Apakah ini terkait buruknya kinerja penyerang timnas semua level?
Sejak diumumkan melatih tim nasional Indonsia pada 28 Desember 2019, Shin Tae-yong memiliki masalah berat yang belum bisa diselesaikan hingga jelang Kualifikasi Piala Asia 2023. Apakah itu? Penyerang tengah!

Memegang tiga level tim nasional, Shin Tae-yong sudah mencoba banyak sekali pemain. Tapi, satu yang belum memuaskan adalah pemain No.9 alias striker murni.

Fakta menunjukkan, Shin Tae-yong memanggil Muhammad Rafli, Dimas Drajad, dan Irfan Jauhari untuk pertandingan melawan Bangladesh, Rabu (1/6/2022), dan kemungkinan akan dibawa ke Kualifikasi Piala Asia 2023. Mereka adalah pemain yang berposisi sebagai penyerang tengah.

Sebelumnya, Shin Tae-yong juga memberi kesempatan kepada Dedik Setiawan, Ronaldo Kwateh, Hanis Sagara Putra, Kushedya Hari Yudo, Ezra Walian, Taufik Hidayat, Muhammad Ridwan, hingga Saddam Gaffar. Tapi, semua pemain No.9 itu kurang memuaskan dirinya.

Pemain-pemain tersebut bukannya tidak bermain bagus. Mereka cukup mampu menjawab tantangan Shin Tae-yong. Tapi, pelatih asal Korea Selatan tersebut tidak terlalu puas. Salah satu alasannya, kurang tajam. Jika bisa mencetak gol, konsistensi jadi faktor lain.

Dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan melawan Bangladesh di Bandung, Shin Tae-yong mendapatkan pertanyaan tentang penyerang tengah. Dan, dia tanpa ragu melontarkan kritikan kepada Liga 1.

Menurut Shin Tae-yong , kompetisi domestik Indonesia tidak ideal untuk penyerang lokal. Dia mengeluh banyaknya klub Liga 1 yang memilih mempekerjakan penyerang asing. Itu membuat pasukan Garuda di semua level usia kesulitan menemukan pemain No.9 sejati.

"Masalahnya banyak striker asing di liga. Striker lokal tidak banyak stok. Seharusnya striker lokal lebih banyak agar pengalaman dan kemampuan meningkat. Jadi, ini masalah yang berat bagi indonesia. Tapi, saya akan berusaha mencari solusi," beber Shin Tae-yong, dilansir Instagram resmi PSSI.

Apa yang diungkap Shin Tae-yong memang bukan rahasia. Faktanya, semua klub Liga 1 mempekerjakan penyerang asing, dan diberi status starting line-up.

Lihat saja musim lalu. Dari 12 pencetak gol terbanyak, hanya dua yang WNI asli, yaitu Samsul Arif dan Dimas Drajat. Ilija Spasojevic, yang punya sepatu emas memang berpaspor Indonesia. Tapi, striker Bali United tersebut merupakan pesepakbola naturalisasi dari Montenegro.

Pemain lainnya, asing. Sebut saja Carlos Fortes (Portugal), Ciro Alves (Brasil), Youssef Ezzejjari (Spanyol), Francisco Torres (Brasil), Marko Simic (Kroasia), Rafael Silva (Brasil), Ezechiel N'Douassel (Chad), serta Wander Luiz (Brasil). Dan, itu hanya sebagian.