Apakah beliau akan seperti Silvio Berlusconi? Kita lihat saja nanti.
Kini klub raksasa Italia yang baru saja memenangkan Scudetto perdana dalam 11 tahun telah resmi berganti kepemilikan. Meski masih ada proses yang harus dijalani hingga finalisasinya sebelum musim 2022/2023 dimulai, pergantian pemilik diharapkan membawa I Rossoneri lebih sukses.
Mana Lebih Baik? Statistik Lionel Messi dengan 10 Pelatih Berbeda
Seperti kebanyakan investor, Cardinale memulai kehidupan kerjanya di Goldman Sachs, New York. Dia menghabiskan 20 tahun di sana dan meningkat menjadi mitra sebelum pergi pada 2012. Dia sempat menghabiskan beberapa bulan di BDT Capital Partners sebelum mendirikan perusahaan investasi swasta RedBird Capital Partners.
Kenalkan Dean Huijsen, Remaja Belanda The Next Matthij de Light
Dirinya juga menjabat sebagai anggota dewan Yankee Global Enterprises. Itu adalah perusahaan induk klub bisbol, New York Yankees.
Pemodal AS seperti Beane, memiliki minat dalam analisis olahraga dan berinvestasi di perusahaan Zelus Analytics yang berbasis di Austin, Texas. Itu digambarkan sebagai platform intelijen olahraga terkemuka dunia untuk tim olahraga profesional.
Sementara Fearing sebagai pendiri Zelus memiliki latar belakang dalam analitik dan pemodelan statistik yang serupa dengan yang diadopsi Beane di Oakland. Dengan Fearing dan Beane, Cardinale melakukan peran serupa untuk Tampa Bay Rays dan Los Angeles Dodgers.
? Gerry Cardinale’s RedBird will not receive funding from banks to complete the acquisition (JPMorgan, together with Bank of America Merrill Lynch, acted only as Elliott's advisor for the transaction)
— CHAMPIONS OF ITALY ? (@MilanEye) June 2, 2022
[@CalcioFinanza] pic.twitter.com/3UPfrjT8mB
Investasi di Zelus Analytics, yang dapat dimasukkan dalam merger sukses adalah dengan Fenway Sports Group (FSG). Grup yang memiliki Liverpool itu berhasil mengakuisisi klub Ligue 2, Toulouse, pada Juli 2020. Klub itu diakuisisi melalui perusahaan yang baru didirikan. Dan, Redbird punya ide untuk membawa analisis data dalam proses pengambilan keputusan klub.
Cardinale juga memiliki minat dalam filantropi. Dia menjadi panitia seleksi untuk Rhodes Trust Universitas Oxford, yang menawarkan beasiswa kepada individu-individu berbakat dari semua latar belakang, di seluruh dunia. Cardinale sendiri adalah penerima beasiswa Rhodes pada 1989.
Jadi, layak dinantikan kiprah Cardinale mengelola Milan musim depan. Tentu saja, setelah menjuarai Serie A, tugas selanjutnya mengembalikan DNA Liga Champions milik I Rossoneri yang mulai terhapus.
? Gerry Cardinale wants to follow The Yankees model as he aims to build a bigger and more successful #ACMilan club on and off the pitch
— MilanReports (@MilanReportscom) June 3, 2022
https://t.co/3lZb6mHYiw