Belum ada juru gedor yang efektif...
Hasil mengecewakan kembali didapat oleh tim besutan Shin Tae-yong. Dalam laga ujicoba FIFA matchday melawan Timnas Bangladesh pada Rabu (1/6) malam WIB, bermain di hadapan ribuan suporter di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Timnas Indonesia hanya bisa meraih hasil imbang tanpa gol.


Sejumlah upaya dilakukan namun hingga peluit akhir berbunyi, tak ada bola yang berhasil dijaringkan. Dalam pada itu banyak kekecewaan yang datang termasuk dari Shin Tae-yong sendiri yang terutama menyoroti  Muhammad Dimas Drajad dan Stefano Lilipaly. Dua pemain yang dipasang sebagai striker.
“Sebagai penyerang, mereka seharusnya bisa membuat peluang. Akan tetapi, mereka tidak melakukan itu. Sampai hari ini, mereka belum memenuhi ekspektasi saya,” ujar Shin Tae-yong seusai laga.


Juru taktik asal Korea Selatan itu, Lilipaly tampil sejak awal laga, sementara Drajad baru turun pada babak kedua menggantikan Muhammad Rafli.
Secara kasat mata, Lilipaly yang posisi aslinya adalah winger kanan kerap berada sejajar dengan striker, baik Rafli maupun Drajad. Dengan begitu secara praktis Shin Tae-yong menggunakan formasi 4-4-2.
Sepanjang laga, Stefano Lilipaly hanya bisa melepaskan dua percobaan tepat ke gawang lawan. Akan tetapi, semuanya bisa ditepis kiper Bangladesh, Anisur Rahman.

Eks Bali United itu sebetulnya sempat mencetak gol pada menit ke-73, tetapi dianulir oleh wasit lantaran Dimas Drajad yang memberi umpan dinilai telah berada di posisi offside.
Satunya lagi saat menerima umpan tendangan bebas dari Saddil Ramdani, sundulan on target Lilipaly masih bisa ditepis.
Sementara itu Drajad tidak mencatatkan satu pun sepakan yang mengarah ke gawang Bangladesh, peluang terbaiknya adalah saat menerima umpan lambung dari Marc Klok yang disundul nya tanpa melihat ke arah gawang dan hanya berada tipis di atas mistar.
Lantas mengapa Shin Tae-yong beum kunjung puas dengan performa striker pilihannya? Simak jawabannya di silide berikutnya...