Normalnya, fans turun ke lapangan di laga terakhir. Tapi, ini malah demo.
Biasanya, pertandingan terakhir musim akan digunakan pendukung untuk menyerbu lapangan, merayakan keberhasilan tim kesayangan. Itu terjadi di Inggris, Italia, hingga Indonesia. Tapi, yang dilakukan pendukung Valencia, akhir pekan lalu, benar-benar antimainstream. Mereka menggelar demonstrasi besar-besaran.

Valencia mengakhiri La Liga 2021/2022 dengan menjamu Celta Vigo di Estadio Mestalla. Hasilnya, pasukan Jose Bordalas unggul 2-0 dan finish di posisi kesembilan.

Tapi, yang cukup aneh adalah pertandingan itu hanya dihadiri sedikit orang di dalam stadion. Yang banyak justru berada di luar stadion, di lapangan parkir, hingga jalanan sekitar Estadio Mestalla. Apa yang mereka kerjakan? Melakukan demonstrasi besar-besaran.



Demonstrasi itu dialamatkan ke pemilik klub, Peter Lim. pengusaha asal Singapura tersebut mereka nilai tidak becus dan kurang bersahabat dalam mengurus Valencia.

Video-video demonstrasi para pendukung Valencia membanjiri berbagai platform media sosial hingga beberapa hari ke depan. Banyak yang mendukung, tapi beberapa lainnya bingung. "Inilah cara anda memprotes kepemilikan klub, dan itu tidak  dilakukan oleh suporter kami," tulis salah satu pengguna Twitter.

Ada lagi yang berkomentar: "Jadikan ini sebagai standar protes. Yang lain menulis: "Tidak ada tim di Inggris yang akan melakukan ini".



Meski banyak yang mendukung, beberapa orang mempertanyakan tindakan pendukung Valencia. Pasalnya, jika tidak ada Lim, Valencia sudah dinyatakan bangkrut sejak 2014. Saat itu, Lim dam keluarganya memiliki jasa menyelamatkan klub dari likuidasi dan masalah adimistrasi.

Berkat Lim, Valencia sempat menjadi tim yang solid. Bahkan, mereka lolos ke Liga Champions 2016/2017 dan 2017/2018.

Namun, prestasi Valencia itu  terjadi di bawah kepemimpinan Direktur olahraga, Mateu Alamany, dan pelatih berkarisma, Marcelino Garcia Toral. Sejak kedua orang itu dipecat pada 2019, Valencia telah mengalami penurunan performa. Bereka juga gonta-ganti banyak pelatih.