Dua figur masih merumput hingga saat ini.
Jika Anda belum pernah mendengar, Paris Saint-Germain memiliki cukup banyak uang akhir-akhir ini. Bahkan, jika berita itu entah bagaimana melewati Anda, tiga penyerang mereka saat ini Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe memberikan petunjuk yang cukup besar bahwa kalimat di awal tulisan ini keliru.
Sudah lebih dari satu dekade sejak Qatar Sports Investments (QSI) membeli tim Ligue 1, klub gurem itu segera menjadi klub terkaya di divisi tertinggi sepakbola Prancis. Sejak saat itu, delapan gelar liga dan 12 piala domestik lainnya telah dimenangkan.
David Beckham, Zlatan Ibrahimovic, dan Eric Maxim Choupo-Moting hanyalah beberapa dari superstar yang melewati pintu Parc des Princes sejak Juni 2011.
Tapi, apa yang terjadi dengan para pemain di era sebelum pengusaha Qatar masuk? Kami telah melihat starting XI terakhir di era itu saat melawan Saint-Etienne dalam hasil imbang 1-1 pada hari terakhir musim 2010/2011.
GK: Gregory Coupet
Di final Coupe de France beberapa minggu sebelum pertandingan Saint-Etienne, Coupet melakukan yang terbaik untuk menjadi pahlawan. Dia menyelamatkan penalti Mathieu Debuchy. Namun, PSG tetap kalah 1-0 dari Lille.
Hasil imbang 1-1 di babak terakhir musim Ligue 1 merupakan pertandingan profesional terakhir Coupet. Dia memutuskan gantung sepatu sebelum musim baru. Waktunya di Parc des Princes sangat mengecewakan.
Pada Mei 2020, Dijon menandatangani Coupet untuk menjadi pelatih kiper klub dengan kontrak dua tahun.
RB: Ceara
Melihat jalur karier Ceara melukiskan gambaran seorang pekerja harian asal Brasil yang kebetulan menghabiskan lima tahun di Paris pada satu titik.
Santos, Botafago, Cruzeiro, Internacional adalah sebagian Ceara bermain di kampung halaman. Tapi, penampilannya dengan yang terakhir di Piala Dunia Antarklub 2010 (bersama Internacional) yang membujuk PSG untuk membawanya masuk.
Bek kanan yang tidak spektakuler, namun dapat diandalkan. Ceara mencatatkan hampir 200 penampilan sebelum kembali ke Brasil pada 2012. Tidak diketahui apa yang sebenarnya dia lakukan saat ini, tetapi dia membuat beberapa komentar yang sangat homofobik dalam sebuah film dokumenter Canal+ pada 2014.
CB: Zoumana Camara
Pemain yang akan selalu diingat oleh Leeds United saat mereka terdegradasi ke Championship pada 2004, tetapi Camara menjadikan dirinya sedikit lebih baik di Paris antara 2007 dan 2015.
Secara total, bek tengah itu membuat 224 penampilan untuk klub dan menjadi asisten manajer setelah pension. Dia bekerja di bawah Laurent Blanc, Unai Emery, dan Thomas Tuchel.
Namun, Mauricio Pochettino pergi ke arah yang baru, menempatkan Camara sebagai pelatih tim U-19 sebagai gantinya.
CB: Mamadou Sakho
Bek tengah ini sangat dicintai oleh penggemar Liverpool dan Crystal Palace, karena kejenakaannya di luar lapangan. Tetapi, sebelum era itu, Sakho menghabiskan enam tahun di ibu kota Prancis.
Setelah membuat 201 penampilan dan menampar satu jurnalis, Sakho pindah ke Liga Premier. Dia adalah salah satu dari banyak pemain yang dilepas Palace pada akhir musim lalu dan sekarang dapat ditemukan bermain untuk Montpellier di Ligue 1. Sayangnya, dia tidak akan bertemu Blaise Matuidi lagi.
LB: Sylvain Armand
Selama sembilan tahun bersama PSG, Armand mencatatkan 377 penampilan. Pada saat dia meninggalkan klub, hanya Jean-Marc Pilorget yang duduk di atasnya dalam peringkat penampilan klub.
