada 1993, tetapi dirinya berhasil membayarnya berkali-kali lipat dengan penampilan konsisten dan tekel yang tangguh selama kariernya.

Mantan pemain internasional Republik Irlandia itu menjadi mesin tim selama bertahun-tahun. Bukan hanya diplot sebagai pemain yang kasar, dia adalah pengumpan yang hebat, bisa mencetak gol dari jarak jauh, dan tahu kapan harus membantu penyerangan. Penampilan ikoniknya di Liga Champions melawan Juventus pada 1999 mungkin menjadi puncak dari penampilannya saat tampil sangat efisien.

Dia adalah pemimpin sejati dan kapten yang memenangkan tujuh mahkota Liga Premier serta empat Piala FA, empat Community Shields, dan satu medali Piala Eropa. Dia membantu klub mencapai level baru dan membuat mereka terus mendengkur di sebagian besar periode tersukses mereka di Inggris. Jadi, sangat disayangkan melihat dia pergi dari dengan cara yang dia lakukan.

Keane adalah seorang legenda sejati yang dipuja oleh para pendukung Stretford End selama bertahun-tahun. Dia pantas disebut sebagai salah satu rekrutan terbaik mereka.



#2 Eric Cantona

Cantona bisa dibilang menjadi pembelian pemain asing pertama yang benar-benar mengesankan di Liga Premier. Cantona adalah sesuatu yang sangat istimewa, bahkan sebelum dia menandatangani kontrak untuk Setan Merah dari Leeds United. Tetapi, beberapa tahun yang dia habiskan di Old Trafford pastilah yang paling luar biasa.

Cantona memancarkan aura 'je ne sais quoi' yang istimewa setiap kali dia turun ke lapangan. Bermain dengan aura superioritas atau mencetak beberapa gol yang sangat luar biasa.

Bergabung pada November 1992, tidak butuh waktu lama baginya untuk memberikan dampak untuk tim karena dia memiliki kecenderungan untuk mencetak beberapa gol yang sangat penting, serta memainkan peran penting dalam mengamankan gelar liga, dan piala ganda pertama mereka pada 1994. Ikon Prancis itu mengumpulkan sembilan penghargaan utama dan mencetak 82 gol.

Sungguh jenius, dia memiliki bakat yang diperlukan untuk menyulap keajaiban pada saat-saat penting meskipun waktunya cukup singkat.

#3 Ole Gunnar Solksjaer

Ole Gunnar Solskjaer menandatangani kontrak dengan Man United pada 1996 hanya seharga 1,5 juta pounds (Rp 26,9 miliar). Tetapi, dia ternyata menjadi salah satu pembelian yang paling cerdas dan mungkin paling berharga saat dia mengejutkan semua orang dengan kemampuannya mencetak gol.

Dimainkan sebagai cadangan setelah gagal mendatangkan Alan Shearer, pemain Norwegia itu bukanlah nama yang terkenal pada saat kedatangannya. Tetapi, dia segera menghilangkan pandangan itu saat dia menjadi pencetak gol terbanyak klub liga di musim debutnya dengan 18 gol saat Man United menikmati kejayaan gelar.

Momen ikonik itu hampir berulang, tetapi golnya yang sangat penting dicetak Solskjaer di final Liga Champions 1999 melawan Bayern Muenchen. Itu membuat mereka meraih trofi dan mengabadikannya sebagai salah satu legenda klub. Dia juga berperan penting dalam membantu klub meraih 12 piala lainnya.

Selalu disebutkan dengan senyuman oleh para penggemar, Solskjaer harus bangga dengan apa yang dia capai dan akan dicatat dalam sejarah sebagai salah satu pemain paling rendah hati, namun bersemangat yang pernah bergabung dengan klub.