Tiket palsu adalah penyebab utama, namun siapa yang punya kuasa untuk menjual tiket?
Bek Liverpool, Andy Robertson memberikan kritik tajam kepada UEFA dan kepolisian Prancis terkait bagaimana fans Liverpool diperlakukan di final Liga Champions pada Minggu kemarin (29/05/2022).

Partai final Liga Champions 2021/2022 yang mempertemukan Liverpool dan Real Madrid ditunda 36 menit karena penggemar Liverpool terjebak di luar Stade de France di Paris, dengan UEFA mengklaim penundaan itu karena penggemar Liverpool tiba di stadion terlambat.

Polisi mengatakan para pendukung telah tiba di stadion dengan tiket palsu, dengan salah satu teman Robertson diberitahu bahwa mereka memiliki tiket palsu.

Robertson Kecewa

Setelah kekalahan 1-0 dari Real Madrid, Robertson tidak bisa menutupi kekecewaanya terkait kerusuhan di luar stadion.

“Anda harus memiliki simpati karena ini dilemparkan ke Paris pada menit terakhir dengan semua yang telah terjadi dengan Rusia."



“Tetapi sebagai kompetisi UEFA, ini adalah pertandingan terbesar di dunia sepak bola dan harus diatur dengan lebih baik."

“Hal-hal seperti itu tidak boleh terjadi dan tentunya kekuatan yang digunakan oleh otoritas tertentu juga tidak boleh terjadi."

“Hampir semua keluarga kami terpengaruh, saya pikir. Saya hanya bisa berbicara untuk keluarga saya dan yang saya tahu adalah semua orang aman dan itu adalah prioritas utama saya. Saya harap semua penggemar aman."

“Tiket saya melalui klub dan seseorang memberi tahu salah satu teman saya bahwa dia memiliki tiket palsu, yang saya jamin itu bukan karena itu jelas melalui saya,”

“Kemudian jelas polisi Prancis memutuskan untuk melemparkan gas air mata ke penggemar dan keluarga. Itu tidak terorganisir dengan baik" pungkas Robertson.