Dia tetap berada di urutan kedua hingga hari ini, meski Marco Veratti kini hanya tertinggal dua penampilan.
Setelah pensiun pada 2017, bek kiri itu mengambil alih sebagai wakil direktur rekrutmen Rennes. Pria berusia 41 tahun itu bekerja sebagai koordinator olahraga Lille saat mereka memenangkan gelar Ligue 1.
Sudah lebih dari satu dekade sejak Qatar Sports Investments (QSI) membeli tim Ligue 1, klub gurem itu segera menjadi klub terkaya di divisi tertinggi sepakbola Prancis. Sejak saat itu, delapan gelar liga dan 12 piala domestik lainnya telah dimenangkan.
BACA ANALISIS LAINNYA
Peringkat 8 Pemain Terbaik Argentina di Barcelona dalam 20 tahun, Kecuali Lionel Messi
Peringkat 8 Pemain Terbaik Argentina di Barcelona dalam 20 tahun, Kecuali Lionel Messi
Di final Coupe de France beberapa minggu sebelum pertandingan Saint-Etienne, Coupet melakukan yang terbaik untuk menjadi pahlawan. Dia menyelamatkan penalti Mathieu Debuchy. Namun, PSG tetap kalah 1-0 dari Lille.
Pada Mei 2020, Dijon menandatangani Coupet untuk menjadi pelatih kiper klub dengan kontrak dua tahun.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Stan Collymore dan Era Kejayaan Nottingham Forest
Kisah Stan Collymore dan Era Kejayaan Nottingham Forest
RB: Ceara
Melihat jalur karier Ceara melukiskan gambaran seorang pekerja harian asal Brasil yang kebetulan menghabiskan lima tahun di Paris pada satu titik.
Bek kanan yang tidak spektakuler, namun dapat diandalkan. Ceara mencatatkan hampir 200 penampilan sebelum kembali ke Brasil pada 2012. Tidak diketahui apa yang sebenarnya dia lakukan saat ini, tetapi dia membuat beberapa komentar yang sangat homofobik dalam sebuah film dokumenter Canal+ pada 2014.
Pemain yang akan selalu diingat oleh Leeds United saat mereka terdegradasi ke Championship pada 2004, tetapi Camara menjadikan dirinya sedikit lebih baik di Paris antara 2007 dan 2015.
Secara total, bek tengah itu membuat 224 penampilan untuk klub dan menjadi asisten manajer setelah pension. Dia bekerja di bawah Laurent Blanc, Unai Emery, dan Thomas Tuchel.
Namun, Mauricio Pochettino pergi ke arah yang baru, menempatkan Camara sebagai pelatih tim U-19 sebagai gantinya.
CB: Mamadou Sakho
Bek tengah ini sangat dicintai oleh penggemar Liverpool dan Crystal Palace, karena kejenakaannya di luar lapangan. Tetapi, sebelum era itu, Sakho menghabiskan enam tahun di ibu kota Prancis.
Setelah membuat 201 penampilan dan menampar satu jurnalis, Sakho pindah ke Liga Premier. Dia adalah salah satu dari banyak pemain yang dilepas Palace pada akhir musim lalu dan sekarang dapat ditemukan bermain untuk Montpellier di Ligue 1. Sayangnya, dia tidak akan bertemu Blaise Matuidi lagi.
LB: Sylvain Armand
Selama sembilan tahun bersama PSG, Armand mencatatkan 377 penampilan. Pada saat dia meninggalkan klub, hanya Jean-Marc Pilorget yang duduk di atasnya dalam peringkat penampilan klub.
Dia tetap berada di urutan kedua hingga hari ini, meski Marco Veratti kini hanya tertinggal dua penampilan.
Setelah pensiun pada 2017, bek kiri itu mengambil alih sebagai wakil direktur rekrutmen Rennes. Pria berusia 41 tahun itu bekerja sebagai koordinator olahraga Lille saat mereka memenangkan gelar Ligue 1.