Unik, beda, dan bisa dicontoh di Indonesia.
Beberapa musim terakhir, Man City telah mendominasi papan atas sepakbola Inggris, meski harus bersaing sengit dengan Liverpool dan Chelsea.
Inilah 22 Pemain Timnas Indonesia U-19 di Toulon Tournament
Peringkat Point Per Game Pemain Man United di Liga Premier 2021/2022
"Mini game seempat"menjadi menu wajib pertama. Tiga tim yang terdiri dari enam orang berdesakan di lapangan kecil. Mereka akan saling umpan ke satu sama lain. Bola berputar-putar seperti ada di mesin cuci. Tim keempat, biasanya terdiri dari anak-anak akademi. Mereka harus berlari untuk menggantikan tim yang kebobolan. Itu terus berlanjut, berputar-putar, dengan kecepatan yang tak henti-hentinya.
Metode lain adalah permainan tenis meja dan tenis lapangan dengan menggunakan bola sepakbola. Dan, memainkannya dengan kepala. Mereka hanya diizinkan mengontrol bola dengan kaki atau dada.
Hal lain yang juga menjadi perhatian serius Guardiola adalah bola mati. Pada awal musim ini, dia menunjuk pelatih Man City U-18, Carlos Vicens, menjadi salah satu anggota staf tim utama. Dia diberi tugas sederhana, tapi bermanfaat besar. Vicens diminta melatih tendangan bebas dan skenario bola mati.
Prinsip Guardiola tetap sama di manapun dirinya melatih. Dia lebih sering mundur selangkah, tidak terlalu banyak menyerang pemainnya. Tapi, akan berubah seperti singa saat menyerang.
"Menurut banyak orang di luar sana, cara dia mendekati permainan mungkin berubah dari waktu ke waktu. Tapi, saya tidak melihat dia berubah bersama kami. Dia masih sangat intensif," ujar Guendogan kepada Sportsmail.
Jadi, apakah metode-metode latihan unik Man City bisa diterapkan dan berguna untuk tim lain, terutama di Indonesia? Tentu saja bisa.
Kyle Walker AND John Stones in #ManCity training earlier.pic.twitter.com/fjmOr5gNVc
— City Report (@cityreport_) May 19, 2022