Ada yang bilang mainnya mirip Sergio Aguero. Benarkah?
Tim nasional Indonesia U-19 memang berhasil mengalahkan Ghana 1-0 pada pertandingan Grup B Toulon Tournament, Kamis (2/6/2022), lewat gol semata wayang Raka Cahyana. Tapi, jika bukan Hokky Caraka, belum tentu sejarah diciptakan Garuda Muda di Tournoi Maurice Revello.
Saat Shin Tae-yong kesulitan mencari penyerang tengah mumpuni untuk timnas senior, Hokky sebenarnya bisa dijadikan alternatif. Meski terlalu dini, tidak ada salahnya melakukan perjudian. Itu karena kemampuan Hokky.
Saat pertandingan melawan Ghana, dan sebelumnya dengan Venezuela, terlihat sekali kemampuan Hokky. Mengenakan nomor punggung 10, caranya bermain berbeda dengan Ronaldo Kwateh. Jika Kwateh lebih stylish, Hokky adalah penyerang yang powerful.
Hokky adalah penyerang yang mampu melindumngi bola. Dan, ketika bola lepas, dia bisa langsung menekan untuk merebutnya kembali. Cara bermainnya mengingatkan orang pada penyerang legendaris Bandung Raya, Peri Sandria. Ada juga yang bilang mirip Sergio Aguero.
Kemampuan fisik Hokky juga luar biasa. Bayangkan, dalam cuaca musim panas Prancis Selatan yang kering, dia tidak pernah lelah berlari, mencari ruang, berduel, dan memberikan umpan. Terbukti, gol Raka datang dari assist Hokky.
Pertanyaannya, siapa anak muda ini? Hokky Caraka Bintang Briliant adalah anak desa. Dia lahir di Gunungkidul, 21 Agustus 2004. Dengan postur 177 cm, dirinya mengawali karier dari klub di kampung halamannya, SSB Handayani, Wonosari. Kemudian, pindah ke Persopi Piyungan, Bantul.
Dari situlah bakat Hokky terpantau PSS Sleman. Dia menjalani debut profesional pada 25 Sptember 2021 saat Super Elang Jawa menghadapi Madura United.
Tapi, bukan itu yang mengubah peruntungan Hokky. Ketika program Garuda Select kembali digelar setelah vakum akibat pandemi Covid-19, Hokky kembali bergabung dengan Dennis Wise untuk menimba ilmu tahun kedua di Inggris. Di sana, dia tidak mengecewakan. Bahkan, Hokky adalah kapten tim.
"Dia berkembang sangat baik dalam dua tahun terakhir ini. Saya sangat senang dengan perkembangan dia, permainan menahan bola dia, fisik dia. Dia berlari dari belakang, naluri mencetak gol dia. Begitu juga karakter dia," ujar Wise di akun Instagram resmi Garuda Select pada Maret 2022.
"Saya juga suka karakter dia. Dia orang yang menyenangkan. Selalu tersenyum. Selalu ingin bekerja keras. Dia kapten untuk memimpin pergerakan. Saya sangat senang untuk apa yang sudah dia lakukan sejauh ini, tambah Wise.
Ketika Garuda Select selesai dan tugas negara memanggil, Hokky kembali terpilih masuk skuad asuhan Shin Tae-yong untuk Piala Dunia U-20 2023.
Usianya yang baru 17 tahun, atau sama dengan Kwateh, membuat masa depan Hokky sangat cerah. Jika dia mampu mempertahankan penampilan yang bagus di Toulon Tournament, bukan tidak mungkin tawaran bermain di luar negeri datang. Dan, yang paling penting berguna untuk tim nasional.
"Anak-anak mampu bermain tenang, tetap meletakkan bola di bawah, dan memncoba mencari peluang di belakang garis pertahanan lawan. Kita bisa melawan mereka, menciptakan peluang, dan mencetak gol," puji Dzenan Radoncic kepada Hokky dan kawan-kawannya setelah laga versus Ghana.
Kini, kita lihat saja perkembangan karier Hokky selanjutnya. Jika konsistensi mampu dipertahankan, masalah kekeringan penyerang tengah di timnas senior akan bisa teratasi.
Saat Shin Tae-yong kesulitan mencari penyerang tengah mumpuni untuk timnas senior, Hokky sebenarnya bisa dijadikan alternatif. Meski terlalu dini, tidak ada salahnya melakukan perjudian. Itu karena kemampuan Hokky.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kenalkan Iran Ferreira, Bintang TikTok Peniru Tendangan Cristiano Ronaldo
Kenalkan Iran Ferreira, Bintang TikTok Peniru Tendangan Cristiano Ronaldo
Dari situlah bakat Hokky terpantau PSS Sleman. Dia menjalani debut profesional pada 25 Sptember 2021 saat Super Elang Jawa menghadapi Madura United.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Profil Andy O'boyle, Wakil Direktur Olahraga Man United yang Baru
Profil Andy O'boyle, Wakil Direktur Olahraga Man United yang Baru
"Dia berkembang sangat baik dalam dua tahun terakhir ini. Saya sangat senang dengan perkembangan dia, permainan menahan bola dia, fisik dia. Dia berlari dari belakang, naluri mencetak gol dia. Begitu juga karakter dia," ujar Wise di akun Instagram resmi Garuda Select pada Maret 2022.
Usianya yang baru 17 tahun, atau sama dengan Kwateh, membuat masa depan Hokky sangat cerah. Jika dia mampu mempertahankan penampilan yang bagus di Toulon Tournament, bukan tidak mungkin tawaran bermain di luar negeri datang. Dan, yang paling penting berguna untuk tim nasional.
"Anak-anak mampu bermain tenang, tetap meletakkan bola di bawah, dan memncoba mencari peluang di belakang garis pertahanan lawan. Kita bisa melawan mereka, menciptakan peluang, dan mencetak gol," puji Dzenan Radoncic kepada Hokky dan kawan-kawannya setelah laga versus Ghana.
Kini, kita lihat saja perkembangan karier Hokky selanjutnya. Jika konsistensi mampu dipertahankan, masalah kekeringan penyerang tengah di timnas senior akan bisa teratasi.